Bagaimana Peran Militer, Kriminal – Kristiani ?

Pontianak – Pada tahun 2000 masa perang agama, & konflik identitas  tak lepas dr pengaruh ekonomi – bisnis Tionghoa Hakka. Tatkala mengerti bagaimana tata cara politik identitas & kriminal diciptakan oleh bahasa & orang Tionghoa beragama Konghucu & Budha – masuk agama Nasrani tatkala kepentingan filsafat – dogma.

Hal ini dapat ditemui pada orang Tionghoa di Kab. Kuburaya, motifnya sederhana numpang hidup, & merasa baik & memilih kasih, padahal sebaliknya begitu jahat dlm tata cara ekonomi, konsumsi & tempat tinggal – rumah militer 1970an – 1980an, begitu aman.

Menjelaskan bahwa dilingkungan militer, & Jawa tak berlawanan jauh sebagai awal dr strategi perang, dan  enggan bertani pada kehidupan sosial budaya & agama yg terjadi. Biasanya kepentingan bisnis di tempat, & sebagai insan yg biadab, yg tak tahu tanggung jawab mereka selaku orang renta, & pendidikan mereka terapkan.

Orang Tionghoa Hakka, tak memiliki aib dlm kehidupan sosial & budaya menerangkan berbagai tindakan kriminal mereka dlm sebuah ruang gereja, yg mampu dilihat sebagai awal kehidupan agama & moralitas serta pekerjaan yg mereka terapkan.

Kesadisan & kebuasaan Orang Tionghoa Hakka – Dayak – Jawa di Kalimantan, & tinggal beragama kristiani menjelaskan eksistensi kehidupan sosial budaya & agama di sini. Hal ini menjelaskan bagi yg bau tanah – bau tanah dlm meninggalkan nama mereka dlm kematiaan hidup simpulan & permulaan mirip peringatan paskah.

Menciptakan kriminalitas, & kehidupan sosial buday & agama menjelaskan bagaimana bisnis & ekonomi, serta konsumsi mereka langsungkan dlm pembangunan insan. Itu adalah perlakuan mereka yg hidup dlm rumah mewah, & kebiadaban mereka sebagai orang Indonesia.

  Guru Karyawan SD Negeri 1 Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas

Biologis menciptakan tugas baik dlm hidup berasimilasi, maka bagaimana tata cara budaya & agama berjalan dgn kebuasaan pada masa politik RI pada anggota partai politik & kehidupan sosial & agama mereka ciptakan.

Hal ini tak berlawanan jauh pada kriminalitas terjadi suku Batak – makan orang & Islam – Jawa – Marpaung (orang) di Pontianak 2011, kelas sosial kebawah di sini, pontianak yg tinggal dlm rumah Ibadah – birokrasi 1945 – 70an. 

Unntuk membayar kekejaman mereka di masa lalu, baik selaku dokter, pengajar & pegawai – birokrasi, pungli sudah niscaya ada dlm setiap zona integritas sebelumnya ketat dipraktekkan. Membayar kekerasan – konflik etnik, agama, & lainnya mereka terapkan dgn mengeluarkan uang sejumlah duit. 

Ketika mereka berkuasa di Kalimantan, Pontianak kota tepatnya, & menyingkirkan orang dlm pekerjaan, & organisasi katolik perjaka – ordo, berkedok agama namanya berujung pada uang & cinta biar tak terjadi kriminalitas.