Bagaimana Spritualitas Dan Pertanian Kristiani ?

Pontianak – Gereja – gereja di Indonesia, utamanya nasrani akan memahami setiap injil & permulaan dr kehidupan sosial & agama di tanah Kalimantan khususnya diberbagai wilayah yg ada di Indonesia.

Kegiatan ekonomi pengusaha setempat – pedagang – pekerja perbankan, & agama menempel pada sebuah jalan kehidupan yg sebelumnya di kerjakan oleh orang Tionghoa Non kristiani di Indonesia.

Suatu injil dlm suatu pemahaman mengenai kehidupan agama & spritualitas, tatkala mereka hidup pada dosa asal yg berawal dr tanah kawasan mereka tinggal sebelum datang berurbansiasi ke perkotaan tersebut.

Bendahara & ekonomi menjadi opsi mereka dlm menempatkan posisi kerja pada birokrasi, organisasi dpp pastoral, & perbankan. Dalam hal ini dimengerti bagaimana mereka untuk mampu hidup alasannya adalah “mengemis mereka aib“ & bertani atau mencangkul tak berilmu” utamanya pada penduduk Tionghoa – pribumi banyak terjadi di gereja – gereja katolik ketika ini pada injil Lukas 16 : 3.

Awal dr sebuah kehidupan pada pengertian setiap kehidupan sosial, & agama dlm setiap acara & kejelekan masyarakat Tionghoa Hakka – pribumi di Kalimantan. Pada kesudahannya dlm suatu kehidupan sosial, rumah tangga & yang lain sampai dikala ini berasal dr aturan Tuhan yg berasal dr kehidupan mereka selaku orang tua.

Pada tahun tersebut aneka macam perumpamaan dlm krisis pangan, & spritualitas menempatkan mereka untuk hidup dlm kemalasan & tak bekerja, menurut pedoman agama Kristen di setiap keuskupan hingga paroki. 

Budaya yg mendekati setiap ordo & karakteristik penduduk kelas sosial kebawah – menegah yakni Jawa – Dayak – Tionghoa Hakka dlm asimilasi budaya & agama, sesuai dgn gaya hidup dlm hal ini.

  Kehidupan Kolektif Para Suku Lokal

Ketidakjujuran & rasa malu pada kehidupan sebelum tersebut menjadi kisah panjang pada penduduk Tionghoa – Jawa – Batak – Dayak (orang) di Kalimantan – Keuskupan Agung dengan-cara khusus Pontianak berdasarkan hukum agama katolik, khususnya pada kitab – kitab nasrani. Talenta Tuhan tak melakukan pekerjaan , dgn adanya pengertian tentang kehidupan tempat tinggal sampai dikala ini berawal.

Salah satu persoalan menawan sekali tatkala menyadari rasa aib mereka kepada budaya sosial & kehidupan permulaan di masyarakat Kalimantan, dengan-cara khusus di Pontianak. Kemajuaan biologis insan menurut sistem mata uang pribumi Indonesia. 

Hal ini menjadi kawasan bagaimana mereka hidup pada asimilasi budaya & agama yg berasal dr kehidupan permulaan sebagai insan yg tinggal dlm suatu perkotaan & masyarakat setempat sampai ketika ini.

Kehidupan mereka yg merugikan lingkungan, agama & sekolah menjadi catatan terhadap kehidupan  awal mereka selaku insan atau binatang, yg mesti dipahami selaku role mode atau acuan pikir kelas sosial mereka ketika ini berawal.