Bagaimanakah sikap Nabi Muhammad saw terhadap orang-orang yg hendak membunuhnya ? Berikut penjelasan & kunci jawaban tentang sikap tersebut.
Nabi Muhammad lahir dlm kondisi yatim, karena ayahnya meninggal dunia pada dikala masih dlm kandungan.
Kemudian saat memasuki 6 tahun, ibunya meninggal dunia, sehingga ia dirawat oleh kakeknya. Dua tahun lalu, kekaknya meninggal sehingga nabi Muhammad diasuh oleh pamannya.
Dari pamannya inilah lalu ia berguru berdagang. Lalu melihat kondisi masyarakat Arab yg waktu itu jauh dr nilai-nilai agama, dia mengasingkan diri di gua hiro berkali-kali.
Hingga akhirnya turun surat al Alaq ayat 1-5, yg menajdi tanda diangkat selaku utusan & rasul. Kemudian dlm melakukan dakwah dengan-cara sembunyi-sembunyi lalu dilanjutkan dengan-cara terang-terangan.
Dalam berdakwah tersebut, beliau mendapatkan banyak rintangan, seperti dihina, dicaci sampai dibunuh. Namun nabi Muhammad yidak membalasnya, tetap sabar, & teguh melanjutkan dakwahnya.
Bagaimanakah sikap Nabi Muhammad saw kepada orang-orang yg hendak membunuhnya ?
Jawab:
Sikap Nabi Muhammad terhadap orang-orang yg akan membunuhnya yakni bersikap sabar, teguh tetap melanjutkan dakwahnya, tak membalas perilaku mereka, tak membenci maupun marah kepada meraka, tetapi mendoakan agar dilembutkan hatinya.
Begitulah jawabannya teman-sahabat. Nabi Muhammad dikenal akan kejujurannya, kesabarannya, ketegugahannya semenjak kecil, tatkala akil balig cukup akal dikala berjualan, sampai diangkat menjadi rasul.
Di saat berdakwah dengan-cara terang-terangan, berkali-kali menerima hambaran dr kafir Quraisy namun tetap sabar, & teguh berdakwah.
Ketika diboikot, & akan dibunuh, beliau tak marah, tak benci, tak membalas akan membunuh lebih dulu, namun malah malah mendoakan mereka.
Dan hal tersebut tak menghentikannya dlm menyampaikan wahyu dr Allah Swt.
Kunci jawaban
Sikapnya tetap sabar, sabar, teguh, tak tidak senang, membalas, maupun memarahi mereka tetapi malah mendoakan mereka supaya dibukakan pintu hatinya.
Kebijakan masing-masing guru pembimbing 👩🏫