Museum Fatahilah Jakarta – Sejarah, Koleksi, Dan Pembangunan

Museum Fatahilah Jakarta, atau diketahui pula dgn nama Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia, merupakan salah satu museum yg terkenal & disukai oleh para pecinta sejarah di Indonesia. Selain itu, museum ini pula menyimpan lebih dr 23 ribu koleksi barang bersejarah dr aneka macam daerah, tergolong dukungan dr beberapa pihak baik forum ataupun perorangan. Simak pula sejarah Museum Tsunami Aceh.

Sejarah Museum Fatahilah Jakarta

Museum Fatahillah JakartaRencana untuk membangun museum ini dimulai pada sekitar tahun 1937 oleh Yayasan Oud Batavia, dimana mereka mengajukan untuk mendirikan museum mengenai sejarah kota Batavia. Yayasan tersebut kemudian membeli sebuah gudang dr perusahaan Geo Wehry & Co yg terletak di wilayah timur Kali Besar, yg lebih tepatnya berada di Jalan Pintu Besar Utara No. 27 di Jakarta & kini tempat ini dikenal dgn Museum Wayang. Yaysan kemusian membangun gedung tersebut menjadi Museum Oud Batavia, dimana museum ini dibuka untuk biasa pada tahun 1939. Simak pula sejarah Museum Zoologi Bogor.

Para era pasca kemerdekaan Indonesia, Museum Oud Batavia diubah namanya menjadi Museum Djakarta Lama yg berada di bawah naungan LKI (Lembaga Kebudayaan Indonesia). Sekitar tahun 1968, pengelolaan Museum Djakarta Lama diserahkan pada Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Ali Sadikin, yg pada ketika itu merupakan Gubernur DKI Jakarta, meresmikan gedung tersebut menjadi Museum Sejarah Jakarta sejak tanggal 30 Maret 1974.

Pada tahun 1999, dlm upaya untuk meningkarkan kinerja & tampilan, Museum Sejarah Jakarta berinovasi dgn mengakibatkan museum ini bukan cuma sebagai tempat untuk merawat & menunjukkan benda-benda dr masa Batavia kemudian, namun pula menjadi tempat yg dapat dikunjungi oleh setiap orang, baik bangsa Indonesia maupun bangsa aneh, anak-anak maupun remaja, & bahkan untuk penyandang cacat. Hal ini bermaksud supaya orang-orang bisa menambah pengetahuan & pengalaman serta menikmati museum ini selaku tempat rekreasi. Maka dr itu, Museum Sejarah Jakarta berupaya untuk menunjukkan info mengenai sejarah panjang kota Jakarta, dr masa prasejarah sampai kini. Simak pula sejarah Museum Bahari.

  Sejarah Menjelang Era Yunani Klasik

Dengan penampilannya, Museum Sejarah Jakarta pula berupaya untuk mengilustrasikan Jakarta sebagai sentra pertemuan budaya. Maksud dr hal ini yakni pertemua budaya dr berbagai golongan suku & ras, baik dr dlm maupun luar Indonesia. Hingga sekarang, Museum Fatahillah Jakarta berupaya dengan-cara terus menerus untuk mengadakan banyak sekali kegiatan rekreatif biar mampu menawan  minat para pengunjung untuk lebih kepincut pada Jakarta & mampu meningkatkan kesadaran para generasi penerus akan pentingnya warisan budaya yg ada. Simak pula sejarah Museum Bali.

Obyek Wisata Museum Fatahillah

Ada beberapa obyek yg dapat dilihat di museum ini, antara lain adalah selaku berikut:

  1. Perjalanan sejarah kota Jakarta
  2. Replika dr peninggalan masa Kerajaan Tarumanegara & Pajajaran
  3. Beberapa hasil arkeologi di wilayah Jakarta mirip peninggalan bersejarah di Indonesia
  4. Beberapa mebel antic yg dapat didapatkan mulai dr kurun ke-17 – 19 dgn gaya perpaduan dr Eropa antik, Republik Rakyat Cina, & Indonesia
  5. Gerabah, keramik, & batu prasasti masa lalu
  6. Berbagai koleksi ruangan seperti Ruang Jayakarta, Ruan Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, & Ruang MH. THamrin

Selain koleksi yg sudah disebutkan di atas, Museum Fatahillah pula mempunyai aneka macam koleksi yg bertemakan kebudayaan Betawi, becak, & numismatic. Bahkan pada ketika ini pula terdapat patung Dewa Hermes yang, berdasarkan keyakinan Yunani, merupakan tuhan keberuntungan & perindungan bagi para pedagang. Ada pula meriam Si Jagus yg terletak di museum ini, dimana orang-orang Betawi percaya bahwa meriam ini memiliki kekuatan magis. Di sini pula terdapat bekas penjara bawah tanah pada zaman dahulu yg dipakai oleh para penjajah Belanda, dimana beberapa pahlawan Indonesia seperti Cut Nyak Dien pernah dipenjara disini. Simak pula sejarah Museum Lampung.

Tempat wisata bersejarah ini pula memiliki 23.500 koleksi yg merupakan warisan dr Oud Batavia Museum. Selain yg telah disebutkan sebelumnya, museum ini pula menyimpan sketsel, pedang hukuman, lemari arsip, lukisan Gubernur Jendral VOC Hindia Belanda yg pernah memerintah Jakarta dr tahun 1602 – 1942, meja lingkaran berdiameter 2,25 meter tanpa sambungannya, & ada pula perlengkapan penduduk bersejarah, prasasti, & banyak senjata seperti peninggalan bersejarah dunia.

Aktivitas & Fasilitas Museum Fatahillah Jakarta

Ada beberapa kegiatan yg diselenggarakan oleh museum ini, yaitu selaku berikut:

  • Wisata Kampung Tua
  • Jelajah Malam Museum
  • Workshop Sketsa Gedung Tua
  • Nonton Bareng berbagai film zaman dahulu
  • Pentas Seni Ala Jakarta
  • Kunjungan ala Tentara Indonesia

Adapula akomodasi lainnya yg dapat dipakai oleh pengunjung, yaitu selaku berikut:

  • Perpustakaan, yg mempunyai koleksi buku sebanyak 1200 judul
  • Kantiin Museum, yg menyediakan sajian masakan khas Betawi
  • Souvenir Shop, yg menyediakan cindera mata selaku kenang-kenangan dgn harga yg terjangkau
  • Cinema Fatahillah, yg menampilkan film documenter zaman Batavia & film-film populer dr dlm & luar negeri
  • Musholla
  • Ruang Pertemuan & Pameran, yg memiliki daya tamping 150 orang untuk aneka macam kegiatan
  • Taman Dalam, yg mempunyai luas sekitar lebih dr 1000 meter.

Lokasi, Harga Tiket, & Jam Operasional Museum Fatahillah

Museum Fatahillah terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2 – Jakarta Barat, dimana museum ini memiliki gedung dgn luas sekitar lebih dr 1.300 meter persegi. Gedung ini pada zama dulunya dipakai sebagai Balai Kota yg dibangun sekitar tahun 1707 hingga 1710 atas perintah penguasa Belanda pada masa itu, Gubernur Jendral Johan can Hoorn, dimana bangunan gedung ini menyerupai Istana Dam di Kota Amsterdam.

Gedung Museum Fatahillah yg cukup luas ini terdiri dr bangunan utama dgn dua bangunan yang lain yg terletak di sebelah timur & barat, pula ada bangunan sanding yg mampu digunakan selaku kantor, ruang peradilan, & beberapa ruang bawah tanah yg digunaka selaku penjara. Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemusian diresmikan pemerintah sebagai Museum Fatahillah. Simak pula sejarah Museum Affandi. Adapula harga tiket masuk Museum Fatahillah pula tak mahal. Rinciannya sebagai berikut:

  • Pelajar Rp 2.000
  • Mahasiswa Rp 3.000
  • Dewasa Rp 5.000

Untuk jam operasional, museum ini menerima pengunjung setiap harinya kecuali hari Senin & hari-hari besar. Dari hari Minggu hingga Kamis, kecuali hari Senin, museum dibuka dr pukul 09.00 – 15.00 WIB. Hari Jumat, museum dibuka dr pukul 09.00 – 13.30 WIB & pada hari Sabtu dibuka pada pukul 09.00 – 13.00 WIB.

Inilah klarifikasi singkat perihal tempat rekreasi bersejarah di Jakarta, yakni Museum Fatahillah Jakarta yg masih berdiri dgn megah di Kota Tua. Sangat dianjurkan untuk menyempatkan waktu untuk mendatangi museum ini karena banyaknya kombinasi peninggalan yg ada di sini.