Candi Dieng merupakan sebuah kompleks Candi yg berada di dataran tinggi dieng yg berada pada ketinggian 2000 meter diatas permukaan maritim. Kompleks Candi ini pula merupakan salah satu candi tertua di Jawa yg dibangun sekitar masa ke 7 sampai era ke-9 Masehi. Area kompleks candi ini pula memiliki wilayah yg cukup luas, memiliki panjang hampir 1900 meter & lebar sekitar 800 meter.
Candi Dieng merupakan candi peninggalan agama hindu yg beraliran Syiwa, diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan kerajaan Kalingga pada masa dinasti Wangsa Sanjaya. Selain Candi Dieng beberapa candi Hindu di Indonesia diantaranya yaitu Sejarah candi cetho, Sejarah Candi Penataran.
Candi dieng terdiri dr delapan candi yg berskala kecil. Hingga dikala ini, nama candi & sejarah berdirinya candi-candi di Dieng masih menjadi misteri, karena minimnya sumber & masih sekurang-kurangnya inovasi prasasti-prasasti yg mengungkap sejarah di balik berdirinya candi tersebut. Namun, penduduk setempat menamainya dgn tokoh-tokoh pewayangan yg terkenal, seperti Arjuna, Gatutkaca, Dwarawati, & Bima.
Sejarah Candi Dieng
Sejarah Candi Dieng diawali dgn inovasi suatu prasasti yg berangka tahun 808. Prasasti tersebut merupakan prasasti tertua dgn goresan pena Jawa Kuno. Jadi para ilmuwan menyimpulkan Candi Dieng dibangun pada pemerintahan raja-raja Wangsa Sanjaya. Di daerah candi dieng pula ditemukan arca dewa Syiwa yg ketika ini di simpan di Museum Nasional Jakarta.
Candi Ini diperkirakan dibangun dlm dua tahap, dimana tahap pertama pembangunan dikerjakan pada sekitar pertengahan kurun ke-7 hingga permulaan kala ke 8. Dimana pembangunanya mencakup candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Semar, dan Candi Gatutkaca. Kemudian, pembangunan candi dilanjutkan pada simpulan masa ke-8 yaitu sekitar tahun 780 M. Diperkirakan pula semula Candi Dieng berjumlah 400 buah, namun sekarang cuma tersisa 8 candi yang mampu kita lihat. Candi Dieng pula dihuni pada kisaran awal abad ke 7 sampai awal masa ke-9.
Pada tahun 1814, untuk pertama kalinya candi dieng didapatkan kembali dlm keadaan terendam dlm air telaga oleh seorang prajurit inggris yg kebetulan sedang berkunjung di kawasan situ. Hingga pada tahun 1856 dilakukanlah pengeringan untuk mempelajari bangunan candi yg baru didapatkan tersebut. Pengeringan tersebut dipimpin oleh Van Kinsbergen, kemudian sehabis upaya pengeringan selesai. Dilanjutkan dgn pembersihan serpihan-belahan candi oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1864. Hingga penelitian dilanjutkan kembali oleh Van Kinsbergen dgn mencatat & mengambil beberapa gambar.
Arsitektur Candi Arjuna
Candi-candi yg berada di Jawa Tengah serpihan utara memiliki ukuran yg relatif lebih kecil kalau dibandingkan dgn Candi-candi yg berada di kepingan Selatan Jawa. mirip Candi Prambanan, candi Sewu, & Candi Borobuddur. Selain itu, candi-candi di Wilayah dieng ini pula memiliki bentuk & desain yg beragam, sangat berlawanan dgn Candi-candi di wilayah Klaten – Yogya yg lebih dgn bentuk yg nyaris mirip & berpusat di satu titik.
Kompleks candi-candi di dieng mempunyai luas sekitar 720 meter persegi. Kompleks-kompleks candi tersebut dibagi menjadi 4 penggalan dimana 3 cuilan terdapat bermacam-macam candi, sedangkan satu potongan cuma ada satu candi. Penamaan Candi dieng didasarkan pada kisah wayang dr kitab Mahabharata. Dimana Empat penggalan itu ialah Arjuna yg terdiri dr 5 candi, Gathutkaca mempunyai 5 Candi, Dwarawati terdapat 4 candi, & Bima yg hanya terdiri dr satu candi. Berikut penjelasan dr masing-masing penggalan.
1. Kelompok Candi Arjuna
Kompleks Candi Arjuna mempunyai 5 candi yg saling berdekatan yg berada di tengah kompleks candi Dieng. Dimana keempat candi tersebut berjajar dr utara ke selatan. Di sebelah paling selatan terdapat candi Puntadewa, Candi Sembrada & Candi Srikandi, & Candi Arjuna, sedangkan satu candi lagi berada di depan Candi Arjuna, yg bernama candi Semar. candi Puntadewa, Sembrada, Arjuna dan Srikandi menghadap ke Barat, sedangkan Candi Semar menghadap ke Candi Arjuna yg tepat berada di depanya. Kompleks candi Arjuna memiliki bangunan candi yg lebih utuh & dlm kondisi yg paling baik bila dibandingkan candi-candi dieng di kompleks lain.
- Candi Arjuna
Bangunan candi Arjuna ibarat bangunan Candi yg berada di kompleks candi Gedong Songo, Semarang. memiliki bentuk utama persegi dgn ukuran sekitar 4 meter persegi. Candi ini memiliki alas yg pula cukup tinggi dimana terdapat tangga menuju pintu masuk candi tersebut. Pintu Candi Arjuna pula dilengkapi dgn suatu gerbang yg sedikit menjorok keluar dr kepingan badan candi. diatas pintu candi terdapat pahatan kalamakara, yakni sebuah pahatan yg mirip raksasa dgn taring di mulutnya. Biasa orang jawa menyebutnya buto.
Sedangkan disamping pintu terdapat bingkai yg menjorok sampai membentuk mirip jendela, tampaknya tempat tersebut sebelumnya terdapat arca yg ditaruh diadalam bilik disamping pintu tersebut. Namun, dikala ini anda cuma mampu melihat bilik kosong. Begitu pula di potongan kanan & kirin candi pula terdapat bingkai seperti yg berada di depan. Bingkai tersebut diukir dgn gaya khas candi-candi India, diatas bingkai terdapat tabrakan kalamakara tanpa rahang, sedangkan dibingkai bagian bawah terdapat kepala naga. & dibawah bilik jendela terdapat jalan masuk air, yg umumdisebut Jaladwara.
Sedangkan potongan atap candi berupa mirip piramid yg berundak. Dan disetiap undakan terdapat potongan yg menjorok kedalam selaku kombinasi Candi, serta di tengah dr setiap tingkat trerdapat lekukan yg mempunyai bingkai & ukiran mirip pada dinding candi. Di penggalan pojok di setiap undakan pula terdapat mahkota yg sedikit runcing. & Masuk ke dlm candi, terdapat sebuah tempat untuk meletakkan sesajen.
- Candi Semar
Candi Semar berada di depan Candi Arjuna & saling berhadapan. Candi ini berbentuk persegi panjang dgn atapnya berupa mirip rumah limas, cuma lurus & memang seperti terpotong. bantalan dr candi semar memiliki tinggi sekitar 50 cm. Di bingkai pintu gerbang terdapat goresan kepala naga & pula pernak-pernik. Sedangkan diatas pintu terdapat tabrakan kalamakara.
Bagian samping kanan & kiri terdapat lubang yg mirip mirip jendela, tetapi berukuran kecil. Disamping candi terdapat 4 lubang, 2 di kepingan kanan & 2 lagi di potongan kiri candi, sedangakan pada bagian belakang terdapat 3 lubang jendela. Didalam candi cuma terdapat ruangan kosong, yg disangka dahulu dipakai sebagai gudang senjata.
- Candi Srikandi
Candi srikandi berada di sebelah utara candi Arjuna. Candi ini berupa kubus dgn bantalan fondasi setinggi 50 cm. Pintu candi ini agak menjorok ke depan, dgn tangga mengarah ke pintu & menghadap ke barat. Sedangkan di dinding candi terdapat tabrakan yang kuasa-ilahi agama Hindu.
Di Dinding sebelah kanan terdapat tabrakan tuhan Wisnu, di dinding sebelah kiri terdapat tabrakan Dewa Brahma, & pada potongan belakang candi terdapat ukiran Dewa Syiwa. Ukiran-gesekan tersebut sudah tak terlalu terang lagi bentuk aslinya, alasannya adalah beberapa serpihan ada yg rusak.
- Candi Sembadra
Candi Sembadra terletak disebelah candi Srikandi. Pada dasarnya candi ini berbentuk persegi dgn potongan depan menjorok keluar. begitu pula dgn potongan samping kanan & kiri candi pula menjorok keluar. kalau dilihat dr depan mirip piramid yg berdiri vertikal. Candi ini mempunyai bentuk yg cukup unik seperti rumah bertingkat.dimana pada belahan atas candi berupa mirip rumah limasan yang dibuat dgn Batu.
- Candi Puntadewa
Candi Puntadewa ini memiliki fondasi yg bersusun hingga meraih tinggi 2.5 meter. terdapat pintu dgn tabrakan mirip kertas yg terhubung dgn tangga menuju ke dlm candi. atap dr candi ini pula berupa datar, & terdapat lekukan pada setiap serpihan dinding atapnya yg berfungsi untuk menaruh arca. Sedangkan di dlm candi Puntadewa ialah ruangan sempit & kosong. Di bagian dinding samping & belakang candi pula terdapat jendela kecil yg pula dihiasi ukiran mirip pada pintu utama. Didepan candi terdapat batu yg disusun dengan-cara bertingkat, & dikelilingi oleh susunan kerikil yg dibentuk mirip pagaran berbentuk persegi.
2. Kompleks Candi Gatutkaca
Terdapat 5 candi di Kompleks candi Gatutkaca. Candi-candi tersebut yakni candi Gatutkaca, Candi Petruk, Candi Gareng, Candi Nakula, & Candi Sadewa. Dari kelima candi tersebut cuma candi gatutkaca saja yg masih berdiri kokoh sampai sekarang. Sedangkan candi-candi yang lain cuma tinggal reruntuhan batu.
Candi Gatutkaca memiliki fondasi utama berebentuk persegi dgn tinggi fondasi 1 meter. Sedangkan bagian samping kanan kiri & kepingan belakang candi menjorok keluar. Dan disetiap sisi dinding candi pula terdapat lekukakn yg biasanya untuk menaruh arca.
3. Kompleks Candi Dwarawati
Terdapat 4 candi di dlm kompleks candi Dwirawati, yaitu Candi Abiyasa, Candi Margasari, Candi Pandu, & Candi Dwarawati itu sendiri. Dan Candi Dwarawati pula merupakan candi yg terlihat masih utuh di kompleks ini. Candi Dwarawati ini mempunyai bentuk arsitektur candi mirip seperti Candi Gatutkaca, dimana memiliki bentuk dasar persegi. Candi ini mempunyai pintu yg menghadap ke barat & menjorok keluar. sedangkan disisi-sisi lain terdapat tempat untuk menaruh arca yg membentuk sebuah lekukan ke dalam. dibagian atas lekukan berupa oval yg sedikit mengerucut. Di sekitar lekukan terdapat ukiran yg nampak sedikit rudak.
Candi Dwarati memiliki hiasan atap yg nyaris mirip dgn potongan dinding candi. dibagian atap pula terdapat lekukan yg biasanya terdapat arca namun berukuran lebih kecil & berupa persegi panjang. sedangkan puncak atap candi ini berupa datar. Sedangkan dihalaman depan candi terdapat kerikil yg biasanya dipakai untuk menaruh sesajen.
Lokasi Candi Dieng
Candi Bimo merupakan candi terbesar di kompleks Candi Dieng. candi Bimo sendiri terletak diatas bukit & cuma berdiri sendiri. candi ini pada dasarnya berupa persegi dgn pintu yg menjorok keluar sekitar 1,5 meter. Dan di samping & belakang candi pula menjorok keluar namun tak sepanjang pada kepingan pintu utama. Dibagian samping pula terdapat tempat untuk menaruh arca, dimana terdapat lekukakn yg menjorok kedalam.
Bentuk atap candi Bimo sangatlah menarik, memiliki hiasan atap yg bertingkat lima & mengerucut, kian keatas kian kecl. Setiap tingkat terdapat gesekan patung kudu yg sungguh padu dgn rancangan atap & badan candi. Candi Dieng terletak di dataran tinggi dieng tepatnya diantara kabupaten wonosobo & Banjarnegara. dataran tinggi dieng pula diapit oleh beberapa gunung tinggi mirip gunung sumbing & Sindoro, serta gunung Prau.
Kaprikornus itulah klarifikasi mengenai Sejarah Candi Dieng, arsitektur & pula lokasi dr Candi Dieng ini. Jangan lupa jikalau ke Banjarnegara untuk mengunjungi Candi Dieng yg sungguh bersejarah. Lalu datangi pula candi lainnya yg ada di indonesia seperti Sejarah Candi Ratu Boko dan Sejarah Candi Sewu .