close

Sejarah Museum Bank Indonesia Di Jakarta Terlengkap

Museum Bank Indonesia yaitu museum yg mempunyai sejarah panjang di dunia perbankan Indonesia. Bangunan yg sudah berusia renta yg dilestarikan menjadi cagar budaya ini letaknya berada di Kota Tua di Jakarta Barat. Tepatnya di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Dulunya bangunan Museum Bank Indonesia yakni bangunan milik Hindia Belanda dgn nama Netherlands Indies Gulden atau De Javasche Bank yg menjadi bank sentral milik Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1953, bank milik Hindia Belanda ini dinasionalisasikan menjadi Bank Indonesia. Selain menyimpan sejarah sistem perbankan di Indonesia, Museum Bank Indonesia pula menyimpan mata duit dr zaman dahulu.

Sejarah Museum Bank Indonesia Pada Masa Kolonial & De Javasche Bank

Sejarah Museum Bank IndonesiaSebelum dibangun menjadi bank, area ini pernah menjadi gereja untuk umat Protestan pada tahun 1625. Tapi pada tahun 1628 kawasan ini dibongkar menjadi tempat meriam raksasa waktu Sultan Agung memimpin puluhan ribu serdadu untuk menyerang Batavia. Penyerangan ini sukses digagalkan. Seiring waktu, kawasan ini berkembang menjadi rumah sakit.

Sejarah Museum Bank Indonesia tak lepas dari masa penjajahan Belanda di Indonesia dan De Javasche Bank. De Javasche Bank terbentuk pada tahun 1828 sebagai bank sirkulasi milik Hindia Belanda & bertanggung jawab mengurus Gulden Hindia Belanda. Sebelum menjadi bank, bangunan ini dulu ialah rumah sakit bernama Binnenhospital yg dibangun pada awal era kedelapan balas & ditinggalkan pada tahun 1780 lantaran rumah sakit dipindahkan ke Weltevreden (Weltevreden lokasinya kini di Sawah Besar, Jakarta Pusat). Bangunannya kemudian dijual ke firma dagang bernama Mac Quoid Davidson & Co pada tahun 1801. Pada tahun 1831, De Javasche Bank membeli bangunan ini.

Bangunan tua rumah sakit dirobohkan di permulaan era kedua puluh kemudian didirikan bangunan gres yg didesain oleh Eduard Cuypers. Cuypers ialah arsitek Belanda yg terkenal yg memiliki Biro Arsitek Eduard Cuypers & Hulswit (kini berganti jadi Architecten & Ingeniursbureau Fermont-Cuypers). Dengan gigih, Cuypers memasukkan elemen orisinil Indonesia di rancangannya & merencanakan lima tahap pembangunan. Bagian paras gedung terselesaikan pada tahun 1909 dgn variasi arsitektur bergaya Neo-Renaisans & pernak-pernik ala Jawa di detailnya. Bagian dalamnnya dirubah sedikit sesudah renovasi pada tahun 1926.

Sejarah Museum Bank Indonesia Era Penjajahan Jepang

Dunia tenggelam di era Perang Dunia Kedua & di masa inilah Jepang berhasil menguasai Hindia Belanda. Belanda terusir & kini Hindia Belanda dikuasai Jepang. Tapi bank ini tak terkena dampak terlalu besar atas terusirnya Belanda. Masih berfungsi selaku bank sentral hingga kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Rupiah pertama dicetak pada tahun 1944 di bawah pengawasan Jepang selaku usaha untuk menasionalisasi identitasnya.

  Sejarah Candi Dieng (Wonosobo, Jawa Tengah) Paling Lengkap

Sejarah Museum Bank Indonesia Setelah Indonesia Merdeka

Perlu waktu lima tahun semoga Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Belanda yg tak ingin mengakui kemerdekaan Indonesia merupakan penyebab pertempuran surabaya dan penyebab terjadinya pertempuran ambarawa. Setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1950, Indonesia menahan harapan untuk mengganti De Javasche Bank menjadi bank sentral Indonesia. Baru setelah dendam antara dua belah pihak bertambah, jadinya Indonesia berhasil menasionalisasi menjadi Bank Indonesia pada tahun 1963. Pada tahun 1962, bangunan gres yg menjadi pusat bank sentral sudah selesai. Bangunan tua ini lalu ditinggalkan. Akhirnya pada tahun 2006, diubah menjadi museum & dibuka dengan-cara soft opening oleh Gubernur Bank Indonesia pada ketika itu yaitu Burhanuddin Abdullah. Kemudian pada pelantikan tahap kedua atau grand opening, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan-cara formal membuka Museum Bank Indonesia pada tanggal 21 Juli 2009.

Isi Museum Bank Indonesia

isi museum bank indonesiaMuseum Bank Indonesia dirancang untuk mendidik penduduk Indonesia bagaimana tugas Bank Indonesia di sejarah panjang Republik Indonesia yg kita cintai ini. Seperti kebijakan moneter & sistem pembayaran yg terus berubah seiring waktu. Museum pula memperlihatkan informasi yg disampaikan dengan-cara visual maupun audio perihal sejarah mata duit & perdagangan di Indonesia dr zaman sebelum penjajahan hingga zaman sekarang.

Pihak museum menunjukkan keterangan bagaimana Hindia Belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah di Kepulauan Indonesia, metode perbankan Hindia Belanda, kondisi mata uang tatkala Indonesia di masa pendudukan Jepang hingga krisis ekonomi pada tahun 1997 yg menjadi salah satu alasannya adalah terjadinya kerusuhan mei 1998, faktor penyebab runtuhnya orde gres dan lengsernya rezim Suharto.

Koleksinya mencakup mata uang numismatik dr era abad keempat belas & benda-benda bersejarah dr era kerajaan-kerajaan. Untuk yg belum tahu, numismatik adalah kegiatan yg bermaksud unutk mengkoleksi mata uang mirip koin, duit kertas, token & benda-benda semacamnya. Seiring berjalannya waktu, Museum Bank Indonesia sudah dilengkapi oleh perlengkapan canggih & berubah menjai cyber museum. Alat peraganya mirip LCD, layar sentuh, panel statik, diorama, televisi plasma & parabolic speaker. Museum pula sering menyelenggarakan beberapa event. Seperti pelatihan atau talk show yg memanggil para mahir. Seperti jago sejarah, perbankan, moneter, numismatika & ekonomi. Talk show pula sering membahas hal-hal yg berafiliasi dgn informasi terkini.

  Penyebab Kejadian Malari 1974 Pada Masa Orba

Alur Kunjungan Museum Bank Indonesia

ruangan museum bank indonesiaPengunjung yg baru masuk Museum Bank Indonesia mesti melalui pintu masuk utama. Di sini anda akan menikmati interior dr suatu gedung kuno era Belanda. Lalu anda mampu menitipkan barang di locker room. Di sekitar sini pula ada ruang manajer & lobi. Di lobi anda bisa menikmati kaca jendela kuno bikinan tahun 1935. Lalu di visitor centre anda mampu mengakses keterangan & peta museum.

Informasi wacana sejarah perbankan Indonesia dimulai dr ruang transisi. Ruang transisi menggunakan teknologi hologram yg memperlihatkan koin berjatuhan. Pengunjung akan menikmati permainan sambil membaca keterangan yg membahas latar belakang dr koin yg berjatuhan. Sesuai namanya, ruangan ini mengubah ketertarikan pengunjung dr situasi sekarang hingga ke masa lalu.

Setelah itu pengunjung akan diajak untuk membahas sejarah Bank Indonesia. Pengunjung memasuki ruang pertunjukan. Di ruang pertunjukkan ini, anda akan melihat film yg sebagian besar perihal sejarah Bank Indonesia. Ruang pertunjukkan ini cukup untuk tiga puluh hadirin. Setelah ruang pertunjukkan, hadirin lalu masuk ke Ruang Sejarah Bank Indonesia. Di sini hadirin akan melihat peta renta yg terpampang. Selain itu pula ada replika dr kapal kuno & aktivitas di pelabuhan. Di sini ada banyak panel & objek replika yg menceritakan sejarah nusantara. Sejarah nusantara dibagi jadi dua area yakni area permulaan kala sembilan belas & area sejarah De Javasche Bank.

ruang periodik museum bank indonesiaLalu hadirin akan memasuki ruang-ruang periodik. Ada enam ruang periodik di sini. Ruang Periodik Pertama membahas tahun 1953 hingga 1959. Era ini yaitu era perjuangan kemerdekaan. Di era ini, Bank Indonesia membantu membiayai untuk menangani defisit besar yg memukul ekonomi Indonesia. Inflasi besar ini terjadi karena pergolakan rakyat Indonesia di kala itu. Ruang Periodik Kedua yaitu tahun 1959 hingga 1966 atau era Ekonomi Terpimpin. Di era ini, Bank Indonesia membantu pemerintah Indonesia membiayai proyek-proyek mahal. Contohnya seperti Gelora Bung Karno yg dengan-cara finansial pula dibantu oleh derma Istimewa dr Uni Soviet.

Lalu hadirin memasuki Periode Ketiga pada tahun 1966 hingga 1983. Era ini disebut dgn Era Stabilisasi, Rehabilitasi & Ekonomi. Di era ini, bank Indonesia menolong usaha kecil & menengah untuk berkembang. Agar dengan-cara makro, ekonomi Indonesia terangkat. Masuk ke Periode Keempat yg merupakan era pembangunan ekonomi dgn pola deregulasi yg terjadi pada tahun 1983 hingga 1997. Peran Bank Indonesia yakni meningkatkan ekonomi Indonesia dgn cara membantu bank untuk menyerap likuiditas dr publik. Masuk ke Period Kelima pada tahun 1997 hingga 1999 yg termasuk era krisis moneter.

  10 Jenis – Jenis Manusia Purba Di Indonesia

Di masa ini, Bank Indonesia berusaha keras untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia & krisis perbankan yg memukul Indonesia di masa itu. Periode terakhir yakni periode keenam terjadi pada tahun 1999 hingga 2005 atau disebut era reformasi. Di era ini, Bank Indonesia mencoba untuk mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia. Setelah memasuki ruang-ruang periode sejarah, hadirin memasuki daerah lebih kalem. Di sini disediakan ruang istirahat & ruang anak. Ada pula ruangan gubernur, ruang rapat, ruang administrator, ruang ilham & ruang pekan raya seni.

Pengunjung kemudian memasuki tiga ruang lagi. Yaitu ruang numismatic, ruang emas & ruang masa depan. Ruang numismatic menyediakan koleksi uang-uang Indonesia yg disusun dengan-cara kronologis. Tiap kronologis mendeskripsikan sejarah duit. Koleksi duit disusun dengan-cara terbaru di panel vertikal & vitrin. Untuk yg belum tahu, vitrin adalah lemari pajang yg digunakan untuk menyimpan benda-benda koleksi museum. Lensa binokular pula disediakan di tiap vitrin semoga pengunjung bisa menyaksikan dengan-cara terang rincian dr uangnya. Ruang masa depan yaitu ruang yg menunjukkan planning Bank Indonesia pada tahun 2025. Sedangkan ruang emas ada digunakan untuk menyimpan emas batangan. Terakhir, hadirin bisa melihat-lihat toko sovenir. Siapa tahu pengunjung ingin berbelanja sesuatu.

Fasilitas Museum Bank Indonesia

Selain koleksi sejarah yg dimiliki, pengunjung pula mampu memanfaatkan kemudahan yg disediakan oleh pihak museum. Seperti pusat keterangan Bank Indonesia, ruang auditorium, banking expo, cafe museum, kios buku, ruang serba guna & fine dining restaurant.

Demikian keterangan tentang sejarah museum Bank Indonesia. Museum Bank Indonesia mengandung sejarah panjang dunia perbankan Indonesia. Pengunjung dapat masuk ke museum ini setiap hari kecuali hari senin & hari libur nasional. Biaya masuk cuma sebesar lima ribu rupiah. Lokasinya berada di Kota Tua Jakarta & sempurna di Museum Bank Mandiri. Anda pula bisa sekalian mengunjungi Museum Bank Mandiri tatkala berada di sana. Untuk bangunan bersejarah, baca juga sejarah berdirinya Al-Azhar yang merupakan salah satu universitas tertua & sejarah masjid agung semarang.