Kapal selam adalah transportasi yg erat kaitannya dgn kepentingan militer. Oleh sebab itu, melihatnya dengan-cara eksklusif adalah suatu hal yg sulit untuk dilakukan, kecuali untuk anda yg bekerja di TNI Angkatan Laut. Namun, lain halnya bila anda mendatangi Monumen Kapal Selam di Surabaya. Anda dapat melihatnya dengan-cara pribadi, bahkan memasuki kepingan dlm kapal selam dgn harga yg relatif jangkau.
Untuk menyaksikan keistimewaan dr alat transportasi ini, anda perlu mendatangi Monumen Kapal Selam Surabaya. Monumen ini terletak di Jl. Pemuda, Surabaya. Lokasinya berdekatan dgn Stasiun Gubeng & Plaza Surabaya. Letaknya yg strategis & bentuknya yg instagramable membuat monumen ini ramai dikunjungi oleh pelancong aneh maupun domestik. Lantas, penasarankah anda pada kapal selam yg dijadikan monumen ini? Mengapa ada kapal selam yg terdampar di tengah-tengah Kota Surabaya? Berikut ini klarifikasi Sejarah Museum Kapal Selam Surabaya!
Bukti Eratnya Hubungan Indonesia & Uni Soviet
Pada masa kemudian, Indonesia memiliki kekerabatan yg erat dgn Uni Soviet (dahulu merupakan suatu kesatuan dr 14 negara, yakni Rusia, Ukraina, Byelorusia, Uzbekistan, Kazakhstan, Georgia, Azerbaijan, Lituania, Moldova, Latvia, Kirgiztan, Tajikistan, Armenia, Turkmenistan, & Estonia). Jika anda ingin mengetahui sejarah runtuhnya Uni Soviet, silahkan baca di web ini. Hal ini bermula dr ketertarikan Uni Soviet tentang misi anti kolonialisme yg dipaparkan oleh Soekarno. Pada tahun 1956, Soekarno berkunjung ke Moskwa, Uni Soviet & membahas sengketanya dgn Belanda dlm hal usaha pembebasan Irian Barat.
Uni Soviet pun kemudian mengantarkan persenjataan & alut sista pada Indonesia. Ini dipakai untuk memerangi Belanda yg hanya mengakui kedaulatan wilayah Indonesia yg lain, kecuali Papua Barat. Nah, salah satu alutsista yg diberikan oleh Uni Soviet ialah Kapal Selam KRI Pasopati 410 pada 29 Januari 1962. Inilah kapal selam yg anda lihat di Monumen Kapal Selam Surabaya.
Sebagai kapal selam pertama yg dimiliki oleh Indonesia, hasilnya kapal ini pun dimuseumkan di Surabaya. Ya, kekayaan sejarah yg ada di kapal ini membuatnya mesti terdampar indah di tengah-tengah Kota Surabaya. Surabaya dipilih selaku tempat monumen ini karena pada masa kemudian merupakan markas angkatan bahari terbesar di Indonesia. Surabaya pula dikenal selaku kota pelabuhan. Untuk menjinjing kapal selam ini ke tengah-tengah kota, KRI Pasopati 410 dipotong hingga 16 cuilan. Hal ini dikarenakan besarnya ukuran kapal selam sehingga sungguh sulit untuk dibawa. Oleh sebab itu, sesudah sampai ke lokasi monumen ini di Jl. Pemuda, 16 potongan kapal selam pun dirakit kembali.
Terlibat dlm Pembebasan Irian Barat
Setelah kemerdekaan Indonesia, Belanda masih saja mengganggu negeri ini. Mereka menyampaikan bahwa Irian Barat bukan merupakan serpihan dr Indonesia, melainkan penggalan dr kekuasaan Belanda. Tentunya, Indonesia bukan negara lemah yg ingin menyerahkan Irian Barat begitu saja.
Kedua negara ini sempat berunding di Konferensi Meja Bundar. Namun, perdebatan kian alot. Sejarah Konferensi Meja Bundar pun selesai. Akhirnya, alasannya adalah tak mendapat titik temu, Indonesia & Belanda pun melakukan gencatan senjata. Salah satu elemen yg sungguh menolong Indonesia dlm mengalahkan Belanda adalah pemberian alutsista oleh Uni Soviet.
Kapal Selam KRI Pasopati 410 merupakan salah satu alutsista yg diberikan Uni Soviet. Kapal yg bertipe whiskey class ini adalah andalan Indonesia. Pasalnya, negara-negara di Eropa saja, termasuk Belanda, tak mempunyai kapal secanggih ini pada saat itu. Ya, teknologi kapal selam sangat ditakuti Belanda tatkala berperang dgn Indonesia untuk perebutan Irian Barat. Bayangkan, kapal selam KRI Pasopati 410 yg sebesar itu saja tak mampu dideteksi oleh radar milik angkatan maritim Belanda. Nah, pastinya hal ini dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menembus garis lintas Belanda, melakukan pengintaian, melakukan penyerangan dengan-cara membisu-diam, & sebagainya. Jadi, dapat dibilang bahwa pemberian kapal selam ini sungguh menolong proses perebutan Irian Barat oleh Indonesia & menjadi pecahan dr sejarah pengembalian Irian Barat.
Sejarah Museum Kapal Selam Surabaya
Dari luar, kapal selam KRI Pasopati 410 terlihat besar & berwarna hijau pucat. Tatkala anda memasuki bagian dlm kapal, anda akan terkaget karena ekspektasi luasnya kapal selam yg ditempati oleh para awak kapal ini tak terbukti. Ya, sebagian besar pecahan dr kapal merupakan mesin, senjata anti serangan udara, & peluncur torpedo. Kapal sudah sesak dgn alat-alat canggih tersebut. Awak kapal pun harus berdiri & duduk bersempit-sempit di sini. Parahnya lagi, mirip kapal keluaran Rusia pada umumnya, KRI Pasopati 410 tak memiliki akomodasi MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Bisa dibayangkan bahwa mereka sangat kesusahan untuk mandi, mencuci, buang air kecil, terlebih buang air besar.
Untuk mandi, awak kapal biasanya menunggu hujan datang, kemudian mandi-mandi hujan. Untuk mencuci & buang air kecil, mereka mesti memakai air sedikit-sedikit yg sudah ditampung di ember. Ya, mereka mesti ekstra hemat air. Itulah kenapa mereka suka menahan-nahan kencing di kapal. Selanjutnya, untuk buang air besar, para awak kapal mesti menunggu kapal menepi di dermaga untuk kemudian berikutnya buang air besar di sana. Hal ini pun membuat banyak awak kapal KRI Pasopati 410 menderita penyakit ginjal. Ya, di samping memiliki berbagai keunggulan, kapal selam ini pula memiliki kelemahan, yakni kurang ramah terhadap insan.
Koleksi Sejarah Museum Kapal Selam Surabaya
Saat memasuki kapal selam, anda tak akan merasakan kegerahan alasannya ada pendingin udara di sini. Ada peristiwa balasan pendingin udara ini pada tahun 2011. Karena arus pendek di pendingin udara, muncul percikan api yg menyebabkan kebakaran di kapal ini. Untungnya, tak ada korban jiwa dlm insiden ini, meskipun salah seorang hadirin sempat sesak napas alasannya ini. Sekarang, monumen ini pun sudah sungguh aman untuk dikunjungi.
Di sini, anda akan melihat banyak sekali koleksi mesin & persenjataan yg pernah dipakai oleh serdadu Indonesia. Spot ini sangat instagramable sekali, cocok dikunjungi oleh anak-anak muda. Ya, sembari mengambil foto-foto keren, mereka pula dapat mengiklankan museum ini pada para followers-nya.
Nah, untuk memasuki Monumen Kapal Selam Surabaya, anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 5.000. Dengan harga tiket semurah itu, anda mampu mendapatkan pengalaman berguru yg berharga. Anda akan berguru sejarah & menghargai jasa-jasa para pahlawan. Setelah itu, anda pun tuntas menunaikan pesan Soekarno, yakni “JASMERAH : Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.” Kemudian, anda pun dapat mengambil pesan yang tersirat dr kisah sejarah & mengaplikasikannya dlm kehidupan sehari-hari ataupun dlm kehidupan bernegara. Nah, anda pula dapat mengetahui sejarah lahirnya Tentara Nasional Indonesia di web ini.