Sejarah Museum Kebangkitan Nasional beralamat di Jl. Abdul Rachman Saleh no 26, Senen, Jakarta Pusat. Bangunan museum merupakan bekas sekolah kedokteran STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yg diresmikan pada tahun 1902. Sekolah ini diperuntukkan bagi bawah umur Jawa yg sudah lulus Sekolah Dasar, untuk lalu dididik menjadi dokter. Setelah menyelam pendidikan selama 9 tahun, mereka diantarke kawasan-kawasan yg terdapat wabah penyakit, mirip campak, beri-beri, malaria, dsb. Ada banyak sekali museum di jakarta mirip Sejarah Museum Kota Tua, Sejarah Museum PP IPTEK, & Sejarah Berdirinya Tugu Monas.
Lantas, bagaimana cerita Sejarah Museum Kebangkitan Nasional? Yuk, berkenalan dgn 7 ruangan yg menyimpan dongeng perjuangan di museum ini !
1. Ruang Pengenalan
Di ruangan ini, pengunjung akan berkenalan dgn sejarah Nusantara yg dijajah oleh bangsa barat, mulai dr Portugis, Inggris, & Belanda. Penjelasan di ruangan ini mencakup jangka waktu awal datangnya penjajah hingga adanya perlawanan rakyat yg sifatnya masih kedaerahan. Misalnya, Pangeran Diponegoro yg menjadi pemimpin perang di tempat Jawa & Sultan Hasanuddin yg memimpin perang di daerah Kerajaan Gowa Tallo.
2. Ruang Awal Pergerakan Nasional
Ruangan Sejarah Museum Kebangkitan Nasional ini menggambarkan awal mula munculnya gerakan nasional dlm menghadapi penjajah sesudah sebelumnya hanya memakai kekuatan kedaerahan saja. STOVIA bersahabat kaitannya dgn gerakan ini. Sebagai mahasiswa kedokteran yg tentunya cerdas, Soetomo dkk merasa resah dgn kondisi negerinya yg sudah dijajah selama 3 kala. Keresahannya tersebut terbakar menjadi semangat sesudah Dr Wahidin Soediro Hoesodo memberikan ceramah wacana beasiswa dr golongan priayi Jawa. Ya, semangat 45 untuk berkontribusi bagi negeri ini sebagaimana priayi tersebut berkontribusi bagi pendidikan kedokterannya.
Akhirnya, pada tanggal 20 Mei 1908, organisasi Boedi Oetomo dibentuk di kampus ini. Organisasi ini diketuai oleh Soetomo tentunya. Namun, Boedi Oetomo yg merupakan organisasi kepemudaan pertama di Indonesia dikecam oleh dosen-dosen STOVIA yg kesemuanya orang Belanda. Mereka menganggap bahwa organisasi ini mengancam negeri kincir angin tersebut. Mereka pun hendak mengeluarkan ketua & anggota Boedi Oetomo dr STOVIA.
Untungnya, ada Dr HF Roll yg tak setuju dgn dosen-dosen lainnya. Ia bahkan membela Soetomo & berkata “Apakah di antara tuan-tuan yg hadir di sini tak ada yg lebih merah (nekad/berani) dr Soetoemo waktu tuan-tuan berumur 18 tahun?” Ucapan tersebut pun manjur bukan main. Dosen-dosen alhasil tak jadi mengeluarkan Soetomo dkk, bahkan mereka pula menyepakati adanya Boedi Oetomo & mendukung kongres pertamanya. Ucapan Dr HF Roll, sang aktivis STOVIA tersebut, diabadikan melalui kutipannya yg menjadi koleksi Museum Kebangkitan Nasional.
Isi dr Ruang Awal Pergerakan Nasional ada beberapa item, yaitu :
- Peragaan kelas STOVIA yg menjadi tempat lahirnya para pemuda yg peduli & membawa pergeseran pada negeri ini.
- Pembelaan HF. Roll yg merupakan cikal bakal berkembang pesatnya Boedi Oetomo.
- Patung pelajar STOVIA dr banyak sekali daerah di Indonesia yg mengingatkan pada kekuatan Bhinneka Tunggal Ika ketika itu.
3. Ruang Kesadaran Nasional
Ruangan ini mengisyaratkan kesadaran manusia-insan di Nusantara dlm membentuk rancangan bernegara & berbangsa pada masa itu. Orang-orang di daerah-kawasan jajahan Belanda pun sadar bahwa mereka harus bersatu untuk melawan penjajah, meski berlainan suku, agama, pulau, & aneka macam latar belakang lainnya. Semua ini tak lepas dr perjuangan R.A. Kartini, Dewi Sartika, Wahidin Soediro Hoesodo, dll. Dalam buku Panggil Aku Kartini Saja, Pramoedya Ananta Toer menuliskan tugas serta Kartini dlm kesadaran nasional.
“Kartini adalah orang pertama dlm sejarah bangsa Indonesia yg menutup zaman tengah, zaman feodalisme pribumi yg “sakitan” menurut istilah Bung Karno. Bersamaan dgn batas sejarah pribumi ini, mulai selsai pula penjajahan antik Belanda atas Indonesia & memasuki babak sejarah penjajahan baru; Imperialisme modern.”
Koleksi yg terdapat di ruangan ini adalah sebagai berikut :
- Meja Kursi makan pelajar STOVIA
- Peralatan Kedokteran
4. Ruang Pergerakan Nasional
Pengunjung dapat melihat citra pergerakan nasional di ruangan ini, dr awal semenjak berdirinya organisasi-organisasi nasional di Indonesia, mirip Boedi Oetomo, Indische Partij, Muhammadiyah, & sebagainya. Gambaran tersebut dituangkan ke dlm bentuk diorama yg pasti sangat menarik bagi hadirin. Beberapa koleksi yg ada di Ruang Pergerakan Nasional, di antaranya yaitu :
- Diorama pertemuan Wahidin, Soetomo, & Suradji
- Diorama berdirinya Budi Utomo
- Foto-foto Organisasi Awal Kebangkitan
- Vandel-vandel
- Foto-foto organisasi Pemuda
5. Ruang Propaganda Studi Fonds
Di ruangan inilah, terdapat penggambaran visualisasi saat Dr Wahidin Soediro Hoesodo memperlihatkan ceramah mengenai studi fonds. Studi Fonds mempunyai arti beasiswa yg diperuntukkan pada masyarakat miskin yg membutuhkan terusan pendidikan. Dari sinilah Soetomo sadar bahwa ia mesti memperlihatkan sumbangsih bagi negeri tercinta ini. Koleksi di Ruang Propaganda antara lain :
- Lukisan perjalanan Dr. Wahidin
- Patung Dr. Wahidin
- Patung pelajar STOVIA
6. Ruang Memorial Boedi Oetomo
Pengunjung dapat merasakan atmosfir ketika pendirian Boedi Oetomo tatkala memasuki Ruang Memorial Boedi Oetmo. Pasalnya, insiden bersejarah tersebut bertempat di ruangan ini. Tentunya, ruangan ini memiliki keistimewaan tersendiri.
- Lukisan Wahidin Sudirohusodo
- Kerangka Manusia untuk praktek para calon dokter STOVIA
- Bangku Perkuliahan STOVIA
- Patung dada Bung Tomo
- Patung-patung pelajar STOVIA ketika diskusi pendirian Boedi Oetomo
- Foto kegiatan pelajar STOVIA
- Ilustrasi kegiatan Budi Utomo
7. Ruang Pers
Jika pengunjung kepincut dgn sejarah & jurnalistik atau semacamnya, jangan lewatkan ruang pers. Di sini, pengunjung mampu menyaksikan bagaimana perjalanan pers di Indonesia. Ya, pers sungguh berperan dlm menginformasikan peristiwa-insiden penting di seluruh Indonesia. Bagaimana mampu rakyat Indonesia pada masa itu yg terhampar dr Sabang Sampai Ke Merauke, hidup di pegunungan sampai ke pesisir, mengetahui bahwa 17 Agustus 1945 ialah Sejarah Berdirinya Bangsa Indonesia. Di sinilah kekuatan pers melakukan pekerjaan . Koleksi-koleksi yg ada di Ruang Pers adalah selaku berikut :
- Tokoh Pers
- Vandel Berbagai macam alat cetak
- Mesin Tik
- Tustel
- Foto-foto
Beberapa peristiwa sejarah yg terjadi di Sejarah Museum Kebangkitan Nasional yaitu selaku berikut :
- Ceramah Dr Wahidin Soedirohoesodo pada pelajar STOVIA mengenai beasiswa pada tahun 1907
- Pendirian organisasi modern pertama Boedi Oetomo oleh pelajar STOVIA pada tahun 1908
- Pendirian organisasi kepemudaan pertama Tri Koro Dharmo pada tahun 1915
Dari data di atas, kita dapat melihat bahwa Museum Kebangkitan Nasional betul-betul bersejarah. Pasalnya, di museum inilah, segala hal-hal pertama terjadi, seperti pendirian organisasi modern pertama & organisasi kepemudaan pertama. Tentunya, ini menjadi nilai plus dr museum yg merupakan bekas gedung sekolah STOVIA ini.
Setelah membaca uraian di atas, tentunya anda mampu memahami & menghayati perjuangan para perjaka di masa pra kemerdekaan. Semoga kita selaku generasi penerus bangsa mampu meneladani mereka, ya !