– Apa saja Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial Menurut Paulus Wirutomo ? Mari simak pembahasan & penjelasannya berikut dibawah ini.
Memahami Integrasi Sosial
Manusia merupakan makhluk sosial yg mempunyai keperluan yg mesti tercukupi.
Seringkali memenuhi kebutuhannya memberikan imbas pada rasa ketergantungan kepada insan yang lain.
Kebutuhan insan mampu tercukupi dgn cara berinteraksi & berintegrasi. Kedua hal ini merupakan hal yg sangat penting.
Berbicara mengenai integrasi, maka terdapat beberapa bentuk-bentuk dr integrasi sosial yg mampu sobat dapatkan di kehidupan masyarakat sehari-harinya!
Pada artikel kali ini, kita akan membahas terkait dgn bentuk bentuk integrasi sosial menurut Paulus Wirutomo, seperti apa ya?
Mari simak pembahasan & klarifikasi ihwal Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial Menurut Paulus Wirutomo. Jangan lupa untuk membaca sahabat!
Sekilas Mengenal Paulus Wirutomo
Seorang pria yg terjun dlm konsentrasi sosiologi & merupakan guru besar Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP) dr Universitas terkemuka yakni Universitas Indonesia.
Ia lahir di Solo, Jawa Tengah tepat pada tanggal 29 Mei 1949. Semasa Hidupnya telah menempuh pendidikan sampai S3.
Beliau seseorang yg ahli, seringkali memberikan pandangan baru pemikirannya dlm menganalisis sesuatu di penduduk .
Salah satunya ialah bentuk-bentuk integrasi sosial yg terdaoat di penduduk .
Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial Menurut Paulus Wirutomo
Setiap integrasi mempunyai sifat sifatnya yg berlainan, walaupun berlawanan sifatnya namun tetap menjadi sesuatu yg penting dlm proses sosial.
Bentuk bentuk Integrasi sosial berdasarkan sifatnya yg dikemukakan oleh Paulus Wirutomo, diantaranya :
1. Integrasi Normatif
Integrasi yg terjadi alasannya adalah adanya suatu komitmen atas dasar nilai, norma, cita-cita bareng & mempunyai rasa solidaritas dlm anggota penduduk .
Integrasi ini sering ditemukan di masyarakat dgn solidaritas mekanis. Pada integrasi normatif seringkali dikaitkan dgn budaya sehingga disebut integrasi budaya.
Konsep normatif selaku suatu alat yg digunakan untuk melihat bagaimana rasa solidaritas yg ada di penduduk khususnya masyarakat yg memiliki sifat solidaritas mekanik.
Contoh :
Masyarakat yg terdapat di desa mematuhi nilai & norma yg berlaku di masyarakat.
Di Dalam penduduk pedesaan mematuhi nilai & norma bahwa mesti mempunyai sikap tabiat kepada orang yg dituakan.
2. Integrasi Fungsional
Integrasi yg terjadi karena adanya pembentukan fungsi-fungsi yg berbeda dlm masyarakat sehingga saling bergantung & memainkan fungsinya masing-masing.
Pada integrasi fungsional didasarkan pada konsep perspektif fungsional dimana penduduk dianggap sebagai suatu metode yg terintegrasi.
Masyarakat sebagai sistem yg memiliki unsur-komponen yg persatukan oleh adanya keperluan yg harus dipenuhi lewat interaksi.
Integrasi fungsional sering kali terjadi pada masyarakat perkotaan yg mempunyai keutamaan kepada fungsinya masing-masing.
Contoh :
Edi seorang penjualsayur & Marni seorang padagang sembako, edi & marni mempunyai fungsinya masing-masing.
Dalam penduduk & keduanya saling bergantung demi kehidupan yg berjalan.
3. Integrasi Koersif
Integrasi yg terjadi sebab adanya sesuatu yg mengikat pada masyarakat yg sifatnya paksaan.
Integrasi koersif acap kali terjadi sebab adanya paksaan yg dijalankan oleh pihak pihak yg memiliki kekuasaan & jabatan.
Integrasi koersif bukanlah hasil proses dr integrasi normatif & integrasi fungsional.
Contoh :
Negara dgn berbagai aparaturnya serta alat yg mempunyai kekuatan dgn tujuan untuk mengikat & memaksa kepada anggota anggota golongan sosial.
Pada suatu demo yg terjadi di depan Gedung DPR, kemudian Polisi melaksanakan Gas Air Mata dgn tujuan semoga massa menjauhi gedung dewan perwakilan rakyat & meninggalkannya.
Itulah kurang & lebih penjelasan terkait dgn Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial Menurut Paulus Wirutomo.
Demikian pembahasan & penjelasan mengenai Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial Menurut Paulus Wirutomo.
Penulis Artikel : Nadia Safitri
Sumber bacaan Sosiologi.isu : Calon Guru. “Modul Belajar Mandiri”. h. 117