Biografi Eratosthenes

Eratosthenes dr Kirene (c. 276 SM-192 atau 194 SM) adalah seorang matematikawan Yunani antik, penyair, dan astronom yang diketahui sebagai bapak geografi. Eratostheneslah orang pertama yg menggunakan kata “geografi” serta perumpamaan geografis yang lain & masih dipakai sampai kini

Usahanya untuk mengkalkulasikan keliling Bumi, jarak dr Bumi ke Matahari membuka jalan bagi pemahaman modern kita ihwal pengertian kosmos. Di antara banyak pencapaiannya yg lain ialah penciptaan peta dunia pertama & penemuan algoritma yg diketahui selaku terobosan Eratosthenes, yg hingga kini dipakai untuk mengidentifikasi bilangan prima.

Kelahiran Eratosthenes

Eratosthenes lahir sekitar 276 SM di sebuah koloni Yunani di Kirene, sebuah daerah yg terletak di negara yg disebut sebagai Libya dikala ini. Dia menuntut ilmu di akademi Athena kemudian pada 245 SM, sehabis mendapatkan perhatian karena keahliannya, ia dipanggil oleh Firaun Ptolemy III untuk menjalankan Perpustakaan Besar di Alexandria di Mesir. 

Ini merupakan kesempatan besar, & pastinya Eratosthenes tak menyia-nyiakan peluang untuk mendapatkan posisi tersebut.

Masa Remaja & Dewasa Ertosthenes

Saat menjabat selaku kepala pustakawan & sarjana di Perpustakaan Alexandria, Eratosthenes menulis risalah komprehensif ihwal dunia, yg disebutnya “Geografi.” Ini adalah penggunaan pertama dr ungkapan tersebut, yg dlm bahasa Yunani memiliki arti “menulis perihal dunia”.

Karya Eratosthenes memperkenalkan tentang konsep zona iklim terik, sedang, & dinginnya peta dunia, walaupun sangat tak akurat, peta ini merupakan awal dr peta yg sekarang beredar di hampir seluruh negara.Peta yg dibuatnya memperlihatkan grid paralel & meridian yg digunakan untuk memperkirakan jarak antara lokasi yg berlawanan.

  3 Jenis Manusia Purba di Afrika dan Ciri-cirinya

Meskipun “Geografi” orisinil milik Eratosthenes sudah hilang, para sarjana modern mengetahui isinya berkat laporan sejarawan Yunani & Romawi.

Buku pertama “Geografi” berisi ringkasan pekerjaan geografis yg ada & spekulasi Eratosthenes ihwal sifat planet Bumi. Dia percaya Bumi yakni bola dunia tetap yg perubahannya cuma terjadi di permukaan. 

Buku kedua “Geografi” menggambarkan perhitungan matematis yg ia pakai untuk memilih keliling Bumi.Dan yg ketiga berisi peta dunia di mana tanah itu dibagi menjadi beberapa negara; itu merupakan salah satu contoh paling permulaan dr peta dunia.

Kematian

Di usia tuanya, Eratosthenes menjadi buta & ia meninggal karena kelaparan yg disebabkan oleh ulahnya sendiri. Eratosthenes meninggal pada tahun 192 atau 196 SM di Alexandria, Mesir. Dia hidup sekitar 80 hingga 84 tahun.

Prestasi & Penemuan Erstosthenes

Selain menjadi hebat matematika & geografi, Eratosthenes pula seorang filsuf, penyair, astronom, & andal teori musik yg sungguh berbakat. Dia membuat beberapa kontribusi signifikan untuk sains, tergolong penemuan bahwa satu tahun sedikit lebih lama dr 365 hari, membutuhkan satu hari ekstra atau hari kabisat jika ditambahkan ke kalender setiap empat tahun agar tetap konsisten.

Menghitung Keliling Bumi

Kontribusi Eratosthenes yg paling populer untuk sains yaitu perkiraan keliling Bumi, yg diselesaikannya saat melakukan volume kedua “Geografi” -nya.

Setelah mendengar perihal sumur dlm di Syene di mana sinar matahari hanya mengenai dasar sumur pada titik balik matahari isu terkini panas, Eratosthenes memperoleh metode yg dapat digunakannya untuk mengkalkulasikan keliling bumi memakai geometri dasar.

Mengetahui bahwa Bumi yakni bola, ia hanya membutuhkan dua pengukuran kritis untuk menjumlah keliling. Eratosthenes sudah mengenali perkiraan jarak antara Syene & Alexandria, yg diukur dgn karavan jualan bertenaga unta.

  7 Hero Nasional Dari Madura Pra Kemerdekaan

Eratosthenes kemudian mengukur sudut bayangan di Alexandria pada titik balik matahari. Dengan mengambil sudut bayangan (7,2 derajat) & membaginya menjadi 360 derajat lingkaran (360 dibagi 7,2 menciptakan 50), Eratosthenes kemudian dapat mengalikan jarak antara Alexandria & Syene dgn hasilnya untuk memilih keliling Bumi .

Hebatnya, Eratosthenes menentukan keliling menjadi 25.000 mil, hanya 99 mil di atas keliling bahwasanya di khatulistiwa (24.901 mil). Meskipun Eratosthenes menciptakan beberapa kesalahan matematis dlm perhitungannya, hal tersebut masih membuat para ilmuwan takjub.

Beberapa dekade kemudian, jago geografi Yunani Posidonius bersikeras bahwa keliling Eratosthenes terlalu besar. Dia menjumlah kelilingnya sendiri & memperoleh angka 18.000 mil – sekitar 7.000 mil terlalu pendek. Selama abad pertengahan, sebagian besar sarjana mendapatkan keliling Eratosthenes, walaupun Christopher Columbus menggunakan pengukuran Posidonius untuk meyakinkan para pendukungnya bahwa ia dapat dgn cepat meraih Asia dgn berlayar ke barat dr Eropa. 

Seperti yg kita pahami sekarang, hal tersebut yakni suatu kesalahan fatal dr pihak Columbus. Seandainya ia menggunakan perkiraan dr Eratosthenes selaku gantinya, Columbus akan tahu ia belum berada di Asia tatkala ia mendarat di Dunia Baru.

Bilangan prima

Seorang polymath populer, Eratosthenes pula memperlihatkan bantuan penting di bidang matematika, tergolong penemuan algoritma yg dipakai untuk mengidentifikasi bilangan prima. Metodenya melibatkan pengambilan tabel bilangan bulat (1, 2, 3, dst.) & mencoret kelipatan setiap bilangan prima, dimulai dgn kelipatan bilangan dua, kemudian kelipatan bilangan tiga, dst- hingga cuma bilangan prima tetap. 

Metode ini diketahui selaku Tapis Eratosthenes, lantaran melakukan pekerjaan dgn menyaring bilangan non-prima.

Fakta perihal Eratosthenes

Eratosthenes yakni salah satu polymath Yunani paling besar, & karyanya mempengaruhi para inovator mulai dr bidang matematika hingga geografi. Para pengagum filsuf Yunani memanggilnya Pentathlos, secepatnya setelah para atlet Yunani diketahui lantaran kehebatan mereka di sejumlah perlombaan berbeda. 

  5 Koleksi Museum Topkapi – Peninggalan Para Nabi

Dari prestasi & seluruh penemuannya di segala bidang itu, sebuah kawah di Bulan dinamai dgn namanya. Hal tersebut dijalankan untuk menunjukkan apresiasi kehormatan padanya.

Kesimpulan

Eratosthenes adalah seorang matematikawan dr Yunani antik. Ia pula aktif di bidang astronomi, geografi, musik, & puisi. Eratosthenes menghabiskan sebagian besar karirnya di Perpustakaan Alexandria yg populer di dunia. Prestasi matematikanya yg paling populer ialah perhitungan akurat pertama dr keliling bumi. 

Dia menciptakan peta dunia yg lebih baik, serta mengembangkan metode untuk mendapatkan bilangan prima, yg sekarang dikenal sebagai Tapis Eratosthenes.

Eratosthenes meninggal di Alexandria sekitar tahun 195 SM, sesudah menyadari bahwa ia menjadi buta total. Dia dikatakan sengaja menciptakan dirinya mati kelaparan untuk menyingkir dari kemungkinan harus menjalani tahun-tahun terakhirnya dlm kegelapan.