Herodotus dr Halicarnassus ialah seorang pengelana & pemikir Hellenic masa kelima SM. ia sering disebut sebagai “bapak sejarah,” suatu istilah yg diberikan kepadanya oleh orator & politisi Romawi yg berjulukan Cicero.
Kelahiran Herodotus
Herodotus bukanlah penduduk orisinil Athena . Ia lahir di Halicarnassus ( kota Bodrum Turki modern ), sekitar waktu Perang Persia. Halicarnassus yaitu ibukota Dorian yg dikenal dgn perkawinan campuran substansial antara penduduk Yunani, Carian, & Persia.
Meskipun sedikit yg dikenali perihal rincian hidupnya, ia dimengerti bahwa berasal dr keluarga ningrat kaya di Halicarnassus yg mampu membiayai pendidikannya. Keahliannya dalam menulis dianggap selaku bukti dr kursus menyeluruh di sekolah-sekolah terbaik pada zamannya.
Dia menulis dlm bahasa kuno yakni Yunani Ionia & terperinci terbaca dgn baik. Kemampuannya untuk bepergian, sepertinya sesuka hati, hal tersebut pula mendukung bahwa ia yakni seorang pria bebas & berpendidikan.
Masa Remaja & Dewasa Herodotus
Herodotus muda mungkin pernah hidup di Pulau Samos, hal ini dapat diketahui dr aneka macam catatan yg ia lewati. Catatan tersebut berisi tentang aneka macam perjalanan yg dilakukannya di sekitaran Mediterania Timur.
Herodotus mengidentifikasi dirinya dlm prolog karyanya sebagai penduduk orisinil Halicarnassus (di pantai barat daya Asia Kecil, Turki terbaru ) & ini diterima selaku tempat kelahirannya meskipun Aristoteles dan Suda mengklaim bahwa ia yaitu penduduk orisinil Thurii (a koloni Yunani di wilayah Italia terbaru ).
Perbedaan ini umumnya dipahami selaku kesalahan yg dibuat dlm sumber kuno (mungkin terjemahan dr karya Herodotus) karena Herodotus mungkin pernah tinggal di Thurii tetapi tak lahir di sana.
Dia melakukan perjalanan dengan-cara luas di Mesir , Afrika , & Asia Kecil & menuliskan pengalaman & pengamatannya, menawarkan generasi berikutnya dgn laporan terperinci perihal peristiwa sejarah penting (seperti Pertempuran Marathon pada 490 SM & keterlibatan Thermopylae dan Salamis pada 480 SM) kehidupan sehari-hari di Yunani , di Mesir, di Asia Kecil, & berbagai “keajaiban” yg ia amati dlm perjalanannya.
Prestasi & Penemuan Herodotus
Dia melakukan banyak sekali perjalanan dgn tanpa gangguan, hal tersebut ia tuangkan lewat karyanya dr budaya ke budaya & selalu paling terpesona untuk menceritakan kisah yg bagus, namun kurang begitu meneliti fakta rincian ihwal kisah yg ia dengar & ia ulangi di bukunya.
Kecenderungannya inilah, sebagaimana dicatat, yg membuatnya dikritik selama berabad-kurun. Karena disangsikan keabsahan dr ceritanya, & terkesan seperti mendongeng.
Deskripsinya wacana kota Babel selaku salah satu keajaiban ini adalah pola kenapa karyanya sering dikritik. Bukti arkeologis, serta deskripsi kuno lainnya, dgn terperinci memperlihatkan bahwa Babel tak sebesar yg digambarkan Herodotus & tak memiliki 100 gerbang (cuma memiliki delapan).
Dengan demikian sudah ditentukan bahwa kisah ini didasarkan pada desas-desus, bukan kunjungan eksklusif, walaupun Herodotus menulis seolah-olah ia mengunjungi situs itu sendiri. Karena ia sangat menghargai karya-karya Homer (ia mendasarkan susunan Histories – nya pada bentuk Homer), bagiannya di Babel dianggap menjiplak deskripsi penulis sebelumnya wacana Thebes Mesir.
Setelah berkeliling dunia pada masanya, Herodotus datang untuk tinggal di Koloni Yunani Thurii di mana ia mengedit & merevisi Sejarah di kemudian hari. ia pula pernah tinggal di Athena & di beberapa titik kota yg diperkirakan ia kembali ke sana.
Para ahli menilai kemungkinan bahwa ia meninggal di Athena sebab wabah yang sama yang membunuh negarawan Athena Pericles (l. 495-429 SM) antara tahun 425 & 413 SM.
Ketenarannya begitu besar sehingga banyak kota yg berbeda (Athena & Thurii di antaranya) mengklaim selaku kawasan pemakamannya dan kuburan dan monumen diresmikan untuk menghormatinya. Signifikansi baka dr karyanya terus dihargai oleh jutaan orang saat ini dan, sebagaimana dicatat, ia terus dianggap sebagai sumber utama untuk informasi yg sanggup menerima amanah tentang dunia kuno yg ia perhatikan & tulis.
Fakta perihal Herodotus
Herodotus sering menilai dirinya yg paling tinggi, sosok nan angkuh ini mampu dilihat dr setiap prolog yg ditulisnya di tiap karyanya.
Tidak mirip penulis kuno lainnya (mirip Homer atau Virgil), Herodotus tak mengaitkan narasinya dgn sumber tuhan, atau meminta pertolongan mirip itu, tetapi mengumumkan dgn terang bahwa ini adalah karyanya & bukan yg lain.
Pendapatnya yg tinggi ihwal dirinya pula ditampilkan dlm apa yg tercatat sebagai `publikasi’ pertama dari Sejarah di Olimpiade .
Karya-karya ketika ini `diterbitkan’ dgn cara dibacakan & penulis Yunani Lucian dr Samosata (125-180 M) mengklaim bahwa Herodotus membacakan keseluruhan karyanya pada penonton dlm sekali duduk & mendapatkan tepuk tangan yg semarak.
Sedangkan model lain dr publikasi karya tersebut, bagaimanapun, mengklaim bahwa Herodotus menolak untuk membacakan bukunya pada orang banyak hingga ada cukup awan untuk menaungi ia di peron. Karena terlalu lama menanti, penontonpun pergi, & dr kejadian inilah memunculkan pepatah, “Seperti Herodotus & bayangannya” yg menyinggung Herodotus sebagai orang yg tak menghargai peluang.
Kesimpulan
Herodotus adalah penulis Yunani pertama yg berhasil menulis narasi sejarah skala besar yg bertahan dr perjalanan waktu.
Pada zaman Herodotus, penulisan sejarah, & pastinya prosa dlm bentuk apa pun, masih merupakan sesuatu yg gres. Tulisan-tulisan paling permulaan dlm bentuk prosa ialah karya sekelompok intelektual Yunani dr kota-kota Ionia di Asia Kecil yang, dr sekitar 550 SM & seterusnya, menulis karya-karya tentang sains & filsafat atau tentang subjek-subjek sejarah.
Namun, pada tanggal awal ini masih ada sedikit perbedaan yg terperinci antara aneka macam disiplin ilmu, & penulisan sejarah memasukkan banyak hal yg hari ini akan dianggap lebih selaku perhatian hebat geografi, antropolog, atau ekonom.
Herodotus adalah pewaris tradisi ini, & ia sungguh dipengaruhi oleh beberapa pendahulunya, utamanya oleh mereka yg paling cakap, yakni Hecataeus dr Miletus.