Jakarta – Diskusi / dialog kampus perihal budpekerti & moral terjadi dgn buruk pada setiap anak ajar yg berasal dr golongan masyarakat Tionghoa di Indonesia, namun Batak – Jawa – Dayak (Orang) pula itu pada kelas sosial biasa saja di Pontianak misalnya.
Hal ini menurunnya moralitas & etika sebagai insan & ekonomi – bisnis, sudah dimulai semenjak usia dini terjadi di Pontianak. Tidak mengherankan dlm hal ini dgn baik sekali, dimulai dr orangua – tingkat RT.
Pendidik sekolah Tionghoa, & agama kristiani & non, tingkat kejahatan Tionghoa Hakka – Dayak – Batak mirip pemerasan / pungli, konsumsi, ekonomi, & pendidikan terjadi serta seksualitas. Menjadi pengalaman saya disini, kolektif menyerang teknologi, & interaksi sosial – Verbal.
Sedangkan pribumi dlm hal ini dapat diterangkan adanya perbedaan dlm setiap sekolah yg mereka satukan dlm setiap aktivitas lembaga survei RI -Pemerintah & wartawan, yg terjadi tak diliput dlm berbagai konflik di masa lalu, itu kesalahannya dgn jelas, sehingga terkesan tak jujur & tak sopan untuk bertemu.
Suatu kebijakan Negara terjadi dgn kebualan mereka kepada berbagai kegiatan sosial, konflik sosial, & yang lain terutama persepsi politik berlainan, Rocky Gerung demikian. Salam hangat dari, Pontianak Indonesia.
Berada pada tempat Hutan, Kalimantan Indonesia, memang memiliki pengalaman filsafat yg berbeda, dgn yang lain. Tidak cuma bagi bangsa Indonesia ini tetapi pula moralitas & etika selama disini, sudah menjadi baik dgn kesadaran seksualitas, ekonomi, budaya & agama yg berbeda.
Dalam hal ini, dimulai dr moralitas pendidikan agama yg rendah, wawasan yg masih terpaku pada pengetahuan umum sebuah bangsa, dan berbeda perbandingannnya dlm hal ini, dlm kepura-puraan manusia berbuat baik, sudah dirasakan saya selama disini.
Maka, dlm hal ini dijelaskan adanya pergantian sosial yg berasal dr golongan kelas sosial menegah & kebawah dgn spritualitas & kehidupan budaya & akhlak mereka yg sangat minim disini, di Pontianak & Jakarta memiliki budaya hidup.