close

Candi Kalasan : Pengertian, Sejarah, Bentuk Hingga Keunikannya

Pengertian Candi

Sebelum membahas perihal Candi Kalasan, apalagi dulu kita ketahui apa itu candi. Menurut (Daniel Agus Maryanto, 2007: 8) candi berasal dr kata candhika graha atau mampu disebut selaku rumah dewi chandika, Dewi Chandika sendiri yaitu dewi akhir hayat Durga atau dewi maut. Berdasarkan pengertian ini, lazimnya candi senantiasa dikaitkan dgn bangunan atau monument tempat pendharmaan yg berfungsi untuk memuliakan raja yg sudah meninggal.

Candi sendiri ialah bangunan yg digunakan sebagai kawasan ibadah dr agama Hindu-Budha yg berasal dr masa lampau. Candi lazimnya dipakai untuk menyebut istana, gapura, pemandian & lain sebagainya oleh penduduk . Sedangkan berdasarkan Soekmono (1977 : 241) candi tak sama dgn makam, melainkan sebuah kuil. Yudoseputro (1933: 118) pula beropini bahwa candi adalah suatu bangunan suci yg ada di India & tak dipakai.

Sejarah Candi Kalasan

Setelah mengenali apa itu candi, disini kita akan membicarakan perihal salah satu candi di Indonesia yaitu candi Kalasan. Candi Kalasan yakni peninggalan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, candi Kalasan sendiri yaitu salah satu dr candi peninggalan Budha. Berdasarkan data dr Balai Pelestarian Cagar Budaya & Purbakala (BPCP) candi-candi yg terdapat di kecamatan Kalasan ialah Candi Kalasan, Candi Sambisari, Candi Sari, Candi Kedulan & Candi Prambanan.

Candi Kalibening yaitu nama lain dr candi Kalasan yg terletak di Desa Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah spesial Yogyakarta. Letak persisnya bila anda dr Kota Yogyakarta, candi Kalasan berada di 16 KM ke arah timur atau tepatnya dgn koordinat 7° 46′ 2.33″S 110° 28′ 20.04″E. Lokasi candi ini tak jauh dr candi Prambanan. Lokasinya tak terlalu sulit & dapat ditempuh dlm waktu sekitar 15-30 menit dgn mobil dr Yogyakarta & sekitar 5-10 menit dr candi Prambanan. Juga sungguh akrab dgn Candi Ratu Boko, Candi Pawon & Candi Plaosan.

  Sejarah Museum Pos Indonesia Bandung Paling Komplet

Candi Kalasan berdiri megah di tepi Jalan Raya Yogya Solo yakni di Desa Tirtomartani, Kalasan. Bangunan induk yg dikelilingi oleh stupa berjumlah 52 buah yg mengitari batur candi ialah salah satu ciri-ciri kompleks bangunan candi Kalasan. Candi Kalasan ditemukan berdasarkan suatu prasasti kerikil berbahasa Sanskerta berangka tahun 700 Saka atau tahun 778 M.

Kuil Tarabhawana yg dikenal sekarang kini dgn candi Kalasan ialah jasa Raja panangkaran yg membangun kuil bagi Dewi Tarta yg menampung arca dewi yg selanjutnya ditahtakan ke dlm kuil Tarabhawana, hal ini berdasarkan prasasti watu berbahasa Sanskerta tersebut.

Bentuk Candi Kalasan

Candi Kalasan berdiri di atas batur/ganjal dgn sketsa berbentuk bujur sangkar berskala 45 x 45 meter, tetapi tinggi candi sampai garis atap yg tersisa yaitu 24 meter. Batur Candi dikelilingi pagar berhiaskan stupa pada bab atasnya. Tinggi 24 meter yg tersisa mampu dibagi menjadi tiga bab: kaki, batang tubuh, & atap. Menurut Kempers, kaki Candi Kalasan digandakan pada susunan bujur kandang atau ganjal 45 meter di setiap sisinya, dgn susunan kaki candi yg sesungguhnya (soubacement) sebagai penyangga tubuh candi.

Disekitar dasar candi terdapat reruntuhan stupa yg dipakai untuk melapisi candi. Menurut Kempers, ada 52 stupa kecil disekitar candi Kalasan, tetapi batu aslinya terlampau banyak yg hilang sehingga tak dapat disusun kembali menjadi bentuk utuh. Stupa tersebut berfungsi selaku daerah bubuk para biksu yg meninggal sesudah mayit dibakar & abunya ditanam dibawah stupa. Delapan puluh satu kotak watu didapatkan dibawah & diantara stupa.

Beberapa dr mereka masih dilengkapi dgn pot untuk menyimpan bubuk, cermin kecil, & beberapa potongan logam. Hiasan bagian luar candi berupa relief jambangan yg tampak menyemburkan bunga & sulur selaku simbol keberuntungan & kebahagiaan. Disisi selatan adalah hiasan kepala kala yg relatif besar dgn lambang segitiga pada bab jengger (bagian atas kepala).

  Bagaimana peran golongan liberal Belanda di Indonesia pada akhir abad XIX?

Bagian jenggger itu dihiasi dgn berbagai pernak-pernik & pohon dewata yg mengambang di langit, miniatur bangunan, lukisan alam, kendang, biola, kerang & alat musik yang lain. Dekorasi candi Kalasan berpadu dgn Makara yg melengkung ke bawah. Jadi yakni relief yg ibarat bentuk hewan. Kaprikornus yg menghiasi relung candi Kalasan terdiri dr dua bagian dgn kepala ditekuk ke luar & ke dalam.

Keunikan Candi Kalasan

Dibandingkan dgn candi-candi lain di Indonesia, candi Kalasan mempunyai keunikan yaitu memiliki kerikil berupa setengah lingkaran sempurna di depan tangga sisi timur. Batu ini disebut kerikil bulan (moonstone) & sering didapatkan di kuil-kuil Budha di India selatan.

Ciri khas keutamaan pada candi Kalasan lainnya yakni pahatan ornamen yg dibuat dgn sungguh halus. Salah satu cirinya yaitu relief motif kertas tempel berupa kepingan bunga atau daun. Dinding luar candi ditutupi dgn lepa yg sangat berpengaruh, yg oleh para arkeolog disebut Bajralepa.

Secara etimologis, Bajralepa diartikan sebagai semen intan. Bajralepa mampu disebut semacam plester pada dinding candi, sekaligus melindungi candi dr kemajuan mikroorganisme & bertindak sebagai lapisan kedap air. Lapisan Bajralepa membuat bangunan candi sangat indah dgn warna keemasannya.

Berdasarkan klarifikasi diatas candi Kalasan ialah salah satu peninggalan kerajaan Hindu-Budha yg ada di Indonesia, yg mempunyai nilai sejarah tinggi & keunikan tersendiri yg dapat kita gunakan selaku sumber belajar.