Nama Candi Mendut pasti sudah tak asing di indera pendengaran. Letak candi ini tak jauh dr salah satu keajaiban dunia yakni Candi Borobudur. Candi yg berada di Kota Magelang ini ternyata memiliki banyak versi sejarah loh. Bagaimana sejarah berdiri hingga pemugaran candi ini? Dan bagaimana ciri khas dr Candi Mendut ini? Selengkapnya akan dibahas berikut ini.
Pengertian Candi Mendut
Candi Mendut merupakan candi Buddha yg ada di kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Nama candi ini berasal dr kata Venu, Vana, Mandira yg memiliki arti candi yg berada di tengah hutan bambu.
Secara umum, skema candi ini berupa persegi dgn ketinggian sekitar 26,4 m. Di dlm candi ini terdapat 3 buah arca Buddha yg berskala besar yakni arca Bodhisatva Vakrapani, arca Budha Avalokitesvara, & arca Dyani Budha Cakymuni.
Ciri-Ciri Candi Mendut
Sama mirip candi yang lain, candi mendut pula mempunyai ciri-ciri tertentu loh. Ciri-ciri itulah yg membedakan candi ini dgn candi yg lain. Simak selengkapnya berikut ini.
Tubuh Candi Mendut
Secara keseluruhan, candi mendut mempunyai ketinggian sekitar 26, m. Bagian badan pada candi imi terletak di atas batu dgn ketinggian meraih 2 m. Di cuilan permukaam batu terdapat selasar yg lebar. Pada penggalan dinding candi, terdapat 31 panel yg di mana terdapat beberapa relief dongeng, sulur-suluran & pahatan bunga. Relief inilah yg menjadi ciri khas dr candi mendut.
Jaladwara
Jika diamati, candi di Jawa Tengah & Yogyakarta rerata memiliki jaladwara. Seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Sitis Ratu Baka & Candi Banyuniba. Jaladwara sendiri merupakan belahan saluran untuk pembuangan air dr selasar.
Begitupun dgn Candi Mendut yg memiliki jaladwara. Meskipun jaladwara ada pada setiap candi yg ada di Jawa Tengah, namun setiap jaladwara pada candi mempunyai ciri khas masing-masing. Ciri khas tersebut disesuaikan dgn bentuk dr candi tersebut.
Ornamen & Relief
Ornamen yg terdapat pada candi ini adalah berupa dekorasi yg disusun dgn selang-seling. Selain itu, ada pula dekorasi berupa ukuran makhluk kahyangan seperti apsara & dewata gandarwa, bidadari, monyet serta garuda.
Selain ornamen, candi ini pula diperindah dengam relief yg dipahat pada setiap dinding & tangga. Pada kepingan tepi tangga terdapat relief yg menggambarkan kisah Pancatantra & Jataka.
Sementara itu, pada potongan dinding terdapat relief berupa Boddhisatwa seperti Ayalokiteswara, Maitreya, Wajrapani & Manjusri. Relief ini menerangkan kehidupan Buddha. Kehidupan tersebut dituangkan pada gambar relief di mana Budha sedang duduk di atas padmasana.
Sememtara itu, pada potongan dinding tubuh candi mendut diisi dgn relief kalpataru, dua bidadari hariti yakni seorang agresi yg bertoba & kemudian mengikuti Buddha & Atawaka.
Arca-Arca
Candi Mendut memiliki 3 buah arca besar. Arca ini diletakkan pada pecahan badan candi. Arca-arca tersebut ialah arca Bodhisatva Vajrapani, arca Budha Avalokitesvara & arca Dyani Budha Cakyamuni.
Arca Bodhisatva Vajrapani terletak di sebelah kiri arca Budha Cakyamuni, dgn posisi menghadap ke arah utara. Arca ini menggambarkan Budha sedang duduk dgn kaki kanan dilipat, telapak kaki menyentuh paha dam paha kiri menjuntai ke bawah.
Sementara itu, arca Budha Avalolitesvara berada di sebelah utara arca Dyani Budha Cakyamuni. Arca ini berada dlm posisi tegap menghadap ke arah selatan candi Mendut. Pada arca ini menggambarkan Budha sedang menggunakan busana kebesaran kerajaan.
Di mana dilengkapi dgn aneka macam hiasan di leher, pundak, telinga & memakai mahkota. Satu lagi yakni arca Dyani Budha Cakyamuni yg berada di tengah candi & menghadap ke pecahan barat Candi Mendut.
Arca ini menggambarkan budha sedang duduk dgn posisi kedua kaki menyiku ke bawah sementara kakinya menapak pada landasangan yg berbentuk bunga teratai. Untuk belahan tangan, arca ini bersikap dharmacakramudra yg di mana Budha sedang memutar kehidupan.
Sejarah Candi Mendut
Sejarah mengenai candi banyak mengakibatkan pertimbangan . Salah satu pendapat itu ialah dr andal sejarawan J.G de Caparis. Beliau mengatakan bahwa candi ini dibangun pada tahun 824 M atau lebih tepatnya pada masa dinasti Syailendra.
Pendapat ini dibuktikan dgn adanya Prasasti Karangtengah 824 M. Isi prasasti itu menyebutkan bahwa Raja Indra mendirikan sebuah bangunan yg diberi nama Wenuwana. Bangunan inilah yg kemudian dimaksud oleh De Casparis selaku candi Mendut atau hutan bambu.
Diruntut menurut sejarah yg dibilang De Caparis, maka diperkirakan umur Candi Mendut ini lebih tua dr pada Candi Borobudur.
Candi Mendut ditemukan pada beberapa puluh tahun lalu. Di mana seluruh kepingan candi ini ditemukan kecuali potongan atap. Hal inilah yg kemudian menciptakan pemerintah Hindia Belanda mengadakan pemugaran pada Candi ini pada tahun 1879 hingga 1904. Tujuan pemugaran pada candi ini yaitu untuk memperbaiki beberapa kepingan candi yg hilang.
Usaha pemugaran ini membuahkan hasil dgn berhasil mengembalikan potongan kaki & badan candi. Meskipun sudah dilaksanakan pemugaran, tetapi usaha ini belum sepenuhnya menciptakan candi Mendut sempurna.
Maka dr itu, empat tahun kemudian, dilaksanakan rekonstruksi pada candi ini. Rekonstruksi ini bermaksud untuk mengembalikan atap candi & memasang stupa. Meskipun sempat mengalami kendala alasannya adalah dana, namun rekonstruksi ini berhasil memperbaiki potongan atap candi. Hasilnya, mampu kita lihat & nikmati kini.
Fungsi Candi Mendut
Seperti yg diungkap dlm sejarahnya bahwa candi ini awalnya dibangun oleh dinasti Syailendra selaku bangunan suci. Artinya, candi ini dipakai untuk daerah ibadah. Selain itu, di masa kini, candi ini lebih dipakai sebagai sarana edukasi untuk menggali sejarah. http://sejarahcandimendut,ciri-ciridanfungsi
Fakta Candi Mendut
Terdapat sejumlah fakta menarik perihal candi ini. Di antara fakta tersebut ialah sebagai berikut.
Pohon Bodhi Besar
Fakta menawan pertama pada candi ini adalah terdapat sebuah pohon Bodhi besar pada pecahan halaman candi. Pohon ini bukan sekadar pohon biasa loh. Pohon ini diyakini oleh umat Budha selaku daerah Siddharta Gautama untuk mencapai penerangan yg sempurna.
Terdapat Wihara
Fakta yg kedua dr candi ini yaitu adanya bangunan wihara. Wihara ini terletak persis berada di sebelah Candi Mendut. Dahulu, wihara ini merupakan suatu biara Katholik yg kemudian tanahnya dibagikan pada rakyat.
Pada dikala tanah dibagikan, tanah ini dibeli oleh yayasan Budha & dibangunlah Wihara. Di dlm wihara ini terdapat tempat ibadah, & beberapa patung Budha. Keberadaan wihara di dekat candi yaitu hal yg tak biasa. Sebab, tak semua candi mempunyai wihara.
Lokasi Wisata Menarik
Saat berkunjung ke Candi Mendut, Anda dapat mendatangi rekreasi menawan yg ada di sekeliling candi ini. Di antaranya sepeeti Museum Seni H. Widayat, Wisata Air Rafting Sungai Elo, & Bukit Punthuk Setumbu. Selain itu, tak jauh dr lokasi candi Mendut, ada pula candi lainnya yg dapat dikunjungi seperti Candi Borobudur & Candi Pawon.
Kesimpulan
Candi mendut merupakan candi yg berada di Magelang, Jawa Tengah. Asal nama Candi Buddha ini adalah berasal dr kata Venu, Vana & Mandira yg memiliki arti candi yg berada di tengah hutan bambu.
Candi ini mempunyai bermacam-macam relief mirip relief Bodhisattva Ayalokitesvara, relief Dewi Tara, relief Sarwaniwaranawiskhambi, relief Kuwera & Hariti serta relief Bodhisatwa. Semua relief ini mempunyai makna tersendiri. Salah satu maknanya yaitu menggambarkan seorang Buddha.
Sejarah tentang candi ini mempunyai bermacam-macam model. Salah satunya dr usulan hebat sejarah berjulukan J.G de Casparis yg mengatakan bahwa candi ini dibangun oleh dinasti Syailendra.
Saat didapatkan, cuilan atap candi ini tak ada. Maka, dr itu, pada masa pemerintahan hindia dilalukanlah pemugaran & renovasi. Hasilnya, mampu kita lihat keindahan dr Candi Mendut dikala ini.
Setelah mendengarkanpembahasannya, jangan lupa memasukkam candi Mendut sebagai tempat yg ingin Anda kunjungi dikala ke Magelang. Selain mengunjungi Candi Mendut, Anda pula dapat mendatangi banyak sekali rekreasi unik yg ada di sekeliling candi ini.