close

Candi Muaro Jambi: Ciri Hingga Faktanya

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yg mempunyai daerah kekuasaan hingga Semenanjung Malaya. Maka dr itu, tidak heran rasanya, jika Kerajaan ini memiliki banyak peninggalan.

Salah satu dr sekian banyak peninggalan adalah Candi Muaro Jambi. Selengkapnya kita akan membahas lengkap tentang candi yg ada di Jambi ini.

Mengenal Candi Muaro Jambi

Candi Muaro Jambi

Candi Muaro Jambi merupakan Candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Candi ini menjadi candi paling luas Asia Tenggara dgn memiliki luas sekitar 3981 hektar. Candi Muaro Jambi terletak di Kecamatan Maro sebo, Kabupaten Muaro Jambi.

Ciri-ciri Candi Muaro Jambi

  • Luas & Panjang Bangunan
    Candi Muaro Jambi memiliki luas sekitar 12 km persegi dgn panjang lebih dr 7 kilometer. Di dlm candi ini terdapat beberapa bangunan berupa gundukan tanah atau menapo yg belum dikupas.
  • Terdapat Bangunan Lain
    Di dlm kompleks candi ini ditemukan pula jalan masuk kuno atau parit produksi insan. Selain utu, ada pula kolam penampungan air & gundukan tanah yg di dalamnya terdapat struktur bata kuno. Ditemukan pula beberapa benda antik lain mirip gong perunggu dgn goresan pena China, mantra Buddhis pada kertas emas, keramik asing, tembikar, mata uang China, matik-manik, bata-bata bertulis, bergambar serta bertanda & fragmen percahan arca batu. Penemuan ini disangka berasal dr beberapa kebudayaan karena pada ketika itu kawasan menjadi tempat bertemunya beberapa kebudayaan. Di kompleks tersebut pula didapatkan gunung kecil yg disangka dibentuk oleh insan. Gunung tersebut oleh masyarakat sekitar disebut sengan Bukit Sengalo atau Candi Bukit Perak.
  • Terdapat banyak Menapo & Arca
    Pada kompleks candi ini, terdapat banyak menapo atau candi yg berupa gundukan tanah. Menapo tersebut setidaknya berjumlah 85 buah. Di antara menapo tersebut ada 9 buah candi yg sudah dilakukan pemugaran. Selain terdapat candi, ditemukan pula beberapa arca seperti arca prajnaparamita, dwarapala, gajahsimba, umpak watu, & lumpang atau lesung batu.
  Peninggalan sejarah pada Masa Penjajahan

Sejarah Candi Muaro Jambi

Candi Muaro Jambi diperkirakan dibangun pada abad ke-7 hingga masa ke-12 Masehi. Keberadaan Candi ini tak lepas dr adanya dua kerajaan besar yakni Kerajaan Sriwijaya & Kerajaan Melayu. Kerajaan Melayu sudah ada semenjak abad ke-7 Masehi & yg menjadi pusat dr kerajaan ini ialah Kota Jambi kini ini.

Namun, sebetulnya mengenai tahun & lokasi dr kerajaan ini masih belum niscaya karena masih menjadi bahan perdebatan para hebat. Kerajaan Melayu dikalahkan oleh kerajaan Sriwijaya yg lalu kawasan kekuasaannya diambil alih Kerajaan Sriwijaya pada akhir kala ke-7. Namun, tentang dua kerajaan ini, terdapat dlm catatan perjalanan seorang pendeta dr China.

Seorang pendeta berjulukan I Tsing yg berasal dr China, pernah menuliskan perihal Kerajaan Melayu ketika dirinya melakukan perjalanan ke India pada tagun 671 Masehi. Dalam catatanya, I Tsing menyebutkan bahwa dirinya pernah singgah di Negeri Sriwijaya dikala melaksanakan perjalanan ke India & disambut oleh Raja & mengirimkannya ke Negeri Melayu selama 2 bulan. Kemudian, catatan perjalanannya saat pulang dr India, ia kembali singgah ke Negeri Melayu. Namun, saat itu, Negeri Melayu sudah menjadi potongan dr Kerajaan Sriwijaya.

Kedua kerajaan ini, ketika masa keemasaannya mereka membangun beberapa candi yg tersebar di sepanjang Sungai Batang Hari tergolong salah satunya candi Muaro Jambi.

Namun, sesudah Kerajaan Sriwijaya mengalami keruntuhan, beberapa peninggalan kerajaan ini mulai hilang tergolong Candi ini. Kemudian, candi Muaro Jambi pertama kali dilaporkan pada tahun 1824 oleh seorang Letnan Inggris bernama S.C Crooke.

Saat itu, ia sedang melakukan pemetaan daerah aliran sungai untuk kepentingan militer. Kemudian, pada tahun 1975, candi ini mulai dilaksanakan pemugaran yg dipimpin oleh R. Soekmono.

Pada situs ini, gres sembilan bangunan yg sudah dijalankan pemugaran. Candi yg dijalankan pemugaran yakni candi yg mempunyai corak Buddha yakni Candi Kotomahligai, Kedaton Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telaho Rajo, Candi Astani & Kembar Batu.

  4 Ruangan Koleksi Museum Bali Beserta Penjelasannya

Menurut Junus Satrio Atmodjo, ia menyinpulkan bahwa tempat ini dahulunya menjadi tempat bertemunya banyak sekali budaya. Seperti budaya Persia, China serta India.

Agama yg menjadi agama secara umum dikuasai dikala itu adalah agama Buddha Mahayana Tantrayana. Hal ini terbukti dr adanya lempengan-lempengan yg memiliki tulisan waja pada beberapa candi yg berbentuk mandala.

Fungsi Candi Muaro Jambi

Candi Muaro Jambi memiliki fungsi selaku tempat ibadah agama Buddha. Selain itu, candi ini pula diperkirakan menjadi sentra pendidikan pedoman agama Buddha.

Sebab, pada masa itu, wilayah inovasi candi ini menjadi tempat bertemunya berbagai kebudayaan. Maka, dapat diperkirakan candi ini menjadi pusat pendidikan agama Buddha pada masa Kerajaan Sriwijaya.

Relief Candi Muaro Jambi

Tidak banyak sumber yg menerangkan keberadaan Candi ini. Termasuk serpihan relief dr candi ini. Diperkirakan relief pada candi ini tak beda jauh dgn Candi Buddha kebanyakan. Sebab, candi ini merupakan candi bercorak Buddha.

Fakta Candi Muaro Jambi

Terdapat sejumlah fakta dr Candi Muaro Jambi ini. Fakta-fakta dr candi ini yakni selaku berikut.

  • Candi Terluas Asia Tenggara
    Candi Muaro Jambi merupakan candi yg terluas di Asia Tenggara. Candi ini membentang dr barat hingga timur tepian Sungai Batanghari. Candi ini memiliki luas total sekitar 12 km persegi atau nyaris setara dgn 8 kali lebih luas dr Candi yg masuk ke dlm 7 keajaiban dunia. Di dlm candi ini, kita dapat mendapatkan beberapa candi-candi lain seperti Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, Candi Gedong, & candi-candi lainnya. Total candi yg ada di kompleks ini yg sudah dilakukan pemugaran ialah sebanyak 9 buah.
  • Masuk ke dlm Warisan Dunia
    Pada tahun 2009, Candi Muaro Jambi termasuk ke dlm warisan dunia oleh UNESCO. Candi ini menggambarkan pertukaran aneka macam budaya & nilai kemanusiaan pada masa Hindu-Buddha yg ada di Jambi.
  • Kompleks Candi yg Unik
    Candi Muaro Jambi memiliki 80 reruntuhan candi & sisa-sisa pemukiman kuno. Dapat dibayangkan betapa megahnya candi ini, jika 80 candi ini masih kuat berdiri. Keunikan pada candi ini yaitu dr pembangunan candi ini yg tak menggunakan semen, cuma menggunakan air & matahari saja untuk merekatkan bangunan.
  • Usia Lebih Tua dr Candi Borobudur
    Candi Muaro Jambi diperkirakan dibangun sekitar periode ke-7 Masehi. Usia ini lebih tua dr Candi Borobudur yg dibangun pada periode ke-8 hingga kala ke-9 masehi. Meskipun, dengan-cara ketenaran, Candi Borobudur jauh lebih terkenal dibandingkan candi ini. Namun, candi ini dahulunya menjadi sentra pengembangan dr agana Buddha. Bahkan candi ini menjadi tempat berkumpulnya aneka macam budaya.
  • Mengalami Kerusakan
    Meskipun, Candi Muari Jambi tergolong ke dlm Warisan Dunia, sayangnya candi ini tak diatur dgn baik. Di sekitar candi terdapat industri sawit & batubara yg membuat beberapa candi & menapo mengalami kerusakan. Bahkan, keberadaan pabrik & area penimbunan kerikil bara berada di sekitar candi & menapo. Tidak hanya itu, eksistensi parawisata masal makin memperparah kerusakan pada situs bersejarah ini. Hal ini disebabkan adanya pengguna sepeda yg kerap melindas beberapa menapo & sekitar kompleks candi kerap dijadikan selaku pasar malam. Sangat disayangkan, candi yg tergolong ke dlm warisan dunia ini tak dikelola dgn baik. Bahkan candi ini tak masuk ke dlm rencana tata ruang kabupaten & provinsi sehingga perhatian pada candi ini sangat kurang.
  Revolusi Industri Pertama Pada Masyarakat Modern

Kesimpulan Pembahasan

Candi Muaro Jambi merupakan situs sejarah yg mempunyai luas sekitar 12 km persegi. Candi yg berasal dr Jambi ini termasuk ke dlm warisan dunia UNESCO & menjadi candi terluas di Asia Tenggara. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke 7 Masehi oleh Kerajaan Sriwijaya.

Candi bercorak Buddha ini dahulunya menjadi sentra pembelajaran agama Buddha. Di dlm kompleks candi ditemukan beberapa candi lain seperti Candi Tinggi, Gedong Dua, Candi Kotomahligai, Candi Astano & Candi lainnya. Bahkan di dlm kompleks candi ini diperkirakan memiliki lebih dr 85 buah menapo.

Sayangnya, keindahan dr Candi ini tak dirawat dgn baik. Keberadaan Candi ini bisa terancam kalau tak menerima perhatian dgn baik.