Cara Mengatasi Problematika Perempuan Single Parent : Ada 3 Strateginya

Yuk Klik

Tiga Strategi Perempuan Single Parent

Sejatinya setia permasalahan itu dicari penyelesaiannya. Permasalahan tak mungkin dibiarkan terus sampai berlarut-larut, alasannya akan menyebabkan kehidupan sehari-hari terganggu & terkesan tak efektif. 

Dalam menghadapi permasalahan, individu pada yg mampu mengatasi permasalahannya sendiri & ada pula yg memerlukan tunjangan orang lain. 

Dalam jurnal (Rika & Risdayati, 2013.) ada 3 (tiga) taktik yg di terapkan wanita single parent untuk menghadapi masalahnya, yaitu :

1. Strategi Ekonomi

Bagi mereka yg selama menjadi istri tak biasa bekerja, maka sesudah menjadi single parent ini mereka wajib untuk bergelut pada ranah publik ini. 

Berdasarkan temuan penelitian, wanita single parent untuk memenuhi kebutuhannya ada yg melakukan pekerjaan sebagai penjual gas 3kg, petugas laundry, penjual barang harian, & ada pula yg bekerja sebagai penjual masakan.

Selain seni manajemen ini, mereka yg sudah mempunyai anak-anak usia kerja meminta pinjaman pada sang anak untuk membantu mengendorkan keperluan keluarga. Terakhir, ada pula saudara yg memberi derma material.

2. Strategi Interaksi Sosial

Seperti yg telah penulis uraikan di atas, beberapa anak beserta ibunya akibat status ini akan mengalami kekurangan dlm berinteraksi sosial.

Untuk menangani masalah ini mereka biasanya mulai membuka diri dgn berpartisipasi dlm kegiatan-kegiatan yg di selenggarakan oleh masyarakat sekitar. 

Kegiatan ini berbentukwirid yasin yg diadakan sekali dlm sepekan, kemudian pula ada arisan yg biasanya diadakan sekali dlm dua minggu. 

Dengan adanya acara ini & pula partisipasi dr para wanita single parent, di kehendaki tak lagi ada kekurangan mereka untuk bersosialisasi dgn lingkungan sekitar.

Sedangkan untuk sang anak, jangan biarkan anak merenung sendirian. Beri ia kasih sayang & perhatian yg lebih. 

  Teori Konflik dalam Sosiologi

Perlakukan anak mirip bawah umur yang lain. Mengajak anak untuk bercengkrama dgn lingkungan sekitar membuat anak lebih terbuka di banding ia terkurung dan  merenung dlm rumah. 

3. Strategi Psikologis

Dalam konteks ini, beban psikologis yg di alami wanita single parent dengan-cara tak sadar akan merubah teladan kebiasaan. 

Tidak menutup kemungkinan ini akan memiliki dampak jelek bagi anak. oleh alasannya adalah itu seorang ibu harus mengajak bercerita & berupaya memberi pengertian pada sang anak. 

Dengan seringnya anak di ajak bercerita maka sang anak pun akan merasa menerima kasih sayang & perhatian.

Jadikan status single parent ini selaku sebuah motivasi, bukan penyesalan. Karena tatkala kita menganggapnyaa sebagai suatu motivasi maka akan terus muncul rasa semangat hidup & terus maju. 

Namun sebaliknya, jikalau kita menanggapi hal ini dgn penuh penyesalan maka tak akan ada gairah hidup. Mungkin hanya stress, stres, cemas yg akan menghantui diri kita.

Kesimpulan & Saran

Setelah diartikel pertama penulis mengulas ihwal Problematika Perempuan Single Parent : Faktor Penyebab & Contohnya. Nah pada postingan kedua ini menjelaskan bagaimana cara mengatasi problematika tersebut. 

Berdasarkan paparan penulis diatas mampu ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah sekumpulan individu yg diikatpoleh relasi perkawinan.

Dan tinggal dlm satu tempat tinggal yg sama. Pada umumnya, keluaga terdiri dr suami, istri, & anak. Namun fenomena sekarang banyak keluarga yg sudah tak utuh lagi.

Seperti anah tanpa ayah atau anak tanpa ibu. Fenomena seperti ini terjadi karena beberapa faktor yaitu akhir hayat & perceraian. 

Alhasil, mereka akan menyandang status single parent. Artikel ini lebih fokus pada single mother (perempuan single parent). 

  3 Aspek-Aspek Perubahan Sosial dalam Perkembangannya

Banyak problematika yg akan di hadapi seorang wanita kalau ia menjadi single parent. Mereka yg semula tulang rusuk harus menjadi tulang punggung. 

Maknanya, tugas perempuan tak lagi cuma pada ranah domestik, melainkan pula berperan pada ranah publik guna memenuhi kebutuhan keluarga. 

Sulit memanagemen waktu pula problem serius yg mereka hadapi. Namun, menurut temuan ada beberapa taktik yg mereka pakai untuk menangani problematika yg ada. 

Pertama, dlm seni manajemen ekonomi para single mother biasanya berjualan masakan, gas 3kg, membuka warung, & bekerja di laundry. 

Kedua, dlm seni manajemen interaksi sosial mereka biasanya kerap mengalami kekurangan untuk bersosialisasi dgn lingkungan sekitar. 

Meski begitu perjuangan untuk kembali berinteraksi dgn wajar tetap di kerjakan yaitu dgn mengikuti kegiatan-aktivitas yg diadakan LSM. 

Dan terakhir, dlm strategi psikologis seorang ibu hendaknya sering mengajak anak bercerita & memberi pengertian pada anak supaya anak tak mengalami cacat mental. 

Kemudian, penulis pula memperlihatkan anjuran , untuk berikutnya diperlukan dapat meneliti dengan-cara langsung ke lapangan mengenai apa saja problematika yg betul-betul di hadapi oleh wanita single parent. 

Selain itu pula penulis berharap untuk penulis berikutnya mampu memberi penyelesaian yg sempurna bagi para perempuan single parent.

Sumber Referensi :

B.Hurlock., E. (1980.). Psikologi Perkembangan. Jakarta.: Erlangga.

Cohen., B. J. (1992.). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta.: PT. Rineka Cipta.

Friedman, M. (2010.). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, & Praktek. Jakarta.: EGC.

Harmani., Y. (2012.). Teori Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta.: Deepublisher.

Lailiyah., Z. (2013.). Perjuangan Hidup Single Parent. Sosiologi Islam., 90.

M.Dagun., S. (2002.). Psikologi Keluarga. Jakarta.: PT. Rineka Cipta.

Prayitno., E. (2006.). Psikologi Dewasa. Padang.: Angkasa Raya.

  Struktur Sosial Vertikal Masyarakat Desa

Rika, D. M., & Risdayati. (2013.). Peran Perempuan Single Parent dlm Menjalankan Fungsi Keluarga (Studi di Perumahan Widya Graha II Kelurahan Delima Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru). Psikologi Pendidikan & Perkembangan., 9.

Suprajitno. (2003.). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta.: EGC.

Zalona., F. F. (2011.). Masalah-Masalah yg di Hadapi Ibu Janda Sebagai Orang Tua Tunggal di Kelurahan Bukit Surungan Padang Panjang. Padang.: Pustaka UNP