Puyuh merupakan jenis burung yg tak bisa terbang. Burung puyuh mempunyai ukuran tubuh yg relatif kecil & memiliki kaki yg pendek. Di Indonesia, burung puyuh sangat digemari baik itu dagingnya maupun telurnya. Permintaan yg sangat tinggi membuat bisnis ternak puyuh ini sangat menjanjikan bagi ananda yg ingin menjadi pengusaha.
Jadi apakah ananda berminat untuk beternak puyuh ? Sangat berminat tapi saya tak memiliki keterampilan untuk budidaya burung puyuh.
Jangan khawatir, kali ini kita akan mengupas bagaimana cara ternak puyuh untuk pemula dengan-cara lengkap.
Daftar Isi Artikel
Alasan Kenapa Berternak Puyuh :
- Ternak puyuh tak membutuhkan modal yg besar
- Beternak burung puyuh tak sulit, karena perawatannya mudah
- Telur & daging burung puyuh mempunyai nilai gizi & rasa yg lezat
- Bulunya dapat dijadikan sebagai bahan aneka kerajinan yg menjadikan nilai tambah
- Kotorannya dapat dijadikan pupuk kandang ataupun kompos untuk tanaman.
- Permintaan pasar yg sangat tinggi, akan tetapi jumlah pesaing yg menekuni bisnis ini masih sedikit.
Persyaratan Lokasi Peternakan Puyuh
- Lokasi budidaya puyuh harus jauh dr keramaian & pemukiman penduduk.
- Lokasi tempat harus strategis, khususnya untuk jalur transportasi.
- Lokasi yg dipilih lingkungannya harus bersih, sehingga terbebas dr wabah penyakit.
- Bukan merupakan daerah yg sering terkena banjir.
- Lokasi ternak puyuh merupakan daerah yg selalu mendapatkan sirkulasi udara yg baik.
Yang harus diperhatikan oleh peternak puyuh sebelum memulai bisnis ini, ananda harus memahami 3 unsur produksi usaha peternakan yaitu proses pembibitan, pemberikan pakan, & pengelolaan ternak puyuh agar hasilnya maksimal.
Berikut penjelasan lengkap mengenai ternak puyuh bagi ananda yg masih sangat pemula :
1. Persiapkan Kandang Burung Puyuh Petelur
Mempersiapkan kandang merupakan salah satu faktor terpenting dlm ternak puyuh petelur ini. Karena kandang berpengaruh sekali terhadap kesehatan & produktivitas burung puyuh.
Untuk itu, pembuatan kandang harus dibuat sebaik mungkin agar burung puyuh merasa nyaman sehingga dapat berproduksi dgn maksimal. Tata letak kandang sebaiknya diatur di tempat yg terkena sinar matahari pagi. Sehingga kandang tak dlm kondisi lembab.
Selain itu, temperatur kandang harus ideal berkisar 20-25 derajat Celcius. Kelembapan kandang pula harus berkisar 30-80% & penerangan kandang saat siang hari cukup 25-40 watt, sedangkan untuk malam hari berkisar 40-60 watt (berlaku untuk cuaca dingin/musim hujan).
A. Ukuran Kandang Puyuh Petelur
Ukuran kandang puyuh sangat berpengaruh terhadap kepadatan kandang atau isi burung puyuh dlm setiap kandang. Kandang yg baik mempunyai panjang maksimal 100cm & lebar maksimal 60cm.
Dengan ukuran kandang tersebut dapat menampung populasi puyuh sebanyak 30-35 ekor. Acuan ini kita terapkan karena semakin kecil ukuran kandang maka akan semakin baik produksi burung puyuh.
Jika ukuran kandang terlalu besar, maka gerak burung puyuh akan semakin banyak sehingga pakan yg seharusnya terkonfersi menjadi telur akan terbuang percuma untuk energi burung puyuh tersebut.
Untuk memaksimalkan penggunaan tempat, biasanya kandang puyuh dibuat bertingkat-tingkat. Pada umumnya jumlah tingkat yg ideal adalah sebanyak 4 tingkat.
B. Dinding Kandang Puyuh Petelur
Untuk mendapatkan sirkulasi udara yg baik maka bahan yg digunakan untuk membuat dinding kandang adalah menggunakan strimin. Bahan alternatif lain yg bisa dijadikan dinding kandang adalah belahan bambu sekaligus dapat menghemat biaya.
Untuk dinding yg menggunakan bambu harus memperhatikan jarak antar bambu. Jangan terlalu renggang karena burung payuh dapat keluar dr kandang.
C. Alas Kandang Puyuh Petelur
Alas kandang burung puyuh sebaiknya menggunakan bahan yg berlubang dgn tujuan kotoran dr burung puyuh dapat langsung turun ke tempat penampungan kotoran & tak bersentuhan langsung dgn burung puyuh.
Rata-rata peternak puyuh menggunakan alas kandang dgn kawat strimin dgn kualitas terbaik dgn tujuan agar dapat bertahan lama (6-7 periode pemeliharaan). Jika ananda menggunakan kawat strimin dgn kualitas renda maka hanya akan bertahan 1-2 periode pemeliharaan saja.
D. Tempat Pakan & Minum Puyuh Petelur
Tempat pakan & minum sebaiknya diposisikan agar menyatu dgn kandang. Selain itu penempatan pakan diluar kandang pula berfungsi agar pakan puyuh tak terbuang sia-sia & pada akhirnya tercampur dgn kotoran burung puyuh.
Tempat pakan dibuat memanjang sesuai dgn ukuran kandang burung puyuh & letakkan di depan agar mudah memberi pakannya. Sedangkan tempat minum burung puyuh sebaiknya diletakkan disamping atau belakang kandang.
Beberapa Kandang yg Biasa Digunakan dlm Budidaya Burung Puyuh :
A. Kandang untuk Induk Puyuh Petelur
Kandang ini sangat berpengaruh terhadap produktivitas & kemampuan untuk menghasilkan telur yg berkualitas. Ukuran kandang yg digunakan harus sesuai dgn jumlah puyuh yg akan diternakkan.
B. Kandang untuk Induk Puyuh Pembibit
Kandang ini digunakan sebagai kandang untuk induk burung puyuh pembibit. Kandang ini mempunyai ukuran & bentuk yg sama seperti kandang induk puyuh petelur.
C. Kandang untuk Anak Puyuh
Kandang ini adalah kandang bagi anak burung puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur 1 hari sampai dgn 2-3 minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh tetap terlindung & mendapatkan kehangatan sesuai dgn kebutuhan.
D. Kandang untuk Puyuh Grower
Kanding ini adalah kandang untuk puyuh yg berumur 3-6 minggu. Ukuran kandang ini sama seperti kandang untuk induk pembibit.
2. Persiapkan Bibit Puyuh Petelur
Yang harus ananda perhatikan sebelum memulai budidaya puyuh petelur adalah penyiapan bibit puyuh. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dgn tujuan budidaya. Ada 3 macam tujuan budidaya burung puyuh, yaitu :
A. Untuk produksi telur konsumsi
Dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yg sehat serta bebas dr penyakit.
B. Untuk produksi daging puyuh
Dipilih bibit burung puyuh jantan & burung puyuh petelur afkiran.
C. Untuk produksi telur tetas
Dipilih bibit burung puyuh betina yg baik produksi telurnya & burung puyuh jantan yg sehat & siap untuk membuahi burung puyuh betina agar dapat menjamin telur menetas dgn kualitas baik.
Bagaimana memilih bibit burung puyuh yg berkualitas ?
- Belilah bibit burung puyuh dr peternak yg sudah berpengalaman. Agar bisnis budidaya burung puyuh ananda berjalan dgn lancar.
- Calon bibit induk sebaiknya berumur sekitar 3 minggu. Jangan terlalu tua ataupun terlalu muda.
- Warna bulu burung puyuh cerah & tak kusam
- Bentuk tubuh burung puyuh sempurna & tak cacat serta lincah.
3. Pemeliharaan Puyuh Petelur
Ada beberapa hal yg perlu diperhatikan dlm budidaya burung puyuh petelur. Antara lain adalah :
A. Sanitas & Tindakan Preventif
Untuk menjaga puyuh dr serangan penyakit maka kebersihan kandang burung puyuh harus diperhatikan & perlu dilakukan vaksinasi terhadap puyuh yg dilakukan sedini mungkin.
B. Pengontrolan Penyakit Puyuh Petelur
Pengontrolan penyakit harus dilakukan setiap saat & apabila ada tanda-tanda burung puyuh yg terkena penyakit harus segera dilakukan pengobatan sesuai dgn petunjuk dokter hewan atapun dinas peternakan setempat.
C. Pemberian Pakan Puyuh Petelur
Pemberian pakan puyuh petelur terdiri dr beberapa jenis, yaitu : bentuk pelet, remah-remah, & tepung. Pemberian pakan ini dilakukan 2 kali sehari pagi & siang (untuk puyuh anakan). Sedangkan untuk puyuh dewasa diberikan pakan 1 kali sehari yaitu di pagi hari.
Membuat pakan puyuh sendiri ternyata jauh lebih efektif & efisien dlm mengurangi biaya produksi. Perbandingan untuk campuran pakan puyuh adalah 3:1:1 (Pelet:Jagung:Bekatul).
Pakan buatan sendiri ini bisa dilakukan seminggu sekali. Tentunya harus diperhatikan cara penyimpanan pakan puyuh ini agar tak berjamur. Sementara untuk komposisi bahan bisa dikonsultasikan sesuai dgn saran pabrik produsen konsentrat.
D. Aplikasi Pemberian Suplemen Puyuh Peternak
Pemberian suplemen probiotik Mig biasanya dicampur di tempat air minum puyuh, tetapi dapat pula dicampur dgn pakan.
- Umur 0 – 20 hari, larutkan 10 ml Mig dgn air 4 – 5 liter, diberikan setiap memberi air minum puyuh (Kecuali pada saat pelaksanaan vaksinasi & pemberian antibiotik)
- Diatas 20 hari – panen, larutkan 10 ml Mig dgn air 4 – 5 liter, berikan setiap 2 hari sekali di waktu pagi atau sore.
E. Pemberian Vaksinasi & Obat
Ketika umur puyuh 4 – 7 hari, maka sebaiknya diberi vaksinasi dgn dosis setengah dr dosis vaksinasi untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata atau air minum.
Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat sakit dgn meminta bantuan petunjuk PPL setempat.
Untuk memantapkan semangat kamu, silahkan lihat vidio tips sukses beternak puyuh dibawah ini
https://www.youtube.com/watch?v=ZDcdqopxFyo
4. Penyakit Pada Puyuh & Solusinya
1. Radang Usus
Penyebab: Bakteri anreobik yg membentuk spora & menyerang usus puyuh, sehingga timbul peradangan pada usus.
Gejala: Puyuh tampak lesu, mata puyuh tertutup, puyuh terlihat kusam, kotoran berair, & mengandung asam urat.
Pengendalian: Memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta harus memisahkan burung puyuh yg sakit & yg sehat.
2. Tatelo (New Casstle Diseae)
Penyebab: virus yg menyerang karena cuaca ekstrim & daya tahan tubuh burung puyuh yg menurun.
Gejala: susah nafas, batuk, bersin, lesu, mata ngantuk, tinja encer kehijauan, kepala memutar tak menentu & lumpuh.
Pengendalian: menjaga kebersihan & membersihkan peralatan yg terkena virus, burung yg mati dibuang & dikubur jauh dr tempat budidaya. Dan pula mencegah tamu yg masuk ke kandang.
3. Berak Kapur/Putih
Penyebab: kuman Salmonella Pullorum
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu mengerut, sayap menggantung.
Pengendalian: menjaga kebersihan & membersihkan peralatan yg terkena virus, burung yg mati dibuang & dikubur jauh dr tempat budidaya. Dan pula mencegah tamu yg masuk ke kandang.
4. Berak Berdarah
Penyabab: keracunan makanan atau lingkungan kurang bersih
Gejala: tinja berdarah & mencret, nafsu makan hilang, bulu kusam, kedinginan menggigil.
Pengendalian: menjaga kebersihan & litter tetap kering. Jika sudah terlanjur terserang berikan Tetra Chlorine, Noxal, atau Trisula Zuco tablet yg dilarutkan ke air minum.
5. Cacar Burung Puyuh
Penyebab: Poxvirus
Gejala: timbul kopengkopeng pada bagian yg tak berbulu yg apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah
Pengendalian: memberi vaksin dipteria & memisahkan burung puyuh yg terinfeksi.
6. Quail Bronchitis
Penyebab: virus Quail Bronchitis
Gejala: lesu, bulu kusam, tubuh gemetar, batuk & bersin, mata & hidung kadang mengeluarkan lendir.
Pengendalian: pemberian pakan bergizi serta sanitasi yg baik.
7. Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergilus Fumigatus
Gejala: gangguan pernafasan, mengantuk, nafsu makan berkurang
Pengendalian: perbaikan sanitasi & lingkungan sekitar
8. Cacingan
Penyebab: cacing
Gejala: kurus, lesu, lemah
Pengendalian:membesihkan kandang, memberikan pakan yg baik
9. Snot/Coryza
Penyebab: virus
Gejala: mata merah, membengkak, & berlendir