Pendidikan
Pengertian Pendidikan Menurut AhliDengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yg terus berubah dgn signifikan sehingga banyak mengganti acuan pikir pendidik, dr acuan pikir yg awam & kaku menjadi lebih terbaru. Hal tersebut sangat kuat dlm kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dgn cara mengungkapkan & teori pendidikan yg bahwasanya untuk mencapai tujuan pendidikan yg sesungguhnya.
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yg mempelajari bagaimana insan berguru dlm pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, & psikologi sosial dr sekolah selaku organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dgn bagaimana siswa berguru & meningkat , & sering terkonsentrasi pada sub kalangan mirip berbakat belum dewasa & mereka yg tunduk pada khusus penyandang cacat .
Menurut Muhibin Syah (2002), pengertian psikologi pendidikan adalah suatu disiplin psikologi yg mengusut persoalan psikologis yg terjadi dlm dunia pendidikan. Sedangkan berdasarkan ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan yaitu ilmu yg lebih berprinsip dlm proses pengajaran yg terlibat dgn penemuan – inovasi & menerapkan prinsip – prinsip & cara untuk meningkatkan keefisien di dlm pendidikan.
Meskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan, tetapi dlm kenyataannya sering didapatkan bahwa pergantian kepribadian dapat & mungkin terjadi, utamanya dipengaruhi oleh aspek lingkungan dr pada faktor fisik.
Erikson dlm Nana Syaodih Sukmadinata, 2005 mengemukakan bahwa,
1. Masa bayi (infancy) ditandai adanya kecenderungan trust – mistrust. Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau tak mempercayai orang-orang di sekitarnya. ia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yg dianggap abnormal ia tak akan mempercayainya.
Psikologi sosial yakni cabang ilmu psikologi yg meneliti dampak atau efek sosial terhadap sikap manusia. Bidang ini sungguh luas, mencakup aneka macam bidang studi & beberapa disiplin ilmu. Psikolgi sosial pula digunakan dlm aneka macam disiplin & industri; banyak orang mempergunakan prinsip-prinsip psikologi sosial bahkan tanpa menyadari hal itu tatkala mereka mencoba untuk mengatur kelompok, dampak pertimbangan seseorang, atau menjelaskan kenapa seseorang berperilaku dgn cara tertentu.Akar psikologi sosial diletakkan di final 1800-an, tatkala psikologi selaku suatu disiplin yg berkembang di Eropa. Ketika Perang Dunia Pertama banyak psikolog melaju ke Amerika Serikat, psikologi sosial mulai muncul selaku suatu disiplin yg berlawanan di tahun 1920.
Behaviorisme yaitu teori perkembangan sikap, yg mampu diukur, diperhatikan & dihasilkan oleh respons pelajar kepada rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan mampu diperkuat dgn umpan balik positif atau negatif kepada sikap kondisi yg diinginkan. Hukuman kadang kala dipakai dlm menghilangkan atau meminimalisir langkah-langkah tak benar, disertai dgn menerangkan tindakan yg diharapkan.
Pendidikan behaviorisme merupakan kunci dlm berbagi keahlian dasar & dasar-dasar pemahaman dlm semua bidang subjek & manajemen kelas. Ada andal yg menyebutkan bahwa teori belajar behavioristik adalah perubahan sikap yg dapat diamati, diukur & dinilai dengan-cara positif.
Seiring dgn Kohler & Koffka, Max Wertheimer merupakan salah satu pendukung utama Teori Gestalt yg menekankan tingkat tinggi proses kognitif di tengah-tengah behaviorisme. Fokus teori Gestalt ialah ilham ihwal “pengelompokan”, yakni, karakteristik stimulus menyebabkan kita struktur atau menafsirkan bidang visual atau perkara dgn cara tertentu (Wertheimer, 1922).
Faktor utama yg memilih pengelompokan atau prinsip organisasi yakni: (1) kedekatan – elemen condong dikelompokkan bareng berdasarkan kedekatan mereka, (2) kesamaan – item serupa dlm beberapa hal cenderung dikelompokkan bersama
Kesulitan berguru (Learning Difficulty) adalah sebuah keadaan dimana kompetensi atau prestasi yg diraih tak sesuai dgn standar standar yg sudah ditetapkan. Kondisi yg demikian lazimnya disebabkan oleh aspek biologis atau fisiologis, khususnya berkenaan dgn kelainan fungsi otak yg lazim disebut selaku kesulitan dlm berguru spesifik, serta faktor psikologis yakni kesulitan berguru yg berkenaan dgn rendahnya motivasi dan minat belajar.
Menurut The Liang Gie ada 4 macam Cara Belajar Efektif yaitu: Keteraturan Cara Belajar Efektif, Disiplin belajar, Konsentrasi & Pemakaian perpustakaan (The Liang Gie, 1988 : 57 – 65)
1) Keteraturan dlm mencar ilmu
Cara belajar yg efisien mengandung asas-asas tertentu yg tak saja untuk dimengerti melainkan lebih dihayati sepanjang masa dlm belajarnya. Asas adalah sebuah dalil biasa yg dapat diterapkan pada sebuah rangkaian aktivitas untuk menjadi isyarat dlm melakukan langkah-langkah-langkah-langkah.
Tips Belajar Efektif & Efisien.Upaya meningkatkan prestasi mencar ilmu diperlukan membuat suasana yg aman dlm belajar, membuatkan jiwa kompentitif yg sehat & menumbuhkan rasa percaya diri atas kemampuannya untuk memperkaya banyak membaca, semua itu bagaimana kita bisa mencari stategi dlm mencar ilmu atau cara berguru. Ada beberapa kiat berguru efektif & efisien yg akan dipaparkan dibawah ini.
1. Menciptakan suasana yg kondusif dlm mencar ilmu.
Tak kalah pentingnya & harus Anda ingat dlm menciptakan suasana yg aman untuk merangsang dorongan berprestasi belajar yaitu perlu dipertimbangkan unsur perasaan. Karena komponen perasaan lebih lebih banyak didominasi & melatarbelakangi segala aktivitas seseorang.
Dengan kata lain produktif atau tidaknya acara seseorang sangat tergantung pada bagian perasaan dlm melaksanakan kegiatan tersebut.
Macam-Macam Metode PembelajaranPada dasarnya guru yakni seorang pendidik. Pendidik yaitu orang dewasa dgn segala kemampuan yg dimilikinya untuk mampu mengganti psikis & pola pikir anak didiknya dr tak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yg mesti dilakukan oleh guru yakni dgn mengajar di kelas. Salah satu yg terpenting yaitu performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru mampu menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yg menggembirakan. Dengan demikian guru harus menerapkan tata cara pembelajaran yg sesuai dgn karakteristik penerima didiknya.
Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan menggunakan tata cara pembelajaran yg berbeda dgn kelas lain. Untuk itu seorang guru mesti bisa menerapkan banyak sekali metode pembelajaran.