Cerita Singkat Perjalanan Gereja Katedral St. Yosep Pontianak

Semua berawal dr sebiji sesawi & menjadi pohon yg besar. Ini menjadi awal perjalan Gereja Katedral  St. Yosep Keuskupan Agung Pontianak, 9 Desember 1909 gereja ini telah menjadi gereja catatan satu abad. Gereja St. Yosep Pontianak diberkati oleh Prefek Pacificus Bos OFMCap. Geraja ini sudah di lukis sedemikian rupa sebelum 8 Agustus 1908. Dengan fondasi benar-benar di pikirkan dgn struktur tanah yg berawa di Pontianak. Tiang & lantai gereja yang dibuat dr kayu. Dinding-dinding terbuat dr kawat tipis yg disemen dr bagian luar & dalam. Gereja ini akan menjadi bangunan yg berpengaruh, & sederhana tetapi cocok untuk tempat kota. Semua terbuka untuk siapa pun tanpa ada batasan yg ingin menyembah kebesaran- Nya. Dengan melalui Perayaan satu kala Gereja St. Yosep menenteng kita kembali terpanggil sebagai murid-murid nya & terus berguru, mengikuti jalan Yeses selaku mestinya, dgn menerapkan Perintah Cinta Kasih & mewartakan kabar baik pada semua orang di Dunia ini.

Kini Gereja St. Yosep akan lahir gres, dgn pimpinan Keunskupan Agung Pontianak Mgr. Hieronymus Bumbun, OFMCap. Dengan bangunan yg kokoh, megah & bernuansa ala Eropa akan menghiasai Bumi Katulistiwa di Kalimantan Barat ini. Perjalanan Gereja yg begitu faktual untuk kita semua, hingga dikala ini mampu berdiri tegak di semua penduduk yg percaya akan Yesus Kristus. Lonceng gereja yg akan berbunyi tiada lagi akan kita dengar, bunyi burung di senja hari tiada kita rasakan, hingar bingar, keunikan, keagungan, kesejukan  bangunan yg begitu klasik sekarang tiada ada di mata nyata kita dikala ini. Kita semua pasti akan bersedih dgn Gereja Katedral St. Yosep yg sudah di kenal dr Negara-negara lain akan keunikan dan  kekhasannya dr setiap bangunan nya yg mempunyai makna. Tanpa disadari, akan terhitung hari Gereja katedral ini akan rata menjadi TANAH & akan berdiri kembali dgn Gereja khas Eropa  yang agung & kokoh mirip gereja yg ada di Dunia.” Gereja Katedral St. Yosef, selamat! Vivat, crescat et floreat (Semoga hidup, tumbuh & berbunga). Ad multos annos”