Contoh Konflik Antar Suku di Indonesia dan Cara Penyelesaiannya

– Apa saja Contoh Konflik Antar Suku di Indonesia & bagaimana Cara Penyelesaiannya ?

Mari simak pembahasan & ulasan singkat dibawah ini dgn seksama ya adik adik, yuk ketahui dulu pemahaman konflik di penduduk . 

Memahami Pengertian atau Definisi Konflik 

Indonesia merupakan negara multikultural yg memiliki bermacam-macam suku, agama, bentuk fisik, & lain yang lain. 

Biasanya negara dgn keanekaragaman sosial budaya rentan kepada adanya pertentangan. 

Begitu pula Indonesia yg pula sering menghadapi konflik sosial baik horizontal maupun vertikal. Lalu bagaimana ya cara penyelesaiannya?

Konflik intinya ialah pertentangan dua orang atau lebih, baik dengan-cara individual, golongan, maupun masyarakat. 

Menurut Soekanto (2017), pertentangan yakni suatu proses sosial individu atau kalangan insan berupaya memenuhi tujuannya dgn jalan menentang pihak lawan yg dibarengi ancaman dan/atau kekerasan. 

Sedangkan Prof. Robert M.Z. Lawang, berpendapat bahwa konflik adalah usaha untuk memperoleh nilai, status.

Dan kekuasaan di mana tujuan mereka tak cuma menemukan laba, namun pula untuk menundukkan saingannya. Konflik terbagi dua yakni sebagai berikut :

1.  Pengertian Konflik Horizontal 

Konflik horizontal yakni pertentangan antara dua individu/golongan atau lebih, yg memiliki derajat yg setara atau sama. 

  Bentuk Bentuk Integrasi Sosial Berdasarkan Hasilnya

Konsep ini dlm sosiologi berhubungan dgn diferensiasi sosial, dimana terdapat perbedaan antara komponen-unsur sosial yg setara. 

Misalnya perbedaan agama, ras, etnis, suku bangsa, profesi, jenis kelamin, warna kulit, jenis rambut, bentuk fisik, dll. 

2. Pengertian Konflik Vertikal

Konflik vertikal yakni pertentangan antara dua individu/kalangan atau lebih, yg mempunyai derajat yg berlawanan. 

Artinya konflik ini berkaitan dgn stratifikasi sosial, yakni pengelompokan penduduk dlm tingkat atas-bawah dgn bagian-bagian mirip kekayaan, kekuasaan, kepemilikan, dll

Konflik suku di Indonesia merupakan pertentangan horizontal. Biasanya konflik suku dipicu oleh hubungan bermasyarakat yg kurang harmonis. 

Hal tersebut mampu disebabkan kurangnya interaksi, partisipasi, bahkan toleransi. 

Konflik dlm sosiologi mampu dimanifestasikan dgn langkah-langkah fisik maupun non fisik. Konflik berbentukfisik bisa berbentukperang suku, tawuran, perkelahian, & lain-lain. 

Sedangkan non fisik mampu berbentukpengabaian, pengucilan, pengusiran, dll. 

Contoh Konflik Suku di Indonesia & Cara Penyelesaiannya

Berikut dibawah ini beberapa contoh konflik antar suku & cara penyelesaiannya yakni :

1. Perang Sampit di Kalimantan Tengah (2001)

Perang ini terjadi antara Suku Madura & Dayak di tempat Sampit, Kalimantan Tengah. Konflik ini dipicu oleh perselisihan individu serta kecemburuan sosial yg terjadi. 

Masyarakat Dayak melihat ekonomi & dominasi penduduk pendatang begitu terasa. Ditambah lagi terjadi perselisihan individu di suatu warung judi.

Pembunuhan seorang warga dayak & pembakaran menimbulkan tersulutnya emosi penduduk dayak hingga menyerang masyarakat Madura. 

Cara Penyelesaian : 

Perang Sampit diatasi setelah adanya campur tangan pemerintah & pegawanegeri yakni dgn mengevakuasi warga, meningkatkan keselamatan, menyelenggarakan rehabilitasi mental, & menangkap para provokator. 

Pemerintah kemudian menggelar mediasi. Mediasi artinya usaha mempertemukan kedua belah pihak yg berseteru dgn menghadirkan pihak ketiga selaku penasehat. 

  7 Contoh Globalisasi di Bidang Komunikasi dalam Kehidupan Masyarakat

Pihak ketiga ini cuma menunjukkan anjuran & memfasilitasi keinginan kedua belah pihak yg berselisih. 

Pihak ketiga ini lazimnya merupakan tokoh bangsa, tokoh penduduk yg dipandang & didengar. Setelah mediasi, barulah jalan tenang mampu dilakukan. 

2. Konflik Suku di Papua 

Konflik suku di Papua sebenarnya sering terjadi. Misalnya tahun 2013 pertentangan ini terjadi antara golongan suku yg tinggal di pegunungan dgn yg tinggal di wilayah pantai. 

Januari 2022 lalu, pula terjadi pertentangan antara Suku Nduga dgn Lani Jaya. Dipicu oleh pembunuhan seorang warga Nduga. 

Akibatnya 40 rumah akhlak Honai terbakar, 21 orang terluka, & seorang meninggal dunia. 

Cara Penyelesaian : 

Aparat kepolisian mengamankan lokasi kejadian. Konflik ini disudahi dgn perdamaian kedua belah pihak. Perdamaian ini didatangi pula oleh forkopimda & pegawapemerintah lokal. 

3. Konflik Suku Lampung & Bali di Lampung Selatan (2009)

Sepertinya peristiwa pertentangan suku di Indonesia banyak ditengarai oleh kedatangan golongan suku, etnis, atau latar sosial yg berlainan ke dlm suatu komunitas lebih banyak didominasi tempatan. 

Misalnya di Lampung Selatan ini, warga Bali yg merupakan penduduk transmigran menciptakan beberapa kampung di tempat tersebut. 

Konflik ini dipicu kesalahpahaman penduduk Desa Agom (Orang Lampung) yg menganggap pemuda dr Desa Balinuraga (Orang Bali).

Melecehkan gadis dr desa mereka sehingga kemudian etnik Lampung datang dgn senjata ke desa Balinuraga.

Cara Penyelesaian : 

Konflik ini kemudian terselesaikan dgn jalan tenang. Pimpinan etika Masyarakat Lampung & Raja Bali menggelar pertemuan untuk menghalangi konflik lanjutan sekaligus menuntaskan permasalahan yg ada. 

Pertemuan ini kemudian disudahi dgn maklumat yg berisi 10 janji. Dalam sosiologi ini mampu disebut selaku konsiliasi.

  5 Contoh Penyimpangan Positif dan 4 Penyebabnya

Yakni menghadirkan perwakilan kedua pihak & mengakomodir cita-cita pihak-pihak yg berselisih supaya menerima kesepakatan yg sama. 

Itulah tadi acuan konflik suku di Indonesia, & cara penyelesaiannya. Gimana? Baca bahasan konflik seru namun menegangkan ya sobat. 

Semoga kedepannya negara kita terhindar dr pertentangan apapun, lantaran lebih banyak kerugiannya dibandingkan dengan untungnya bukan? Semoga berguna!

Penulis Artikel : Sandewa Jopanda

Referensi Bacaan :

Soekanto, Soerjono. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers