Contoh Pertukaran Sosial di Kehidupan Masyarakat Sehari Hari, Apa Saja ?

Oni Andriani Putri

Menimbang Tujuan, Manfaat, & Untung Rugi dlm Pertukaran Sosial 

Ketika kita berteman dgn seseorang, mustahil sekali bila kita tak mengharapkan apa pun dr mereka ? 

Tentu, kita ingin ia menolong dikala kita dlm kesusahan, & tetap ada dikala kita membutuhkannya. 

Hal ini mampu terjadi alasannya adalah relasi pula memerlukan “ongkos” dan, setelah mengeluarkan uang biaya, tentu saja membutuhkan imbalan atas biaya yg dibayarkan sebelumnya.

Isu-isu individualistis seperti itu adalah dasar dr teori pertukaran sosial. Seperti yg diterangkan Kelly & Tibaut.

Individu akan bersedia untuk masuk & tinggal dlm relasi sosial hanya bila mereka puas dr segi imbalan & ongkos. 

Artinya, meski dlm keadaan apapun, dlm suatu korelasi interpersonal seorang individu akan tetap mengharapkan imbalan dr biaya yg telah dikeluarkan.

Untuk mengetahui lebih terperinci tentang beberapa acuan perilaku pertukaran sosial dlm kehidupan sehari-hari, simak pembahasan selanjutnya, ya.

Contoh Pertukaran Sosial Pertama 

Dalam kehidupan kuliah, kita tak akan aneh dgn perumpamaan “genk”, dimana perumpamaan ini yakni istilah yg di peruntukkan untuk mereka yg memiliki sebuah perkumpulan dgn teman-sahabat akrabnya. 

Sebut saja ada genk yg bernama bukansadgirl, beranggotakan si A yg berlatar belakang orang kaya.

si B yg lazimsaja tetapi kaya dr sisi intelektual, & si C yg mempunyai kehidupan lazimsaja namun senantiasa gesit dikala A & B membutuhkannya. 

Meski dgn latar belakang berlawanan-beda, mereka tetap solid dlm kekerabatan persahabatan tersebut. 

Mengapa? Karena ongkos yg masih-masing telah dikeluarkan oleh mereka terbalaskan dgn imbalan dr sobat-temannya sendiri. 

Contohnya si A mempunyai kesusahan ketika menjalankan peran kuliah, alasannya si B memiliki intelektual yg tinggi maka si A meminta si B untuk mengerjakannya. 

  Teori Konflik Menurut Thomas Hobbes

Sebagai rewardnya, si A mampu saja memberinya uang atau mengajaknya makan. Pertukaran antara tugas & duit inilah yg disebut pertukaran sosial.

Contoh Pertukaran Sosial Kedua

Senyum Pelayan & Customer. Sebut saja heri, sedang berbelanja di sentra perbelanjaan yg cukup besar. 

Di ruangan yg cukup besar, ia tampak resah mencari barang yg diharapkan. Kemudian, seorang pelayan muncul dr kejauhan. 

Heri secepatnya menunjukkan senyum pada pramusaji tersebut. Tak usang, karyawan itu kemudian membalas senyumnya & mendekat, menanyakan apa yg ia cari.

Contoh perkara diatas merupakan sikap pertukaran sosial karena mereka saling bertukar senyum antara yg satu dgn yg lainnya. 

Dalam desain Homans, sikap pertukaran ini sangat dipengaruhi oleh beberapa proposisi yg dapat memilih apakah sikap tersebut terus diulangi atau justru dihindari.

Proposisi berhasil dlm perkara ini yakni apabila individu tersebut mendapat imbalan (reward) berupa senyuman dr pramusaji itu.

Maka individu akan menerima kepuasan tersendiri yg sesuai dgn apa yg ia lakukan atau dlm teori ini disebut biaya. 

Pada kesempatan yang lain individu tiba untuk membeli lagi alasannya adalah ia tahu, bahwa ia tak akan merugi.

Atau tak akan takut untuk tak mendapakan akhir senyuman dr pelayannya tersebut.

Sebaliknya, apabila saat individu tersebut menjajal tersenyum pada para pramusaji tetapi mereka tak menyampaikan respon.

Berupa akibat senyuman sebagai bentuk pertukarannya, maka perilaku tersebut tak bisa disebut selaku pertukaran sosial.

Karena salah satu pihak merasa akan rugi dlm masalah pertukaran ini. Seperti apa yg sudah dijelaskan oleh George Homans.

Yaitu premisnya ialah bahwa interaksi-interaksi mungkin berlanjut bila ada pertukaran penghargaan. 

Sebaliknya, interaksi-interaksi yg merugikan bagi salah satu atau kedua belah pihak, kecil kemungkinannya untuk berlanjut. 

  Thorstein Veblen : Pemikiran Konsumsi Masyarakat Serta Perkembangan Hubungan Industrial

Contoh Pertukaran Sosial Ketiga

Pertolongan Seorang Pemuda untuk Perempuan Pejabat dr Penjahat. 

Seorang perjaka menyaksikan ada perempuan dgn memakai mobil hedonnya sedang di todong oleh beberapa penjahat bersenjata tajam. 

Melihat hal ini, maka sang cowok akan berfikir & mempertimbangkan kalau ia menolong wanita itu.

Dengan mengeluarkan ongkos yg cukup besar (dalam konteks ini adalah tenaga ia untuk melawan penjahat), 

Maka faedah atau imbalan apa yg akan ia dapatkan & apakah itu setara dgn biaya yg sudah di keluarkan.

Setelah ia mencoba memikirkan hal itu & menjajal mengenali siapa sosok wanita tersebut ternyata ia ialah seorang pejababat yg sangat berpengaruh di daerahnya. 

Karena kebetulan pula cowok ini mempunyai ilmu bela diri & wilayah itu pula wilayahnya, maka kemudian ia menolong perempuan yg sedang di todong oleh penjahat. 

Tak usang penjahat itupun berhasil dikalahkan. Perempuan yg merupakan pejabat paling besar lengan berkuasa.

Ini pun secepatnya menghampiri sang perjaka & menunjukkan sebuah pekerjaan kepadanya sebagai imbalan.

Berdasarkan masalah diatas tergolong sikap pertukaran sosial karena tatkala indvidu satu telah berkorban mengeluarkan biaya yg cukup besar.

Maka kemudian ia menerima reward berupa pekerjaan dr wanita yan merupakan seorang pejabat tersebut. 

Reward berbentukpekerjaan inilah yg menciptakan individu tersebut merasa puas & menerima keuntungannya. 

Kasus seperti inilah yg disebut dgn analisis cost=benefit, maknanya biaya yg dikeluarkan sebanding dgn faedah yg ditemukan.

Nah itulah beberapa pola teori pertukaran sosial dlm kehidupan sosial penduduk sehari-harinya.