Apakah kalian tahu apa itu teks negosiasi ? Setiap orang pada umumnya pernah melakukan kegiatan tawar menawar dgn orang lain dlm hal jual beli. Entah itu antara pengusaha & pihak bank, antara produsen dgn konsumen & lain sebagainya.
Tawar menawar seperti ini disebut sebagai negosiasi. Di dlm artikel ini kita akan coba mengulas mengenai pengertian teks negosiasi, ciri-ciri teks negosiasi, kaidah kebahasaan teks negosisasi, & struktur teks negosiasi.
Untuk lebih memudahkan ananda dlm belajar, kita pula akan memberikan beberapa contoh teks negosiasi. Nah, berikut ini adalah penjelasan lebih detailnya mengenai teks negosiasi :
Daftar Isi Artikel
- Pengertian Teks Negosiasi
- Ciri Ciri Teks Negosiasi
- Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
- Struktur Teks Negosiasi
- Tujuan Teks Negosiasi
- 1. Contoh Teks Negosiasi Panjang Tentang Bisnis
- 2. Contoh Teks Negosiasi Singkat Jual Beli
- 3. Contoh Teks Negosiasi di Sekolah
- 4. Contoh Teks Negosiasi Kehidupan Sehari-hari
- 5. Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga
- 6. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli di Pasar
- 7. Contoh Teks negosiasi jual beli tanah
- 8. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Rumah
- 9. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu
- 10. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Baju
- 11. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli HP
- 12. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Jam Tangan
- 13. Contoh Teks Negosiasi Kerja Sama
- 14. Contoh Teks Negosiasi Antara Guru & Siswa
- 15. Contoh Teks Negosiasi Antar Teman
- 16. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buah
- 17. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buku
- 18. Contoh Teks Negosiasi Pengusaha & Bank
- 19. Contoh Teks Negosiasi Pendek
- 20. Contoh Teks Negosiasi Panjang
- 21. Contoh Teks Negosiasi Pemecahan Konflik
- 22. Contoh Teks Negosiasi 2 Orang
- 23. Contoh Teks Negosiasi 4 Orang
- 24. Contoh Teks Negosiasi 3 Orang
- 25. Contoh Teks Negosiasi Formal
Pengertian Teks Negosiasi
Teks negosiasi merupakan bentuk interaksi sosial yg mempunyai tujuan untuk mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak yg memiliki kepentingan yg berbeda.
Kedua belah pihak yg melakukan negosiasi memiliki hak terhadap hasil yg akan disepakati antara keduanya. Hasil akhir negosiasi harus memiliki persetujuan dr semua pihak sehingga semua pihak menerima hasil akhir tersebut dgn kesepakatan bersama.
Ciri Ciri Teks Negosiasi
Berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri-ciri teks negosiasi :
- Menghasilkan kesepakatan antara kedua pihak (saling menguntungkan)
- Mengarah pada tujuan yg praktis
- Lebih memprioritaskan kepentingan bersama
- Merupakan sarana untuk mencari sebuah penyelesaian atau solusi
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Kaidah kebahasaan teks negosiasi adalah sebagai berikut :
- Menggunakan bahasa yg santun
- Terdapat ungkapan yg persuasif (mengajak)
- Berisi pasangan tuturan
- Kesepakatan yg di hasilkan tak pernah merugikan kedua belah pihak
- Sifatnya memerintah & memenuhi perintah tersebut
- Tidak beragumen dlm satu waktu
- Didasari dgn argumen yg kuat & disertai dgn adanya fakta
- Minta alasan dr pihak mitra negosiasi
- Jangan menyela argumen
Struktur Teks Negosiasi
Berikut ini adalah penjelasan mengenai struktur teks negosiasi :
- Orientasi, merupakan kalimat pembuka, biasanya dgn mengucapkan salam. Fungsinya adalah untuk memulai bernegosiasi.
- Permintaan, merupakan suatu hal yg berupa barang atau jasa yg akan dibeli oleh pembeli.
- Pemenuhan, merupakan kesanggupan hal berupa barang atau jasa dr penjual yg diminta oleh pembeli.
- Penawaran, merupakan puncaknya dlm bernegosiasi, kedua pihak saling tawar menawar.
- Persetujuan, merupakan kesepakatan yg terjadi antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yg telah dilakukan.
- Pembelian, keputusan konsumen untuk menyetujui negosiasi tersebut atau tidak.
- Penutup, kalimat penutup, biasanya ucapan salah atau ungkapan terimakasih.
Tujuan Teks Negosiasi
Adapun tujuan dilakukannya negosiasi dlm hal berbisnis, adalah sebagai berikut :
- Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian.
- Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dr setiap masalah yg sedang dihadapi dengan-cara bersama.
- Mencapai kondisi saling menguntungkan & tak ada yg dirugikan.
Manfaat begosiasi adalah untuk menciptakan sebuah kerjasama antara institusi, badan usaha, maupun perorangan dlm melakukan suatu tindakan dengan-cara bersama atas dasar saling pengertian satu dgn yg lainnya.
1. Contoh Teks Negosiasi Panjang Tentang Bisnis
Contoh teks negosiasi berikut ini menjelaskan tentang proses negosiasi peminjaman uang antara nasabah dgn pegawai bank. Berikut ini adalah contohnya :
Pegawai Bank: “Selamat pagi pak, silahkan duduk, ada yg bisa saya bantu?”
Nasabah: “Selamat pagi bu. Baik, terimakasih.”
Nasabah: “Begini bu, saya ingin mengajukan sebuah proposal peminjaman uang untuk usaha ikan lele saya.”
Pegawai Bank: “Maaf pak, bisa saya lihat proposalnya?”
Nasabah: “Ini bu, silahkan.”
Pegawai bank: “Sebenarnya, proposal bapak ini sangat bagus sekali, tak ada masalah. Hanya saja kami dari
pihak bank belum bisa memenuhi permintaan peminjaman uang sebesar 500 juta.”
Nasabah: “Jadi, kira-kira pihak bank mampunya memberikan pinjaman berapa bu?”
Pegawai Bank: “Setelah saya hitung, kami hanya sanggup memberikan pinjaman sampai 300 juta pak, dgn bunganya 4 %.”
Nasabah: “Tidak bisa ditambah lagi ya bu? Usaha ini sebenarnya sangat sukses, pesanan ikan lele dr konsumen ke kami dr seluruh Indonesia.”
Nasabah: “Dana ini rencananya akan saya gunakan untuk menambah kapasitas produksi untuk dapat memenuhi permintaan ikan lele tersebut”
Pegawai Bank: “Tunggu dulu pak, saya hitung ulang dulu yah”
Pegawai Bank: “Yah, sepertinya kami hanya sanggup untuk memberikan pinjaman sebesar 350 juta”.
Nasabah: “Wah, apakah tak bisa dinaikin sedikit lagi ya bu? Gimana kalau 400 juta?”
Pegawai Bank: “Maaf yah pak, hanya segitu yg dapat kami sanggupi.”
Nasabah: “Oke deh bu, tak apa-apa, saya setuju kalau gitu.”
2. Contoh Teks Negosiasi Singkat Jual Beli
Contoh teks negosiasi berikut ini menjelaskan tentang proses negosiasi yg terjadi antara penjual & pembeli tentang harga gitar. Berikut ini adalah contohnya :
Pembeli: “Bu saya mau beli gitar ini, kira-kira berapa harganya ?”
Penjual: “Kalau gitar yg itu harga nya 750 ribu nak.”
Pembeli: “Harganya boleh kurang enggak bu?”
Penjual: “Hmmm, boleh saja. Mau nawar berapa ya nak?”
Pembeli: “600 ribu, bisa enggak yah ?”
Penjual: “Wah, kalau harga segitu rasanya tak bisa nak.”
Pembeli: “Kalau 625 ribu bu?”
Penjual: “Naikin sedikit lagi nak, 650 ribu ibu lepas deh gitar ini.”
Pembeli: “Oke deh bu, saya setuju, ini ya uangnya”
3. Contoh Teks Negosiasi di Sekolah
Contoh teks negosiasi berikut ini terjadi di lingkungan sekolah. Isinya tentang dialog negosiasi yg terjadi antara wali kelas & ketua kelas tentang planning kegiatan study tour. Berikut ini adalah contohnya:
Wali Kelas: “Arya, bagaimana rencana Study Tour kita ke Tanjung Bira, apakah semua temanmu sudah setuju?”
Ketua Kelas: “Saya sudah berbicara dgn teman-teman saya bu, cuman ada usulan study tournya ke Pantai Marina aja bu.”
Wali Kelas: “Wah, kok bisa begitu?”
Ketua Kelas: “Kalau ke Tanjung Bira sekolah kita sudah sangat sering berkunjung ke sana bu. Sedangkan, kalau ke Pantai Marina belum pernah sama sekali.”
Wali Kelas: “Tapi Arya, ibu sudah membicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah & beliau sudah terlanjur menyetujuinya”
Ketua Kelas: “Iya bu, tapi sepertinya banyak teman-teman saya yg tak ikut jika study tour tersebut dilaksanakan di Tanjung Biara.”
Wali Kelas: “Aduh, jadi gimana yah, padahal ibu ini sudah mempersiapkan semuanya dgn matang.”
Ketua Kelas: “Begini saja bu, biar saya & teman-teman yg menghadap ke kepala sekolah & menjelaskan rencana ini.”
Wali Kelas: “Baiklah kalau begitu, secepatnya ananda bicarakan dgn beliau yah, lalu laporkan ke ibu hasilnya”.
Ketua Kelas: “Baik bu.”
4. Contoh Teks Negosiasi Kehidupan Sehari-hari
Untuk contoh teks negosiasi berikut ini sering kali terjadi dlm kehidupan sehari-hari, yaitu negosiasi sewa becak antara calon penumpang dgn abang tukang becak. Berikut ini adalah contohnya :
Calon Penumpang: “Bang, ke Pasar Baru berapa yah?”
Tukang Becak: “10 ribu, mbak.”
Calon Penumpang: “Yah, kok mahal banget bang, 5 ribu aja deh.”
Tukang Becak: “Aduh, itu mah kemurahan mbak, pasar baru kan jauh”
Calon Penumpang: “Iya deh, saya tambah jadi 7 ribu, bagaimana bang?”
Tukang Becak: “Naikin dikit lagi bu, jadi 8 ribu deh”
Calon Penumpang: “Baiklah bang, saya setuju, antar saya ke pasar baru sekarang bang.”
5. Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga
Contoh teks negosiasi berikut ini terjadi di lingkungan keluarga. Berikut ini adalah contohnya :
Anak: “Ayah, setelah lulus nanti gue mau sekolah di SMA.”
Ayah: “Loh kenapa di SMA nak ? Padahal, ayah ingin ananda sekolah di SMK saja.”
Anak: “Kok di SMK sih yah? Kenapa memangnya ayah ingin gue sekolah di sana?”
Ayah: “Begini loh nak, di SMK itu lulusannya bisa langsung terjun ke dunia kerja.”
Anak: “Ohhh, gitu yah, iya deh saya setuju kalau gitu.”
Ayah: “Baguslah kalau ananda memang setuju.”
Itulah penjelasan singkat mengenai pengertian teks negosiasi, struktur teks negosiasi, kaidah kebahasaan teks negosiasi, & contoh teks negosiasi jual beli, contoh teks negosiasi singkat, contoh teks negosiasi panjang.
6. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli di Pasar
Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual & pembeli. Di pasar lumrah terjadi negosiasi tawar menawar antara penjual & pembeli sebelum terjadi transaksi.
Berikut ini contoh dialog negosiasi antara penjual & pembeli di pasar:
Pembeli : “Selamat pagi Bu, ayam sayurnya ada?
Penjual : ” Pagi Bu. Iya ada Bu. Itu yg ditutup plastik putih.”
Pembeli : ” Satu kilo berapa Bu?”
Penjual : ” Rp 35.000 Bu.”
Pembeli : “Wahhh, mahal pula ya Bu. Bisa kurang gak ?”
Penjual : ” Ya sudah. Rp 33.000 pas Bu.”
Pembeli : “Masih mahal Bu. Bagaimana kalau Rp 28.000?”
Penjual : “Kalau segitu pas modal Bu.”
Pembeli : “Rp 30.000 ya Bu”
Penjual : ” Ya sudah, deal. Mau bagian mana Bu? Atau campur?
Pembeli : ” Dada semua saja Bu.” Ini uangnya Rp 50.000″
Penjual : “Iya Bu. Ini ayamnya. Ini kembaliannya Rp 20.000.”
7. Contoh Teks negosiasi jual beli tanah
Dalam praktik jual beli tanah, seringkali pembeli & penjual melakukan negosiasi terlebih dahulu sebelum melakukan kesepakatan kepastian jual beli. Berikut contoh negosiasi jual beli tanah:
Pada suatu siang di sebuah cafe, pak Eko menemui pak Panut untuk menepati pertemuan guna membahas penjualan tanah milik pak Panut.
Pak Eko : “Selamat siang pak Panut. Bagaimana kabarnya?”
Pak Panut : “Alhamdulillah baik Pak.”
Pak Eko : “Baik langsung saja ya. Saya dengar dr pak Agung kalau pak Panut ini mau jual tanah yg ada di belakang masjid An Nur itu pak? Apa betul?”
Pak Panut : ” ya betul Pak. Tanah itu memang mau saya jual. Bapak tertarik?”
Pak Eko : “Iya Pak. Saya berminat beli tanah di situ untuk saya buatkan tempat usaha di situ. Lokasinya pula saya lihat ramai. Mau Bapak jual dgn harga berapa?”
Pak Panut : “Tanahnya saya jual Rp2 miliar Pak. Itu sudah termasuk biaya balik nama.”
Pak Eko : “Wah, mahal pula ya Pak. Saya kira Rp 1 miliar sudah Pak.”
Pak Panut : “Wah, belum dapet Pak. Tanah di sebelahnya persis punya Haji 2,Sobari saja laku sekitar Rp3 miliaran.”
Pak Eko : “Ooo begitu ya Pak. Kalau harga segitu saya sepertinya tak mampu. Saya tawar Rp 1,5 milyar saja Pak. Bagaimana ?
Pak Panut : “Baiklah. Untuk pak Eko harga segitu saya lepas. Kalau begitu kapan kita akan mengurus pembayaran & pengurusan berkas?
Pak Eko : “Besok siang saja Pak. Saya akan ke rumah pak Panut untuk mengurus pembayaran & penandatanganan berkas-berkas.”
Pak Panut : “Baik Pak Eko. Sampai jumpa besok.”
8. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Rumah
Negosiasi jual beli rumah biasanya cenderung lebih memakan waktu karena banyak hal yg akan didiskusikan sebelum tercapai kesepakatan antara penjual & pembeli.
Berikut ini contoh negosiasi jual beli rumah antara Ibu Indri yg ingin memiliki hunian baru & ibu Ristia yg ingin menjual salah satu rumahnya.
Ibu Indri : “Assalamu’alaikum, Bu Ristia.”
Ibu Ristia : “Wa’alaikumussalam. Eh Bu Indri. Ada perlu apa ya Bu? Tumben banget. Sudah lama gak kesini. Mari masuk.”
Ibu Indri : “Terima kasih Bu Risti. Bagaimana kabarnya bu Risti ? Sehat ?
Ibu Ristia : “Alhamdulillah sehat Bu. Ada yg bisa saya bantu Bu? Sudah lama lho bu Indri tak kesini. Sepertinya ada sesuatu yg serius.”
Ibu Indri : “Iya nih Bu. Jadi begini, denger-denger kabar dr ibu-ibu komplek katanya bu Ristia mau jual rumah yg yang dekat taman di blok D?”
Ibu Ristia : “Iya bener Bu Indri. Rumah itu memang mau saya jual. Repot kalau harus ngurus dua rumah ternyata Bu.”
Ibu Indri : “Kebetulan maksud kedatangan saya kesini karena saya berminat untuk membeli rumah tersebut.”
Ibu Ristia : “Wah, seriusan nih Bu? Kalau sama teman dekat saya jual dgn harga terjangkau Bu.”
Ibu Indri : “Mau dilepas berapa memangnya Bu?”
Ibu Ristia : “Saya lepas di 1,8 milyar Bu.”
Ibu Indri : ” Mmmmm… gede pula ya Bu. Bisa kurang dr itu Bu?”
Ibu Ristia : “Bu Indri berani berapa?”
Ibu Indri : “Budget saya saat ini hanya 1 milyar Bu.”
Ibu Ristia : “Kalau 1 milyar saya belum bisa lepas Bu. Rencananya uang penjualan rumah itu mau saya jadikan modal usaha. Dan saya kira 1 milyar tak cukup Bu.”
Ibu Indri : “Baiklah Bu. Kalau bu Ristia mau nunggu sampai bulan depan, saya berani 1,5 milyar. Bagaimana Bu?”
Ibu Ristia : “Baik Bu. Sepakat. Saya pula tak terlalu terburu-buru. Sepakat ya Bu 1,5 milyar.”
Ibu Indri : “Sebulan lagi saya kesini untuk proses jual beli lebih lanjut.”
Ibu Ristia : “Iya Bu. Sampai jumpa bulan depan.”
9. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu
Berikut ini contoh negosiasi jual beli sepatu antara Hesti dgn penjual sepatu di sebuah pusat perbelanjaan:
Penjual : “Selamat siang mbak, selamat datang di toko kami. Ada yg bisa saya bantu?”
Hesti : “Siang. Sepatu Nike untuk lari yg model terbaru ready stok mbak?”
Penjual : “Iya mbak, ready stok. Mau yg warna apa ? Ukuran berapa?”
Hesti : “Yang warna biru muda ukuran 39 mbak. Ada ?”
Penjual: “Ada mbak. Sebentar saya ambil dulu di belakang. (Penjual selanjutnya mengambil sepatu yg dimaksud di belakang & menunjukannya ke Hesti). Ini mbak sepatunya. Silakan dicoba saja pas atau tidak.”
Hesti : “Wah, cocok banget. Dipakai pula nyaman. Berapaan mbak?”
Penjual : “Ini sedang promo mbak. Rp 800.000 saja. Kalau sedang tak promo kami jual satu juta mbak.”
Hesti : “Bisa kurang mbak? 500 5ibu saja ya.”
Penjual : “Belum bisa mbak.”
Hesti : “550 ribu deh.”
Penjual : “700 ribu pas buat mbak deh.”
Hesti : “Ya sudah mbak. Saya ambil ini.”
Penjual : “Baik mbak. Silakan bayar dikasir. Sepatunya saya bungkus dulu. Namti diambil di kasir.”
Hesti : “Iya mbak. Terima kasih.”
Penjual : “Sama-sama.”
10. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Baju
Seringkali dlm proses jual beli barang di pasar seperti baju terjadi negosiasi harga antara penjual & pembeli. Seperti pada contoh berikut:
Penjual : “Silakan mbak, dipilih baju-bajunya.”
Elsa : “Ehhh iya mbak.”
Penjual : “Lagi nyari baju apa mbak?”
Elsa : “Lagi nyari gamis mbak.”
Penjual : “Ohhh, kalau gamis tempatnya ada di sebelah sana mbak (sambil menunjuk). Di sebelah kanan ruang ganti perempuan.”
Elsa : “Oh… Di sana ya. Baik, saya kesana.”
Penjual : “Mari mbak. Saya antar kesana. Kalau boleh tahu mau gamis yg seperti apa mbak?”
Elsa : “Mmmm…Ini mbak. Saya mau gamis polos yg cocok untuk acara formal.”
Penjual : “Ooo itu. Kalau untuk acara formal, saya sarankan gamis dusty pink polos ini mbak. Cocok banget sama mbak yg kulitnya putih.”
Elsa : “Bisa saja si mbak. Ngomong-ngomong berapa harganya mbak?”
Penjual : “Harganya 300 ribu mbak. Tapi sedang ada diskon 20 %. Nanti di kasir akan dipotong dengan-cara otomatis.”
Elsa : “Mmmmm…Saya kira 150 ribu belum didiskon mbak.”
Penjual : “Belum mbak. Tapi kalau mbak beli 3 buah, diskon masing masing menjadi 50 % mbak.”
Elsa : “Saya cuma butuh 1 si mbak. Ya sudah deh. Saya ambil 1 yg ini. Yang ukuran M ya mbak.”
Penjual : “Baik mbak. Saya buatkan notanya dulu. Nanti mbak bayar di kasir sekalian ambil barangnya.”
Elsa : “Ok mbak. Terima kasih.”
Penjual : “Sama-sama. Terima kasih sudah belanja di tempat kami.”
11. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli HP
Suatu hari Ageng pergi ke toko HP untuk membeli HP baru karena HP yg lama sudah rusak & tak bisa dipakai lagi. Simak negosiasi jual beli HP antara Ageng & penjual HP di bawah ini:
Penjual HP : “Selamat siang Mas. Ada yg bisa dibantu?”
Ageng : “Lihat-lihat dulu ya Mas.”
Penjual HP : “Oiya Mas. Silakan.”
Ageng : “Ada rekomendasi HP spek bagus budget 3 jutaan Mas?”
Penjual HP : “Ada Mas. Ini ada HP keluaran terbaru Samsul A35 yg punya 3 kamera bagus & prosesor menengah terbaru.”
Ageng : “Begitu ya? Kalau Semar Max Pro yg prosesornya Naga 750 ada Mas ?”
Penjual HP : “Ada Mas. Kami ready stok warna hitam & silver.”
Ageng : “Ok Mas. Saya mau ambil yg warna hitam. Berapaan itu Mas?”
Penjual HP : “Untuk vairan RAM 4 GB ROM 128 kami lepas dgn harga 3,2 juta Mas.”
Ageng : “Wah, saya kira di bawah 3 juta. 2,8 boleh Mas?”
Penjual HP : “Kalau segitu belum bisa Mas. Ini kameranya sudah 48 MP & prosesornya pula yg paling tinggi di kelasnya.”
Ageng : “Iya sih. Apa tak bisa kurang dr itu? Kalau 2,9 juta gimana?”
Penjual HP : “Ok lah. Khusus untuk Mas saya lepas 2,9 juta.”
Ageng : “Nah gitu dong. Ini uangnya Mas.”
Penjual HP : “Tunggu sebentar ya Mas. Saya bungkus dulu & buat notanya.”
Ageng : “Iya Mas.”
Penjual HP : “Ini Mas HP berikut nota pembayarannya.”.
12. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Jam Tangan
Negosiasi jual beli bukan hanya terjadi di dunia nyata saja. Namun pula bisa berlaku pada jual beli online. Seperti contoh di bawah ini dimana Latif sedang mencari jam tangan baru di salah satu online shop yg menjual jam tangan.
Latif : “Halo min, untuk jam tangan dgn kode ED450 apa bisa ditawar harganya?”
Admin Penjual : “Halo kak. Selamat datang di toko kami. Iya kak. Silakan kalau mau nawar.”
Latif : “Beneran ini barangnya ori min?”
Admin Penjual : “Ori kak. Toko kami memang hanya menjual jam tangan yg orisinil dr brand-brand ternama yg bekerja sama dgn kami.”
Latif : “Mantapp. Ada garansinya min? Berapa lama?”
Admin Penjual : “Untuk seri yg kakak pilih garansinya 12 bulan atau 1 tahun.”
Latif : “Oiya. Untuk harga di katalog tertera Rp 1.299.000. Bisa 1 juta saja min?”
Admin Penjual : “Maaf kak. Kalau segitu belum bisa. Kalau mau Rp1.200.000.”
Latif : “Ok deh. Saya order yg ini. Pembayaran ke rekening yg di situs?”
Admin Penjual : “Iya kak. Bisa transfer ke salah satu rekening yg ada di situs. Kalau sudah tranfer konfirmasi ke nomor ini ya kak.”
Latif : “Ok min.”
13. Contoh Teks Negosiasi Kerja Sama
Sebuah kerja sama usaha seringkali diawali sebuah negosiasi antara para pihak yg melakukan kerja sama tersebut. Negosiasi antara para pihak tersebut bertujuan untuk menghasilkan kesepakatan win-win solution. Simak contoh negosiasi kerja sama di bawah ini antara seorang pemilik usaha servis laptop bernama Reno dgn praktisi digital marketing bernama Said.
Reno : “Selamat pagi pak Said. Begini, Bapak kan tahu kalau saya memiliki usaha servis laptop. Sementara Bapak kan ahli dlm iklan & promosi lewat platform digital. Saya ingin meminta bantuan pak Said untuk mempromosikan usaha servis laptop saya di internet. Bisa di akun media sosial seperti Facebook, Instagram, atau platform yg lain.”
Said : “Iya betul pak Reno. Kebetulan saya memang praktisi & pula konsultan digital marketing. Boleh-boleh saja kalau saya bantu. Tapi, apa keuntunganya buat saya?”
Reno : “Nah, keuntungan buat pak Reno, nanti setiap laptop Bapak atau keluarga ada yg rusah & butuh diperbaiki, maka akan kami servis gratis dgn syarat kerusakannya tak begitu parah & biaya servis di bawah Rp 200.000.”
Said : “Boleh pula sih. Tapi apa bisa dinaikan lagi supaya gratis di bawah Rp 300.000?”
Reno : “Baiklah. Kalau begitu gratis di bawah Rp 300.000. Kalau begitu kita sudah sepakat ya Pak?”
Said : “Iya Pak. Sepakat. Nanti akan kami bantu untuk mempromosikan usaha pak Reno di beberapa platform digital. Semoga nanti usaha pak Reno bisa jadi lebih maju.”
Reno : “Aamiin. Terima kasih Pak.”
Said : “Sama-sama Pak. Senang bekerja sama dgn Bapak.”
14. Contoh Teks Negosiasi Antara Guru & Siswa
Terkadang di dunia pendidikan atau sekolah ada pula negosiasi yg melibatkan guru & murid. Seperti contoh di bawah ini:
Guru : “Anak-anak, minggu depan kita akan melaksanakan ulangan harian bab teks drama ya. Kalian harus mempersiapkan sebaik-baiknya.”
Siswa : “Jangan dong Bu. Tugas kan sudah banyak. Ditambah mapel lain pula banyak tugas.”
Guru : “Jadi kalian keberatan kalau ulangan hariannya minggu depan?”
Siswa : “Iya Bu. Apalagi Ibu sudah ngasih tugas pula barusan.”
Guru : “Kalau begitu kapan kalian siap buat ulangan harian?”
Siswa : “Dua minggu lagi saja Bu.”
Guru : “Baiklah. Tapi karena materi bab teks drama sudah selesai, apa kalian punya usul apa yg akan kita lakukan minggu depan?”
Siswa : “Minggu depan kita pentas drama saja Bu. Satu kelas dibagi jadi 3 kelompok untuk memainkan drama pendek. Gimana Bu?”
Guru : “Wah Wah. Ide bagus ini.”
15. Contoh Teks Negosiasi Antar Teman
Dalam hubungan antar teman seringkali ada hal-hal yg perlu dinegosiasikan untuk diambil sebuah kesepakatan. Seperti contoh dialog negosiasi antara Sugeng & Noval di bawah ini.
Sugeng : “Val, ananda punya kamera DSLR kan ya?”
Noval : “Iya ada bro. Ada apa memang?”
Sugeng : “Gini, saya sama tim mau ada pemotretan untuk beberapa produk baru yg mau dirilis bulan depan.”
Noval : “Oiya. Untuk pemotretan produk snack itu ?”
Sugeng : “Iya bener. Jadi rencananya saya mau sewa DSLR ananda untuk 3 hari, bisa gak bro? Kira-kira berapa ?”
Noval : “100 ribu per hari gimana bro? Murah kan? he he he”
Sugeng : “Jangan segitu lah bro. Sama temen ini.”
Noval : “Ok ok bro. Bercanda bercanda. 50 ribu saja perhari. 3 hari berarti jadi 150 ribu.”
Sugeng : “Nah gitu dong bro. Sama temen harus saling membantu lah. Kapan bisa diambil kameranya?”
Noval : “Memangnya mau dipakai kapan?”
Sugeng : “Rencana Senin-Rabu besok.”
Noval : “Ya sudah. Ambil saja besok Sabtu.”
Sugeng : “OK”
16. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buah
Di pasar tradisional negosiasi jual beli buah kerap terjadi antara penjual & pembeli. Seperti dialog di bawah ini antara Titin yg ingin membeli pisang dgn seorang penjual.
Titin : “Permisi pak, ada pisang?”
Penjual : “Ada mbak. Mau pisang apa?”
Titin : “Pisang ambonnya pak. Ada?”
Penjual : “Ada ini mbak. Mau berapa sisir?”
Titin : “Satu sisir berapa ?”
Penjual : “Satu sisir 25 ribu mbak.”
Titin : “15 ribu saja ya pak.”
Penjual : “Kalau cuma beli satu sisir, 15 ribu masih kurang mbak.”
Titin : “Ini saya mau beli 2 sisir. 30 ribu ya pak?”
Penjual : “2 sisir 40 ribu ya mbak. ini langsung saya bungkusin.”
Titin : “Ya sudah pak. Ini uangnya.”
Penjual : “Ini pisangnya mbak. Terima kasih sudah belanja.”
17. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buku
Negosiasi jual beli buku mungkin tak akan terjadi di toko buku karena umumnya semua sudah diberi label harga & tak bisa ditawar. Negosiasi jual beli buku mungkin terjadi di penjual buku bekas atau loakan. Seperti contoh di bawah ini dimana Lysa ingin mencari novel Laskar Pelangi bekas di penjual buku bekas.
Lysa : “Siang pak. Ada novel Laskar Pelangi?”
Penjual : “Ada nih mbak. Baru masuk kemarin.”
Lysa : “Wah pas banget. Berapaan nih pak?”
Penjual : “Sama mbak 50 ribu saja.”
Lysa : “Jangan segitu dong pak. Saya kan sudah lama jadi langganan bapak. Kurangi lah pak. 25 ribu ya.”
Penjual : “Kalau segitu untuk modal saja belum cukup mbak.”
Lysa : “Kalau begitu 35 ribu ya pak.”
Penjual : “Ya sudah deh. Sama mbak 35 ribu saja.”
Lysa : “Sip. Ini uangnya pak 50 ribuan.”
Penjual : “Ini buku sama kembaliannya. Terima kasih mbak. Sering-sering belanja di sini ya mbak.”
Lysa : “Ya pak.”
18. Contoh Teks Negosiasi Pengusaha & Bank
Untuk mengembangkan usahanya seringkali para pengusaha mengalami kesulitan modal tambahan. Karena itu banyak pengusaha yg mengajukan kredit ke bank untuk kepentingan pengembangan usahanya tersebut. Mengajukan pinjaman kredit ke bank ada syarat & ketentuan untuk bisa cair. Seringkali para pengusaha harus bernegosiasi dgn para bankir agar pengajuan kreditnya bisa cair.
Seperti contoh di bawah ini di mana haji Slamet seorang pengusaha sembako membutuhkan tambahan modal untuk pengembangan usahanya. Ia pergi ke bank & bernegosiasi dgn pak Panji selaku manajer kredit di Bank Sukses Sejahtera.
Panji : “Selamat pagi bapak. Dengan saya Panji. Dengan bapak siapa? Ada yg bisa dibantu?”
Slamet : “Saya Slamet. Begini pak Panji. Saya ingin mengajukan kredit untuk pengembangan usaha saya.”
Panji : “Usaha bapak di bidang apa?”
Slamet : “Usaha saya di bidang perdagangan sembako dgn skala yg cukup besar & sedang berkembang.”
Panji : “Apakah pak Slamet mempunyai jaminan kalau sewaktu-waktu Bapak tak bisa melunasi pinjaman kredit?”
Slamet : “Saya ada satu sertifikat tanah sawah.”
Panji : “Baik pak. Apa tak masalah kalau sawah bapak dijadikan jaminan & akan kami tahan sertifikat tanahnya sampai pak Slamet dapat melunasi pinjaman.”
Slamet : “Baiklah. Apakah saya bisa mendapatkan pinjaman kredit 1 milyar?”
Panji : “Mohon maaf pak. Setelah kami pelajari berkas-berkas bapak & pula profil usaha bapak kami hanya bisa memberikan kredit 500 juta.”
Slamet : “Bisa dinaikkan lagi pak?”
Panji : “Paling banyak 600 juta dgn bunga 3 %.”
Slamet : “Apa tak bisa menjadi 750 juta pak ? Bunganya ikut naik tak apa-apa.”
Panji : “Baik pak. Kami bisa memberikan pinjaman sebesar 750 juta dgn bunga 5 % ya pak. Bagaimana ? Sepakat ?”
Slamet : “Baik pak. Sepakat.”
Panji : “Silakan isi formulir dgn data yg sebenar-benarnya pak.”
Slamet : “Baik pak. Saya isi dulu. (seteleh beberapa saat). Ini pak formulirnya sudah saya isi semua.”
Panji : “Terima kasih pak. Untuk pencairan kredit nanti akan kami transfer ke rekening bapak di bank kami. Kalau sudah dicairkan nanti pihak kami akan memberitahu Bapak.”
Slamet : “Baik pak. Terima kasih. Kalau begitu saya pamit.”
Panji : “Sama-sama pak. Sampai jumpa kembali.”
19. Contoh Teks Negosiasi Pendek
Tidak selamanya sebuah negosiasi membutuhkan proses yg panjang. Kadangkala negosiasi justru sangat singkat & pendek. Seperti contoh di bawah ini:
Ahmad : “Bro, pinjam buku matematika ananda dong.”
Endri : “Lah, sekarang kan lagi pelajaran matematika.”
Ahmad : “Ya makanya saya pinjam dulu ya. Punya saya tertinggal di rumah. Lupa tak kebawa bro.”
Endri : “Kalau ananda pinjem, nanti saya pakai buku siapa dong?”
Ahmad : “Gantian saja makenya. Nanti pas pelajaran kimia saya pinjami buku saya. Gimana?”
Endri : “Boleh pula tuh. Ya sudah silakan ananda pakai duluan.”
Ahmad : “Ok. Makasih bro.”
Endri : “Yo, sama-sama.”
20. Contoh Teks Negosiasi Panjang
Terkadang sebuah negosiasi harus melalui proses yg cukup panjang. Seperti contoh di bawah ini antara pak Sofyan dgn pak Arif. Di mana pak Sofyan berkeinginan membeli mobil dr pak Arif setelah melihat iklan yg dipost oleh pak Arif di salah satu platform media sosial.
Sofyan : “Selamat siang mas Arif. Saya yg tadi inbox di Facebook menanyakan soal mobil mas Arif yg dijual.”
Arif : “Oiya. Selamat siang. Jadi gimana ? Tertarik dgn mobil saya?”
Sofyan : “Iya mas. Saya tertarik. Tapi sebelum lebih jauh saya tanya-tanya dulu boleh ya mas.”
Arif : “Tentu saja boleh mas.”
Sofyan : “Ini mobil keluaran tahun berapa mas?”
Arif : “Tahun 2014 mas.”
Sofyan : “Sudah 6 tahun ya. Cukup lama pula ya mas?”
Arif : “Iya lumayan lama mas. Kebetulan keluarga minta ganti mobil yg lebih besar. Makanya yg ini mau saya jual.”
Sofyan : “Kalau untuk pajak gimana mas?”
Arif : “Pajak masih jalan. Selalu saya bayar tepat waktu.”
Sofyan : “Boleh saya lihat interiornya mas?”
Arif : “Boleh mas. Silakan dilihat dgn seksama.”
Sofyan : “Oiya mas. Ini jok belakang warnanya agak kusam karena memang warna aslinya seperti ini atau jarang dicuci?”
Arif : “Itu memang karena jarang dicuci mas. Jujur memang kurang begitu terawat untuk urusan interiornya mas.”
Sofyan : “Jendelanya masih berfungsi normal mas? Pernah diganti gak?”
Arif : “Masih berfungsi dgn baik kok mas.”
Sofyan : “Saya lihat-lihat bodi dulu ya mas. Ini ada lecet kenapa mas?”
Arif : “Oh yg itu. Itu karena keserempet tiang sewaktu parkir mas.”
Sofyan : “Kalau sudah lecet begini berarti bisa ngurangi harga ya mas? ha ha .”
Arif : “Bisa aja mas.”
Sofyan : “Jadi mau dilepas berapa mas?”
Arif : “Seperti yg saya post di Facebook mas. 150 juta saja.”
Sofyan : “Gak bisa kurang lagi nih mas? 100 juta saja ya. Itu kan ada yg lecet. Joknya pula sudah agak kusam.”
Arif : “Kalau 100 juta sih masih kejauhan mas. Gak cukup buat DP mobil baru.”
Sofyan : “Kalau gitu berapa pasnya mas ?”
Arif : “125 juta aja mas. Gak harus dibayar sekali. 3 kali pula bisa mas.”
Sofyan : “Baik mas. Ini saya ada 100 juta. Saya bayar sekarang dulu. Kekurangannya saya bayar bulan depan mas.”
Arif : “Baik mas. Senang berbisnis dgn Anda. Untuk surat-suratnya saya berikan setelah pelunasan ya mas.”
Sofyan : “Ok mas. Senang pula berbisnis dgn Anda.”
21. Contoh Teks Negosiasi Pemecahan Konflik
Dalam hidup bertetangga terkadang akan ada gesekan antar warga satu dgn warga lain. Untuk itu tatkala konflik mulai muncul harus segera diselesaikan melalui negosiasi yg saling mengerti & tak ada yg dirugikan.
Seperti contoh di bawah ini antara bapak Sumar & Sarji. Di mana pak Sumar merasa terganggu atas aktivitas renovasi rumah bapak Sarji.
Sumar : “Selamat siang pak Sarji. Mohon maaf sebelumnya. Saya kesini karena saya merasa terganggu dgn aktivitas renovasi rumah pak Sarji yg terlalu berisik.”
Sarji : “Siang pak Sumar. Begitu ya pak. Kalau saya boleh tahu, apa yg salah dgn aktivitas renovasi rumah saya?”
Sumar : “Suara tukang yg sedang menggergaji & lainnya terlalu bising sehingga saya sulit untuk istirahat siang. Selain itu saya pula punya bayi yg masih kecil & pula menjadi susah tidur.”
Sarji : “Oh begitu. Kalau begitu saya akan meminta tukang untuk istirahat sejenak dulu. Tapi kalau boleh saya menyarankan pak Sumar & bayi Bapak untuk tidur di ruang belakang supaya suara aktivitas rumah saya tak mengganggu. Bagaimana Pak?”
Sumar : “Ide bagus. Cukup adil. Terima kasih atas pengertiannya, pak Sarji.”
Sarji : “Sudah semestinya begitu pak. Kita kan sudah bertetangga cukup lama. Sudah seharusnya untuk selalu guyub rukun & saling mengerti.”
Sumar : “Sekali lagi terima kasih pak. Saya pamit dulu. Nanti saya tutup pintu sama jendela pula agar suaranya tak masuk ke rumah saya.”
Sarji : “Silakan Pak.”
22. Contoh Teks Negosiasi 2 Orang
Contoh teks negosiasi di bawah ini adalah dialog antara 2 orang. Satu orang yg sedang mencari koper bernama Wawan & seorang penjual koper.
Wawan : “Permisi mas. Saya lagi nyari koper nih.”
Penjual : “Oh ya mas. Ada mas. Bisa dilihat di deretan khusus koper. Atau mungkin mas sedang mencari koper dgn spesifikasi tertentu?”
Wawan : “Saya rencana akan melanjutkan kuliah di luar negeri, tepatnya di Inggris. Jadi saya cari koper yg kapasitasnya cukup besar.”
Penjual : “Keren mas. Selamat ya. Oiya, untuk ke negara-negara di Eropa, kami sarankan mas menggunakan koper yg dilengkapi fasilitas kunci TSA.”
Wawan : “Kunci TSA? Apaan itu mas?”
Penjual : “TSA adalah kependekan dr Transportation Security Administration. Umumnya di bandara negara-negara Eropa petugas akan memeriksa koper demi kepentingan keamanan & kalau koper tak pakai TSA, petugas akan membobol paksa untuk membuka koper. Dan tentu koper akan rusak.”
Wawan : “Wah repot pula ya mas kalau kopernya gak pake TSA? Kalau begitu saya ambil koper yg ada TSA mas.”
Penjual : “Kami ada koper kunci TSA. Tapi memang harganya lebih mahal dr koper biasa.”
Wawan : “Tidak apa-apa. Di sini ada ukuran berapa saja mas?”
Penjual : “Kami ada ukuran 18, 20, 24, & 28 inchi.”
Wawan : “Kalau begitu saya ambil yg paling besar saja ukuran 28 inchi. Berapa harganya mas?”
Penjual : “Untuk ukuran paling besar harganya 3 juta mas. Tapi beruntungnya sekarang sedang ada program diskon.”
Wawan : “Diskonnya berapa mas? Berapa nanti jadinya harganya?”
Penjual : “Diskonnya 50 % mas sehingga harga akhir adalah 1,5 juta.”
Wawan : “Boleh saya lihat bagian dlm kopernya mas?”
Penjual : “Boleh mas. Ini bagian dalamnya. Ada beberapa ruangan ada di dalamnya. Oiya kak, kalau mas beli koper ini ada bonus hanger pakaian 1 set.”
Wawan : “Wah, menarik sekali. BTW, harganya bisa kurang gak mas?”
Penjual : “Mohon maaf tak bisa mas. Kan tadi sudah didiskon 50 %.”
Wawan : “Ya sudah deh. Saya ambil yg warna biru mas.”
Penjual : “Baik. Saya ambil dulu. Silakan bayar di kasir mas. Nanti kopernya ambil di kasir.”
Wawan : “OK”
23. Contoh Teks Negosiasi 4 Orang
Negosiasi terkadang tak hanya melibatkan 2 orang. Seperti yg ada pada contoh di bawah ini antara 4 sahabat yg sedang ingin berlibur.
Sardiman : “Udah lama kita gak jalan-jalan nih. Liburan kemana gitu yuk?”
Reno : ” Mau ke pantai lagi?”
Said : “Pantai bagus mana yg belum kita datangi ya?”
Latif : ” Ke pantai lagi? Mendingan ke alam terbuka saja biar seger.”
Sardiman : “Bener pula Tif. Sudah lama pula gak naik ke gunung.”
Reno : “Bikin capek kalau naik gunung. Biayanya pula lumayan gede.”
Said : “Kamu itu Ren. Dicoba dulu saja. Gak capek-capek amat kok. Lagi pula ananda belum pernah naik gunung kan?”
Latif : “Iya nih si Reno. Santai saja bro. Biayanya cukup terjangkau kok.”
Sardiman : “Kalau begitu kita naik gunung yg jangan terlalu tinggi & jalurnya mudah dulu. Gunung Prau misalnya.
Reno : “Berapa biayanya?”
Sardiman : “Cukup terjangkau lah. Gak nyampe 500 ribu. Biar enak kita nge-camp malamnya. Biar tak terlalu capek naik-turun langsung.”
Latif : “Boleh pula tuh. Lagian sudah lama pula kita gak menghabiskan malam bersama-sama.”
Said : “Lebay ananda ah.”
Latif : “ha ha ha ”
Sardiman : “Jadi gimana Ren? Setuju gak kamu?”
Reno : “Setuju aja sih.”
Said : “Gitu dong. Besok kita persiapan perlengkapan sama estimasi budget.”
Sardiman, Reno, Latif : “OK. Siappp.”
24. Contoh Teks Negosiasi 3 Orang
Noval : “Guys, hari ini kita mau hang out kemana nih?”
Sahrul : “Ke Rumah Said?”
Erwin : “Hari ini ia kerja. Jam segini pastinya belum pulang.”
Noval : “Mau kemana jadinya? Ke tempat biasa? Apa gak bosen di situ terus?”
Sahrul : “Kemana lagi dong? Win, ananda ada saran gak?”
Erwin : “Gimana kalau ke Warung Stasiun?”
Noval : “Tempatnya gimana? Nyaman gak?”
Sahrul : “Ada makanan ringannya gak?
Erwin : “Kecil sih tempatnya. Kalau makanan ringan sepertinya ada. Atau kita cari pilihan lain saja.”
Noval : “KFC?”
Sahrul : “Bosen pula saya.”
Erwin : “Kalau gitu ke Sabin saja gimana?”
Sahrul : “Udah buka jam segini?”
Noval : “Biasanya sudah.”
Erwin : “Ayo gasss aja langsung.”
Noval : “Kamu gimana Rul?”
Sahrul : “Ayo aja.”
Noval : “Meluncurrr.”
25. Contoh Teks Negosiasi Formal
Negosiasi formal sering terjadi antar pejabat seperti presiden, raja, atau perdana menteri. Seperti contoh di bawah ini antara presiden Rusia Vladimir Putin dgn perdana menteri Kanada Justin Trudeau.
Vladimir Putin : “Senang berjumpa dgn Anda. Bagaimana perjalanan Anda? Menyenangkan?”
Justin Trudeau : “Senang pula berjumpa dgn Anda. Perjalanan kali ini sungguh mengesankan. Negara Anda sudah banyak mengalami kemajuan. Sungguh berbeda dgn 7 tahun silam saat pertama kali saya berkunjung kesini.”
Vladimir Putin : “Begitulah Pak. Perkembangan teknologi dlm skala global ikut merubah perkembangan negara kami. Namun saya salut dgn negara Anda. Sekalipun wilayah negara Anda tak begitu luas, namun warganya hidup makmur.”
Justin Trudeau : “Itu yg tampak dr luar pak presiden. Negara kami pula memiliki banyak masalah. Terutama terkait keamanan negara. Mengingat jumlah penduduk kami terbilang sedikit & mayoritasnya adalah pengusaha sehingga kami sangat kekurangan pasukan untuk menjaga keamanan negara.”
Vladimir Putin : “Anda terlalu merendah pak perdana menteri. Bagaimanapun pula sebagian besar alutsista kami adalah produksi negara Anda. Jadi saya yakin negara Anda memiliki kemanan yg bagus.”
Justin Trudeau : “Sebetulnya kami saat ini cukup khawatir dgn penyebaran terorisme yg semakin tak terkendali, pak presiden. Biro intelijen kami kekurangan SDM. Apa guna peralatan canggih kalau tak ada yg mengoperasikannya.”
Vladimir Putin : “Saat ini terorisme memang mulai tumbuh & merebak dimana-mana & cukup sulit dideteksi pergerakannya. Negara kami pula sebenarnya mengalami permasalahan yg sama.”
Justin Trudeau : “Oleh karena itu kita perlu melakukan kerjasama untuk penanggulangan terorisme di negara kita.”
Vladimir Putin : “Saya sangat setuku & menyambut rencana kerjasama ini.”
Justin Trudeau : “Sebagaimana bapak presiden ketahui, negara kami memiliki peralatan canggih yg telah kami kembangkan akhir-akhir ini. Peralatan ini terhubung dgn satelit yg bisa membnatu untuk memantau pergerakan yg mencurigakan di titik-titik tertentu. Negara Anda yg wilayahnya luas pasti membutuhkan alat seperti ini.”
Vladimir Putin : “Anda benar pak Justin. Saat ini kami memiliki ribuan agen intelijen keamanan yg kami sebar di seluruh dunia. Jika memang diperlukan, kami bisa menugaskan agen kami & menempatkannya di negara Anda untuk bekerjasama di bawah komando agen negara Anda.”
Justin Trudeau : “Memang itu yg kami harapkan. Semua kerjasama ini untuk menjaga keamanan negara kita dr segala macam bentuk terorisme.”
Vladimir Putin : “Saya sepakat pak Justin. Negara kita dlm akan melakukan kerjasama dlm bidang keamanan dlm 10 tahun ke depan. Sekalipun kita sudah tak menjabat lagi, perjanjian ini akan tetap berlaku sesuai waktu yg ditentukan.”
Justin Trudeau : “Baik pak presiden. Saya sepakat.”
Vladimir Putin : “Saya kira kita sudah menemukan solusi terkait hal ini. Selain masalah penanganan terorisme, apakah Anda ingin bekerjasama dgn negara kami dlm hal lain?”
Justin Trudeau : “Tentu pak presiden. Kami pula membutuhkan suplai bahan makanan & barang-barang industri dasar dr negara Anda yg dilimpahi kekayaan alam luar biasa.”
Vladimir Putin : “Kami siap untuk itu. Sebenarnya negara kami sedang membutuhkan investor untuk pengembangan ekonomi di beberapa wilayah industri pertanian yg baru kami bangun.”
Justin Trudeau : “Tentu kami siap. Karena kebetulan kami sedang ingin investasi di industri pertanian. Negara Anda sudah waktunya memulai pertanian dgn modern untuk meningkatkan hasil produksi dgn pemanfaatan teknologi pertanian termutakhir. Kami memiliki banyak laboratorium-laboratorium untuk penelitian berbagai jenis tanaman agar bisa diproduksi dengan-cara lebih maksimal. Jika ini bisa berhasil, maka negara Anda akan mampu memiliki produksi hasil pertanian berlipat-lipat. Tentu ini sangat menguntungkan kami karena kami pula membutuhkan hasil pertanian dr negara Anda.”
Vladimir Putin : “Betul pak Justin. kami memang sangat minim untuk tenaga ahli dlm bidang ini & peralatan laboratorium pertanian kami perlu diupgrade.”
Justin Trudeau : “Baik pak presiden. Saya kira kerjasama ini akan sangat menguntungkan bagi kedua negara.”
Vladimir Putin : “Bagaimana jika kerjasama dlm bidang pertanian ini kita lakukan selama 25 tahun ke depan?”
Justin Trudeau : “Saya setuju, pak presiden.”
Vladimir Putin : “Sepertinya sudah waktunya kita makan siang sebelum kita lanjutkan dgn panandatanganan kerjasama ini & agenda lainnya. Kami telah menyiapkan aneka jenis masakan khas negara kami. Ada puluhan masakan khas kami yg harus Anda coba.”
Justin Trudeau : “Baiklah pak presiden. Saya pula sudah tak sabar untuk mencicipi masakan khas negara Anda.”
Vladimir Putin : “Mari pak Justin. Kita pergi ke ruang makan utama istana kepresidenan kami.”
Justin Trudeau : “Ayo tunggu apalagi.”