Covid19 : Agama & Pengetahuan Medis – Jalan Salib

Pada tanggal 19 Februari 2021, jalan salib sudah di laksanakan dgn metode agama katolik yg dijalankan oleh seluruh umat di dunia. Pada hari itu juga, tepat sekali dgn covid19 yg berjalan di Indonesia, Kalimantan Barat. Misa di adakan di Gereja MRPD Pancasila, & Gereja Katedral santo Yosep, Pontianak.

Dapat diketahui dgn aneka macam teknologi yg digunakan selama kesehatan berjalan, tentunya banyak sekali pengobatan yg dikerjakan dgn aspek kesehatan di masyarakat, dgn aneka macam perwujudan doa yg disampaikan, salah satunya yaitu tak perlu ada banyaknya ijazah terhadap pendidikan, mungkin begitu juga dgn kesehatan, yg lebih penting yaitu pelestarian lingkungan hidup, tetap lestari hutan.

Berbagai doa yg di sambut dgn hati sarat kesengsaraan pada masa Jumat Agung berjalan, sudah jelas bahwa aneka macam aspek keimanan umat katolik, dgn demikian yg dilanjutkan & dibungkus dgn budaya & adat istiadat di masyarakat adat, dgn istilah meramalkan banyak sekali penyakit ilmiah & non ilmiah dlm hal medis.

Gereja katolik dlm hal ini mempunyai symbol kepada aspek kehidupan penduduk , tergolong wawasan pengobatan yg berlangsung, dgn demikian berbagai hukum agama yg meletakkan berbagai faktor keimanan umat katolik sering kali menjadi salah satu aspek perbincangan diberbagai daerah di Indonesia, & dunia.

Hingga dikala ini, wabah penyakit yg terjadi dlm perumpamaan wawasan kepada aspek kesehatan untuk jelas dipahami dgn keimanan & kesehatan, hal ini sudah jelas dilangsungkan pakar Genetika di Amerika Serikat, dapat memahami duduk perkara ini.

Suatu pengamalan medis pada penduduk Barat, telah mempunyai efek pada keimanannya terhadap science diberbagai Negara bab di Amerika, yg dikenali memiliki wawasan yg baik terhadap keimanan di masyarakat Barat, dgn meletakkan Tuhan & dunia medis di atas banyak sekali masalah pada kehidupan insan.

  SBY, Rumah Sakit di New York

Pengalaman medisnya, pastinya menjadi bab dr faktor keimanan mereka terhadap hebat medis di Negara itu, dgn kata lain aneka macam aspek kekejaman oleh Negara contohnya, yg berdampak pada nyawa insan. 

Tentunya menjadi pengalaman pada keimanan, bagaimana Orang Batak (Silaban, Siregar, Marpaung (Orang Jawa), Orang Melayu & Tionghoa, hidup yg hanya mengambil banyak sekali asimilasi budaya, di Indonesia hal itu sudah terjadi, menjadi pengalaman kepada pengetahuan yg saat ini berjalan.

Apa yg mampu dibentuk oleh orang-orang biadab dlm kehidupan mereka di masyarakat, tentunya dgn berlindung pada aspek keagamaan mereka, khususnya umat Kristen, Kristen, & Islam, yg pada saat ini melekat menjadi masa yg begitu berlawanan terhadap dunia kesehatan di Indonesia.

Hal ini memungkinkan adanya santunan para Ulama, Pastor & Pendeta. Untuk menutup kebiadaban mereka, Orang Batak banyak singgah pada rumah sakit swasta & Negeri untuk berpulang kerumah Tuhan, & Negara perbatasan seperti Malaysia.