Jika kita mengetahui definisi kerja maka Tony J. Watson mendefinisikan kerja sebagai aktivitas yg mampu membantu manusia untuk bertahan hidup (make a living) dlm suatu lingkungan masyarakat. Istilah bertahan hidup dlm definisi Watson bukan hanya menunjuk pada usaha dlm memproduksi barang material, namun pula meliputi ketahanan fisik (physical survival) & aspek budaya yg berafiliasi dgn eksistensi insan.
Aspek budaya dr kerja berhubungan dgn perilaku atau konsepsi sebuah penduduk terhadap acara kerja. Sikap terhadap kerja sangat beragam Antara satu masyarakat dgn masyarakat yang lain. Keragaman perilaku ini mencerminkan nilai-nilai & terkadang kepentingan suatu masyarakat yg mendukung budaya tersebut. Pola kerja di kurun industrialisasi tak mampu lagi di dasarkan pada orientasi kerja melainkan pada ketentuan waktu.
Dalam hal ini, untuk mengerti kerja pastinya hal yg tak mampu dipisahkan dr ruang & waktu. Definisi kerja sungguh menghubungkan dgn konteks masyarakat lokal. Ada kegiatan bagi sebagian masyarakat lain yg bukan kerja. Karena, kerja itu mempunyai dimensi social atau konstruksi social. Definisi kerja sering kali tak hanya menyangkut keadaan yg melatarbelakangi kerja tersebut, tetapi evaluasi social yg diberikan terhadak kerja tersebut.
Dengan demikian, yg [erlu diketahui dapat hal ini dgn kritik perihal kerja maka ada beberapa dikotomi kerja, dimana segala hal yg dimengerti mengenai kerja oleh seorang individu baik untuk subsistensi, untuk dipertukarkan atau diperdagangkan, untuk mempertahankan kelangsungan hidup keluarga & penduduk . Maka, dr itu kerja selaku langkah-langkah yg mampu menjamin keberlangsungan individu & penduduk .