Derivatif : Pengertian-Manfaat serta Jenis

Pengertian Derivatif

Derivatif atau turunan dlm dunia matematika adalah laju perubahan fungsi kepada variabel. Derivatif merupakan dasar untuk penyelesaian dilema dalam kalkulus dan persamaan diferensial. 

Secara umum, para ilmuwan mengamati sistem yg berganti (metode dinamik ) untuk menemukan laju pergantian beberapa variabel yg dikehendaki, menggabungkan keterangan ini ke dlm beberapa persamaan diferensial, & memakai teknik integrasi untuk memperoleh fungsi yg mampu dipakai untuk memprediksi sikap aslinya – tata cara dalam keadaan yang beragam .

Secara geometris, turunan sebuah fungsi mampu diartikan selaku  kemiringan dari grafik fungsi atau, lebih tepatnya, selaku kemiringan tangen garis pada suatu titik. Perhitungannya, pada kenyataannya, berasal dr rumus kemiringan untuk garis lurus, kecuali bahwa proses pembatasan mesti dipakai untuk kurva.

Di dlm dunia finansial, derivatif yakni sebuah perjanjian bilateral atau sebuah surat perjanjian, & kontrak tersebut bisa dijadikan selaku instrumen investasi. Hal tersebut memang masih belum dipahami oleh banyak orang.

Padahal, derivatif adalah salah satu bentuk instrumen investasi yg tercantum terang di Bursa Efek Indonesia (BEI), selain instrumen reksadana, saham, & surat utang.

Jadi, intinya derivatif ialah produk turunan dr seluruh jenis investasi. Makara, jika misalnya Anda membeli logam mulia emas, & tiba-tiba ada seseorang yg memperlihatkan Anda produk turunan dr emas berupa kontrak perdagangan emas berbentukgrafik & nilai kesepakatan di dalamnya, maka itu yaitu salah satu jenis derivatif.

Karakteristik Derivatif

  1. Derivatif memiliki ciri Leverage atau Gearing. Dengan pengeluaran dana awal yg kecil (persentase kecil dr keseluruhan nilai kontrak) seseorang dapat menanggulangi volume besar.
  2. Penetapan harga & jual beli derivatif yaitu kompleks & pemahaman menyeluruh tentang perilaku harga & struktur produk yg mendasarinya merupakan prasyarat penting sebelum seseorang mampu menjajal berurusan dgn produk ini.
  3. Derivatif, dgn sendirinya, tak memiliki nilai independen. Nilai mereka berasal dr instrumen yg mendasarinya.

Manfaat Derivatif

  1. Derivatif mengalihkan risiko dr pembeli produk turunan ke penjual & dgn demikian merupakan alat administrasi risiko yg sangat efektif.
  2. Derivatif memajukan likuiditas instrumen yg mendasarinya. Derivatif melaksanakan fungsi ekonomi yg penting yaitu. inovasi harga. Mereka menyampaikan jalan yg lebih baik untuk menghimpun duit. Mereka berkontribusi besar untuk mengembangkan kedalaman pasar

Jenis-Jenis Derivatif

Pasar derivatif adalah pasar yg terus meningkat , memberikan produk yg sesuai dgn nyaris semua kebutuhan atau toleransi risiko. Jenis derivatif yg paling biasa yaitu futures, forwards, swaps, & options.

Berjangka

Sebuah kesepakatan berjangka , atau hanya berjangka, yaitu perjanjian antara dua pihak untuk pembelian & pengantaran aset pada harga disepakati di masa mendatang. Futures yaitu persetujuan kriteria yg diperdagangkan di bursa. 

Pedagang memakai kontrak berjangka untuk melindungi risiko mereka atau berspekulasi pada harga aset yg mendasarinya. Para pihak yg terlibat wajib memenuhi komitmen untuk membeli atau memasarkan aset yg mendasarinya.

Misalnya, katakanlah pada 6 November 2021, Perusahaan A membeli perjanjian berjangka untuk minyak dgn harga Rp 622.200,- per barel yg selsai pada 19 Desember 2021. Perusahaan melaksanakan ini sebab memerlukan minyak pada bulan Desember & cemas bahwa harga akan naik sebelum perusahaan perlu berbelanja.

  8 Konsep Dasar Akuntansi dan Penjelasannya

Membeli persetujuan berjangka minyak melindungi risiko perusahaan alasannya penjual berkewajiban mengirimkan minyak ke Perusahaan A seharga Rp.622.200,- per barel setelah perjanjian berakhir.

Asumsikan harga minyak naik menjadi Rp. 800.000 per barel pada 19 Desember 2021. Perusahaan A dapat mendapatkan pengiriman minyak dr penjual perjanjian berjangka, tetapi jika tak lagi membutuhkan minyak, ia pula mampu menjual kontrak sebelum kedaluwarsa & tetap laba.

Dalam teladan ini, baik pembeli & penjual berjangka melakukan lindung nilai atas risiko mereka. Perusahaan A memerlukan minyak di masa depan & ingin mengimbangi risiko bahwa harga mungkin naik pada bulan Desember dgn posisi long dlm perjanjian berjangka minyak.

Penjual bisa jadi yaitu perusahaan minyak yg prihatin dgn penurunan harga minyak & ingin menghilangkan risiko itu dgn memasarkan atau mempersingkat perjanjian berjangka yg memutuskan harga yg akan didapat pada bulan Desember.

Mungkin pula salah satu atau kedua belah pihak ialah spekulan dgn pendapat yg berlawanan tentang arah minyak Desember. Dalam hal ini, seseorang mungkin mendapat manfaat dr kesepakatan, & mungkin tidak. 

Penyelesaian Tunai Berjangka

Tidak semua kesepakatan berjangka teratasi pada dikala kedaluwarsa dgn menyerahkan aset dasar. Jika kedua belah pihak dlm kontrak berjangka berspekulasi penanam modal atau pedagang, kecil kemungkinan salah satu dr mereka ingin menciptakan pengaturan untuk pengiriman beberapa barel minyak mentah. 

Spekulan mampu menyelesaikan kewajiban mereka untuk membeli atau menyerahkan komoditas yg mendasarinya dgn menutup (melepaskan) kesepakatan mereka sebelum busuk dgn persetujuan penyeimbang.

Banyak derivatif bantu-membantu tertuntaskan dengan-cara tunai, yg bermakna bahwa keuntungan atau kerugian dlm jual beli hanyalah arus kas akuntansi ke akun pialang pedagang. Kontrak berjangka yg teratasi dengan-cara tunai mencakup banyak suku bunga berjangka, indeks saham berjangka , & instrumen yg lebih tak biasa mirip futures volatilitas atau futures cuaca.

Forward

Kontrak forward atau forward ibarat dgn futures, tetapi tak diperdagangkan di bursa. Kontrak ini cuma perdagangan over-the-counter. 

Ketika kontrak forward dibentuk, pembeli & pedagang dapat menyesuaikan persyaratan, ukuran, & proses penyelesaian. Sebagai produk OTC, kesepakatan forward membawa tingkat risiko pihak musuh yg lebih besar bagi kedua belah pihak.

Risiko pihak musuh yaitu jenis risiko kredit di mana para pihak mungkin tak dapat menyanggupi kewajiban yg digariskan dlm kesepakatan. Jika satu pihak menjadi gulung tikar, pihak lain mungkin tak memiliki jalan lain & mampu kehilangan nilai posisinya.

Setelah dibentuk, para pihak dlm persetujuan forward mampu mengimbangi posisi mereka dgn pihak lawan lainnya, yg dapat memajukan potensi risiko pihak lawan alasannya lebih banyak pedagang yg terlibat dlm perjanjian yg sama.

Tukar atau Swap

Swap ialah jenis derivatif lazim yang lain, sering digunakan untuk menukar satu jenis arus kas dgn yg lain. Misalnya, seorang pedagang mungkin menggunakan swap suku bunga untuk beralih dr tunjangan suku bunga variabel ke bantuan suku bunga tetap, atau sebaliknya.

Bayangkan bahwa Perusahaan XYZ meminjam Rp 10.000.000.000 & membayar tingkat bunga variabel bantuan yg saat ini 6%. XYZ mungkin khawatir wacana kenaikan suku bunga yg akan meningkatkan biaya pertolongan ini atau menghadapi pemberi dukungan yg enggan menyampaikan lebih banyak kredit sementara perusahaan memiliki risiko tingkat variabel ini.

  Kelebihan dan Kekurangan Investasi Reksadana

Asumsikan XYZ membuat swap dgn QRS Perusahaan, yg bersedia menukar pembayaran yg terutang pada pinjaman dgn suku bunga variabel dgn pembayaran yg terutang pada bantuan dgn suku bunga tetap sebesar 7%. Itu berarti XYZ akan membayar 7% pada QRS atas pokok Rp 10.000.000.000, & QRS akan membayar bunga XYZ 6% atas pokok yg sama. Pada awal swap, XYZ cuma akan mengeluarkan uang QRS selisih 1% antara dua nilai swap .

Jika tingkat bunga turun sehingga tingkat variabel tunjangan awal kini 5%, Perusahaan XYZ mesti membayar Perusahaan QRS selisih 2% dukungan. Jika suku bunga naik menjadi 8%, maka QRS mesti membayar XYZ selisih 1% antara dua tingkat swap.

Terlepas dr bagaimana suku bunga berganti, swap sudah mencapai tujuan permulaan XYZ untuk mengganti santunan dgn suku bunga variabel menjadi pertolongan dgn suku bunga tetap .

Swap pula dapat dibangun untuk menukar risiko nilai tukar mata duit atau risiko gagal bayar atas pertolongan atau arus kas dr aktivitas bisnis yang lain. Swap yg terkait dgn arus kas & potensi gagal bayar obligasi hipotek yakni jenis derivatif yg sungguh terkenal. 

Bahkan, mereka agak terlalu populer di masa kemudian. Risiko pihak lawan dr swap seperti inilah yg balasannya berputar ke dalam krisis kredit tahun 2008.

Pilihan atau Opsi

Sebuah perjanjian pilihan serupa dgn persetujuan berjangka di bahwa itu yaitu perjanjian antara dua pihak untuk membeli atau memasarkan aset di masa mendatang yg telah ditetapkan untuk harga tertentu. Perbedaan utama antara pilihan & futures adalah bahwa dgn pilihan, pembeli tak berkewajiban untuk melaksanakan perjanjian mereka untuk membeli atau menjual.

Ini adalah kesempatan saja, bukan kewajiban, seperti masa depan. Seperti halnya futures, pilihan dapat digunakan untuk melaksanakan lindung nilai atau berspekulasi pada harga aset yg mendasarinya.

Contoh Derivatif

Contoh lazim dr derivatif tergolong kesepakatan berjangka, kontrak opsi, dan swap default kredit. Di luar ini, ada sejumlah besar perjanjian derivatif yg diubahsuaikan untuk memenuhi keperluan aneka macam rekanan. 

Faktanya, alasannya banyak derivatif yg diperdagangkan over the counter (OTC), pada prinsipnya mereka mampu dikustomisasi tanpa batas.

Tingkat Resiko Derivatif

Risiko yg dihadapi pedagang pada tingkat etika mikro memainkan tugas utama dr perspektif adat makro. Pedagang individu mencoba mencari keselamatan lewat kalibrasi risiko yg diharapkan akan mengurangi kerugian atau bahaya yg mereka bayangkan. 

Tetapi, bila mereka sukses memprediksi masa depan yg tak diketahui (namun tak niscaya) & memperoleh keuntungan yg spektakuler, mereka pula mampu membuat kerugian yg spektakuler, seperti yg digambarkan oleh banyak sekali bencana keuangan. Orang mungkin berpikir, contohnya, perihal krisis obligasi pada tahun 1994.

Tepat sebelum krisis, dilaporkan dengan-cara luas bahwa George Soros sudah kehilangan $600 juta karena berspekulasi dgn derivatif terhadap yen. Ketika pasar obligasi jatuh, kekalutan timbul alasannya adalah banyak pedagang derivatif (kebanyakan hedge fund)mengalami kerugian besar.

Diduga bahwa para pedagang dapat mulai gagal membayar pemberian bank mereka & bahwa mereka mampu memicu reaksi berantai yg mempengaruhi seluruh metode keuangan. Dari perspektif sistemik, risiko yg diubah & dialihkan oleh individu mampu mengancam seluruh infrastruktur keuangan ekonomi – suku bunga, suku bunga hipotek, nilai pensiun langsung & perusahaan.

  Kebijakan Moneter

Disebut risiko sistemik pula dapat meningkatkan kemungkinan bagi perusahaan besar untuk keluar dr bisnis. Seperti yg ditunjukkan oleh krisis keuangan dikala ini, bahkan bank mungkin tak “terlalu besar untuk gagal” tatkala dihadapkan dgn risiko sistemik.

Seperti yg sudah kita lihat dlm krisis 2007/08, risiko sistemik mampu menjadikan guncangan sistemik yg mensugesti sejumlah besar lembaga keuangan atau pasar dlm arti yg berpengaruh. Sistem keuangan yg berfungsi dgn baik dengan-cara biasa dapat terganggu dlm kasus seperti itu, yg mempunyai arti bahwa tabungan tak dapat disalurkan dengan-cara efisien ke dlm investasi & penjatahan kredit yg ekstrim di sektor riil (credit crunch) mampu terjadi.

Kemungkinan konsekuensi dr risiko sistemik mirip peningkatan tingkat pengangguran & kemiskinan & tunawisma sudah menjadi gosip semenjak awal krisis keuangan terakhir. Risiko sistemik yakni ancaman terhadap tata cara dengan-cara keseluruhan yg artinya berlawanan dr risiko yg mengancam rumah tangga, perusahaan, lembaga keuangan, atau bahkan pasar tertentu.

Mereka bisa menjadi tragedi besar bagi perekonomian.simpanan mungkin tak disalurkan dengan-cara efisien ke dlm investasi & penjatahan kredit yg ekstrim di sektor riil (credit crunch) mampu terjadi. Kemungkinan konsekuensi dr risiko sistemik mirip peningkatan tingkat pengangguran & kemiskinan & tunawisma telah menjadi isu semenjak awal krisis keuangan terakhir.

Risiko sistemik yakni ancaman terhadap sistem dengan-cara keseluruhan yg artinya berlawanan dr risiko yg mengancam rumah tangga, perusahaan, lembaga keuangan, atau bahkan pasar tertentu. Mereka mampu menjadi bencana besar bagi perekonomian simpanan mungkin tak disalurkan dengan-cara efisien ke dlm investasi & penjatahan kredit yg ekstrim di sektor riil (credit crunch) dapat terjadi.

Kemungkinan konsekuensi dr risiko sistemik seperti peningkatan tingkat pengangguran & kemiskinan & tunawisma telah menjadi berita semenjak permulaan krisis keuangan terakhir. Risiko sistemik ialah ancaman terhadap tata cara dengan-cara keseluruhan yg artinya berlawanan dr risiko yg mengancam rumah tangga, perusahaan, lembaga keuangan, atau bahkan pasar tertentu.

Mereka bisa menjadi peristiwa besar bagi perekonomian. Risiko sistemik yakni ancaman terhadap tata cara dengan-cara keseluruhan yg artinya berlawanan dr risiko yg mengancam rumah tangga, perusahaan, lembaga keuangan, atau bahkan pasar tertentu.

Mereka mampu menjadi peristiwa besar bagi perekonomian.Risiko sistemik adalah ancaman kepada tata cara dengan-cara keseluruhan yg artinya berlawanan dr risiko yg mengancam rumah tangga, perusahaan, lembaga keuangan, atau bahkan pasar tertentu. Mereka mampu menjadi bencana besar bagi perekonomian.

Kesimpulan

Derivatif Keuangan yakni produk yg nilainya diturunkan dr nilai aset yg mendasarinya. Derivatif mempunyai karakteristik leverage yg tinggi & kompleks dlm prosedur harga & perdagangannya.

Derivatif memungkinkan penemuan harga, memajukan likuiditas aset dasar, berfungsi selaku instrumen lindung nilai yg efektif & memberikan cara yg lebih baik untuk menghimpun duit. Pemain utama di pasar keuangan tergolong hedger, spekulan, arbitrase & pedagang.

Hedging dapat dikerjakan dgn dua cara yaitu. memutuskan harga (cara linier) & mengambil asuransi (cara non-linear atau asimetris).