Pengertian Diferensiasi Sosial
Sadarkah ananda bahwa penduduk kita selalu terdiri dr individu-individu dgn latar belakang berlainan? Sejak kecil kita pasti pernah merasa bahwa teman-sahabat kita di sekolah ada yg berlawanan dr kita. Sejak kecil pula kita diperkenalkan dgn motto bangsa kita, “Bhinneka Tunggal Ika”, yg bermakna “berlawanan-beda tetapi tetap satu jua”.
Dalam Sosiologi, perbedaan dlm masyarakat merujuk pada desain diferensiasi sosial. Kata “diferensiasi” mengacu pada “keanekaragaman”.
Secara lebih rinci, diferensiasi sosial diartikan selaku pengelompokan penduduk dengan-cara horizontal. Kata horizontal menjadi sangat penting dlm mendefinisikan diferensiasi sosial alasannya intinya dlm sebuah perbedaan & keragaman kita tak mengenal adanya tingkatan. Pada prinsipnya, tak ada kelompok yg lebih unggul atau lebih rendah, semua kelompok berada dlm posisi setara pada level yg sama.
Ciri-ciri Diferensiasi Sosial
Perlu dimengerti bahwa dlm konsep diferensiasi sosial mengandung ciri-ciri selaku berikut:
- Ciri Fisik merupakan ciri yg bekerjasama dgn ras, tampakdr warna kulit, warna mata, bentuk rambut, bentuk hidung, & lain sebagainya. Tiap-tiap ciri fisik manusia mempunyai kekhasan serta keunikannya masing-masing yg menjadi pembeda satu sama lain, maka dr itu kita tak mampu bilang bahwa ras tertentu lebih baik dibandingkan dengan ras yang lain.
- Ciri Sosial merupakan ciri yg berhubungan dgn fungsi individu dlm kehidupan bermasyarakat. Fungsi yg dimaksud berhubungan dgn profesi/pekerjaan. Segala jenis pekerjaan yg dipilih individu memiliki fungsinya masing-masing. Setiap orang mempunyai kemampuan, talenta & minatnya masing-masing, untuk itu ia berhak memilih pekerjaan apa saja yg ingin dilakukannya. Kita tak bisa bilang bahwa profesi tertentu paling baik ketimbang yg lainnya.
- Ciri Budaya merupakan ciri yg berafiliasi dgn kebudayaan & akhlak istiadat penduduk . Tiap-tiap kebudayaan sudah niscaya mempunyai keindahan & keunikannya masing-masing yg tak dapat dibandingkan.
Bentuk & Contoh Diferensiasi Sosial
Terdapat enam bentuk diferensasi sosial yg akan akan diterangkan lebih rinci, yaitu selaku berikut:
- Jenis Kelamin
Jenis kelamin termasuk sebagai bentuk diferensiasi sosial sebab jenis kelamin tak mampu memberikan perbedaan tingkatan. Laki-laki & perempuan posisinya horizontal atau setara. Jika laki-laki mampu melakukan pekerjaan berat & dianggap lebih kuat sedangkan wanita tidak, hal tersebut tak serta merta menawarkan bahwa pria lebih unggul dibandingkan dengan perempuan. Kondisi tersebut semata-mata merupakan kecenderungan alamiah yg ada pada masing-masing diri pria & perempuan.
- Klan
Klan diartikan selaku suatu satuan sosial yg para anggotanya mempunyai relasi kekerabatan. Para anggota klan didasari atas hubungan darah atau garis keturunan (geneologis). Kelompok kekerabatan berdasarkan garis keturunan pihak Ibu dikenal dgn sebutan matrilineal, sedangkan dr pihak Bapak dikenal dgn istilah patrilineal. Contoh Klan mampu kita temui pada masyarakat Batak yg menerapkan metode marga, beberapa diantaranya seperti marga Simanjuntak, Harahap, Nasution, dsb.
- Suku Bangsa
Suku bangsa terbentuk pada dasar kesadaran individu yg ditandai dgn adanya kesatuan karakteristik, pola perilaku, asal undangan, budbahasa istiadat, serta kebudayaan. Tiap-tiap suku bangsa yg sungguh banyak jumlahnya di Indonesia memiliki persamaan derajat, harkat & martabat yg dijamin oleh konstitusi hukum Indonesia.
- Ras
Setiap manusia yg terlahir dr orang tua berlatang belakang ras tertentu akan memiliki ciri-ciri fisik tertentu yg sifatnya khas. Karena setiap individu yaitu unik maka kita tak mampu berkata bahwa ras tertentu lebih baik dr ras lainnya sebab itu merupakan tindakan diskriminatif. Terdapat berbagai macam ras, yaitu:
- Ras Australoid = mempunyai ciri khas badan sedang, rambut ikal, mata hitam, bibir tebal, kulit gelap, dsb.
- Ras Mongoloid = mempunyai ciri khas rambut lurus, mata sipit, kulit kuning, bibir tipis, dsb.
- Ras Caucasoid = merupakan ciri khas yg dimiliki oleh penduduk orisinil daerah Eropa & Asia Utara.
- Ras Negroid = merupakan penduduk orisinil daerah Afrika & sebagian kawasan Asia.
- Agama
Dalam setiap penduduk , agama memiliki fungsi selaku pedoman kehidupan manusia. Agama-agama tak mempunyai tingkatan (posisi sejajar/horizontal). Tatkala seorang individu memilih agama tertentu itu memiliki arti ia meyakini apa yg ia anggap benar, oleh balasannya agama tak dapat dibandingkan. Semua anutan agama menertibkan mengajarkan kebaikan, menertibkan kekerabatan yg baik antar sesama manusia serta kekerabatan antara manusia dgn Tuhan. Seperti yg kita pahami agama yg diakui di Indonesia ada enam macam: Islam, Protestan, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, & masih ada metode kepercayaan tradisional yang lain.
- Profesi
Tiap-tiap profesi yg ada dlm masyarakat mempunyai fungsinya masing-masing. Adapun sebab profesi merupakan suatu kegiatan yg memerlukan keahlian khusus maka dr itu tiap-tiap profesi tak dapat dibandingkan. Antara satu profesi dgn profesi yg lainnya berjasa bagi kehidupan bermasyarakat.
Pengaruh & Dampak Diferensiasi Sosial pada Kehidupan Bermasyarakat
Pada dasarnya diferensiasi sosial merupakan fenomena yg lumrah terjadi dlm setiap masyarakat di dunia. Keragaman akan selalu kita jumpai dimanapun kita berada karena pada dasarnya tiap individu adalalah makhluk yg unik. Diferensiasi hanya sekedar berfungsi sebagai pembeda, bukan untuk memberikan mana yg lebih baik daripada yg yang lain.
Secara lebih rinci, berikut merupakan beberapa efek yg ditimbulkan adanya diferensiasi sosial, diantaranya mirip:
- Munculnya primordialisme, yakni pikiran yg dimiliki individu bahwa kelompoknya adalah yg paling unggul ketimbang yg lainnya.
- Munculnya ehnosentrisme, yakni anggapan individu yg meyakini bahwa suku bangsanya lebih baik daripada suku bangsa lainnya.
- Munculnya praduga terhadap individu yg berlawanan dr kita.
- Munculnya sikap-sikap diskriminatif terhadap kelompok-kalangan minoritas.
Kontributor: Sabrina Burhanudin, S.Sos.
Alumni Sosiologi FISIP UI
Materi yang lain di Sosiologiku.com: