Dalam kerangka pikir yg lebih makro konflik sosial baik yg berkaitan dgn info horizontal maupun vertical dlm masyarakat kita pastinya menimbulkan dilema tersendiri bagi pemerintah & kelompok penduduk tertentu tentang arah & tujuan bangsa pasca kolonialisme, & pembentukan identitas nasional yg perlu ditinjau kembali.
Pada masyarakat di Asia Tenggara setelah masa colonial, David Brown (2000) menyebutkan terdapat tiga acuan pembentukan identitas nasional, yakni Ethnocultural Nasionalism, Multicultural Nasionalism, & Civic Nasionalisme. Sementara, jika untuk mengetahui komposisi etnis di Indonesia bisa menggunakan dimensi historis, struktur sosial, serta interaksi golongan.
Setiap masalah yg berhubungan dgn duduk perkara sosial, dapat dipakai beberapa hal yg bisa dilihat adalah dilema keselamatan, santunan status, ambisi hegemoni, serta aspirasi. Di Asia Tenggara tergolong Indonesia, terdapat tiga pola pembentukan identitas nasional yg menjadi rujukan. Dalam masing-masing acuan bisa diperbandingkan bentuk pemerintahan yg adikara & bentuk pemerintahan yg demokratik.
Faktor lain dlm metode sosial yg terus melaksanakan modernisasi tentunya mampu menghilangkan kesadaran etnis, & dlm masyarakat Indonesia masalah pemerataan pembangunan, potensi , & akses terhadap sumber daya menjadi serpihan dlm mensugesti munculnya kesadaran etnik & hubungan antar etnik