Pada sistim buatan dikenal namanya peritiwa peralihan yg berhubungan dgn objek barang atau jasa yg memerlukan dua pihak yg saling bekerjasama, yakni pihak penyedia barang & penyelenggara jasa & pihak pemakai/pengguna barang & jasa.
Jika pandangan kita terhadap sistim produksi pertanian, maka setiap pengguna barang atau jasa untuk keperluan diri sendiri, keluarga, & konsumsi produksi penduduk maka yg diharapkan yakni proses keputusan sebelum dlm tindakan dlm mendapatkan, memakai & memakan.
Dalam hal ini, proses suatu yg diperhatikan pada nilai-nilai yg dimiliki konsumen yg memiliki kebutuhan pribadi, persepsi serta bagaimana mereka mengecek alternative, serta tanpa apa yg dinikmati wacana kepemilikan & penggunaan produk yg berbeda.
Berbagai factor dlm hal yg utama yg mempengaruhi prilaku konsumen pula akan mensugesti sistim dinamika buatan pertanian. Maka, yg menghipnotis dlm hal ini meliptui social budaya masyarakat, yg terdiri dr sebuah kebudayaan pertanian, baik itu dengan-cara khusus & tidak.
Terlihat dlm keadaan dlm hal ini, maka mampu dikenali bahwa suatu perbedaan dlm menyaksikan bagaimana proses budaya mampu menjadi bab dr sistim penggunaan setiap bikinan & distribusi yg ada di penduduk .