Ketika, kunjungan ke Papua, Apa yg dibayangkan dgn daerah bab Timur Indonesia ? dgn Membayangkan pedalaman Papua, mungkin yg terlintas di asumsi yakni hutan lebat tak tersentuh. Tetapi, menariknya lagi tatkala yg dikira kita mampu menyaksikan kebun warga nan rapi & indah.
Berkebun merupakan acara sehari-hari yg dilakukan para mama (sebutan bagi wanita yg telah menikah) di Papua. Begitu pun di kawasan pedalamannya, mari lihat kebunnya yg seluruhnya dibentuk dgn tanpa mesin.
Ugimba, inilah desa di pedalaman Papua yg masuk dlm Kabupaten Intan Jaya. Desa yg belum ada listrik apalagi jalanan beraspal. Masyarakatnya masih tidur di honai, yg merupakan rumah budbahasa & terbuat dr kayu & jerami. Kalau pun ada rumah yg beratapkan seng & sudah modern dr yg lain, bisa dijumlah.
Termasuk, tatkala diajak melihat perkebunan di sana. Sekitar pukul 07.00 WIT, para mama sudah bergegas diri tiba ke kebun-kebun mereka yg lokasinya tak jauh dr rumah. Mereka mulai menanam bibit, memetik hasil panen & menyiram. Satu kebun, luasnya mampu berskala 20 kali 20 meter.
Pekerjaan mama itu sehari-hari berkebun. Mereka menanam ubi, kol, bayam merah, kedelai & sayur mayur. Sedangkan para laki-laki tak berkebun, namun berburu ke hutan, Itulah kebiasaan penduduk disana. Bagi para professional dgn menyaksikan perkebunan di sana yg menjadi objek fotografi yg menawan. Naiklah ke atas bukit, maka Anda akan menyaksikan perkebunan yg luas & berpetak-petak. Ditambah dgn para mama yg sedang bekerja, niscaya jadi jepretan yg keren.
Hasil perkebunannya, pula menjadi kuliner penduduk lokal sehari-hari. Mereka pula kerap menjualnya ke Sugapa atau Timika, dgn berlangsung kaki mampu satu hari penuh. Namun, kebanyakan sayuran & hasil kebunnya telah hancur atau layu di jalan. Selamat tiba di Ugimba & potretlah perkebunan di sana. Jangan lupa bilang ‘amakane’, yg dlm bahasa lokal artinya terimakasih.