Elektabilitas Partai Demokrat Naik September 2021

Hal ini sebagaimana hasil data pencitraan dr Drone Emprit yg dipaparkan konsultan digital campaign, Deddy Rahman pada wartawan sesaat lalu, Minggu (5/9). Pencitraan dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2021 hingga 31 Agustus 2021.

Diuraikan Deddy Rahman bahwa dengan-cara popularitas digital, sebetulnya peringkat Partai Demokrat berada di peringkat dua. Partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini hanya mempunyai total mention di media umum & media online sebanyak 91,7 ribu, kalah dr PDIP yg berada di puncak dgn 125,2 ribu.

Adapun tempat ketiga & seterusnya diduduki oleh PKS (82,8 ribu), PAN (33,7 ribu), Gerindra (29,7 ribu), Golkar (28,8 ribu), Nasdem (28,5 ribu), PKB (22,7 ribu), & PPP (2,5 ribu). Namun demikian, dgn memikirkan sentimen faktual & negatif terhadap partai politik di media umum & media online, akhirnya didapati bahwa elektabilitas digital Partai Demokrat berada di posisi teratas.

Ini alasannya memiliki Demokrat mempunyai sentimen nyata terbanyak, yaitu 60,7 ribu. Adapun di tempat kedua ada PDIP dgn 46,8 ribu & PKS di kawasan ketiga dgn 44 ribu. Selanjutnya, Gerindra (25,3 ribu), PAN (21,9 ribu), Golkar (20,6 ribu), Nasdem (16,9 ribu), PKB (16,6 ribu) & PPP (2 ribu).

Deddy Rahman mengurai bahwa tanda pagar yg berhasil menaikan elektabilitas Demokrat yakni #2DekadePartaiDemokrat, #TetapKreatifWalauStayAtHome, #DemokratPedulidanBerbagi, #IsolasiTakBerartiSendiri, #MudaAdalahKekuatan, #VisiAHYIndonesiaEmas2045, dan #BulanBaktiDemokrat.

“Untuk bulan Agustus 2021, Partai Demokrat cukup baik dlm memaksimalkan elektabilitas digitalnya. Pada PF-Chart tampakbahwa Demokrat mempunyai tingkat popularitas yg di atas PKS, & memiliki sentiment aktual yg jauh lebih banyak dr PKS & PDIP, sehingga berada di wilayah favorability (diminati) pada grafik tersebut,

  3 Pilar Penting Mandiri Entrepreneur Centre Surabaya

Disamping perihal elektabilitas partai, maka duduk perkara Bupati Kabupaten Landak – Bengkayang Bpk. Gidot  periode 2010 – 2015, lanjut 2016 – 2021 terjadi menerima hasil suap yg telah diperiksa oleh KPK, di Jakarta.