Dalam artikel kali ini kita akan membicarakan materi terkait aspek interaksi sosial, proses interaksi sosial, pengertian imitasi, pola artifisial, pengertian sugesti, acuan sugesti, definisi sugesti, pemahaman kenali, definisi kenali, teladan identifikasi, pemahaman simpati, definisi simpati, contoh simpati, pengertian tenggang rasa, teladan tenggang rasa, definisi tenggang rasa, arti empati, arti simpati, & apa itu simpati.
Proses Interaksi Sosial
Masyarakat & interaksi tak mampu dipisahkan. Proses interaksi sosial diawali dgn kontak sosial yg diakhiri dgn komunikasi sosial. Kontak & komunikasi sosial merupakan syarat utama terjadinya interaksi sosial. Jika di dlm masyarakat cuma terjadi kontak sosial, belum dibilang sebagai interaksi sosial.
Faktor Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial yg terjadi dlm masyarakat bersumber dr aspek imitasi, sugesti, simpati, kenali, & tenggang rasa. Hal tersebut yg menyebabkan seseorang melakukan interaksi dgn orang lain.
1. Imitasi
Imitasi yakni proses atau perbuatan menjiplak tindakan atau sikap orang lain.
Seseorang menggandakan tindakan orang lain atau golongan didasari pada nilai, norma, & ilmu wawasan yg dianggap benar. Akan tetapi, dlm proses meniru tersebut tak siapa saja meniru nilai, norma, & ilmu wawasan yg positif, ada pula yg menjiplak hal negatif yg disebut perilaku menyimpang.
Gaya hidup seorang idola contohnya tokoh masyarakat, artis, guru, atau orangtua sering ditiru oleh masyarakat. Meniru pola hidup sehat, disiplin, & bersungguh-sungguh bekerja dr seorang idola merupakan teladan imitasi kasatmata.
Akan namun, memalsukan gaya hidup mewah, cara berpakaian yg tak sopan, & pergaulan bebas mereka merupakan artifisial negatif. Adanya teladan tersebut menjadikan seseorang kurang kreatif dlm mengembangkan kesempatandirinya.
2. Sugesti
Sugesti terjadi jikalau seseorang memberi suatu persepsi atau sikap yg berasal dr dirinya, lalu diterima oleh pihak lain.
Sugesti hampir sama dgn imitasi yg membedakan ialah dlm sugesti pihak yg menerima terjadi ketika emosinya labil.
Proses sugesti dapat terjadi bila orang yg menawarkan persepsi ialah orang yg berwibawa. Misalnya, kepala adab, tokoh politik, & tokoh agama. Sugesti pula mampu dipengaruhi kelompok dominan. Jika sebagian masyarakat melaksanakan aktivitas yg dianggap baik oleh penduduk lokal sehingga mendorong masyarakat lainnya untuk ikut dlm kegiataan tersebut.
3. Identifikasi
Identifikasi ialah banyak sekali kecenderungan atau cita-cita dlm diri seseorang untuk menjadi sama dgn pihak lain.
Proses kenali berlangsung dgn sengaja atau tak disengaja. Setiap orang memerlukan proses identifikasi karena memiliki idola selaku panutan & ingin mengidentifikasi dirinya dgn idolanya tersebut.
Seseorang yg mengidentifikasi kepada tokoh idolanya, biasanya sudah mengenal & mencari tahu kebiasaan-kebiasaan yg berkenaan dgn idolanya.
Misalnya, seorang anak muda yg mengidentikkan dirinya dgn seorang artis vokalis sebuah group grup musik. Ia akan mencari lagu-lagu yg dinyanyikannya, bahkan sampai gaya hidupnya. Ia akan meniru model pakaian atau rambut (palsu) sampai gaya hidupnya (kenali) mulai dr gaya mengatakan hingga proses bergaul maupun proses religiusnya. Pada kenali, tokoh idolanya dianggap memiliki kesanggupan & kedudukan yg lebih tinggi darinya sehingga dijadikan tokoh panutan atau teladan.
Proses kenali diawali dgn palsu & kecintaan yg dlm terhadap sang idola sehingga ia ingin mengidentikkan dirinya. Kemudian, adanya rasa bangga menyamakan dirinya dgn idola menambah cepatnya proses kenali.
4. Simpati
Simpati yaitu proses tatkala seseorang terpesona pada pihak lain.
Di dlm proses simpati, perasaan memegang peranan yg penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain & bekerja sama. Perbedaan simpati & kenali, yakni pada dorongan untuk mencar ilmu pada pihak lainnya yg dianggap mempunyai keunggulan.
Adapun pada simpati, aspek saling pengertian misalnya, seorang perjaka simpati pada seorang gadis alasannya gadis tersebut selain anggun, ia mempunyai pribadi yg baik & lembut.
Contoh yang lain, Pak Tono seorang penguasa berhasil di wilayahnya. Secara tak sengaja, ia menyaksikan Andi yg sedang mempergunakan barang-barang bekas untuk dimasak kembali menjadi barang yg lebih bermanfaat. Pak Tono kagum dgn ketentuan & jerih payah Andi. Kemudian, Pak Tono memberi modal pada Andi untuk berbagi usaha daur ulang tersebut.
5. Empati
Empati yakni proses ikut mencicipi sesuatu yg dialami pihak lain.
Empati tersebut umumnya ikut mencicipi penderitaan orang lain. Misalnya, tatkala ada kecelakaan di jalan raya, dengan-cara impulsif orang-orang di sekitarnya membantu. Mereka merasa kasihan & ingin mengendorkan penderitaan serta terlintas di benak pikirannya, bila petaka tersebut menimpa dirinya pasti ingin dibantu.