Manusia dlm melaksanakan berbagai bentuk tindakan sosial yang berkaitan dgn kehidupan sehari-hari tak dapat melakukan pekerjaan sendiri melainkan memerlukan tunjangan orang lain. Untuk memperoleh hal tersebut perlu adanya korelasi sosial yg terjalin atas interaksi sosial.
Hubungan sosial ini mencakup banyak hal. Lantaran setidaknya ada banyak sekali faktor yg mampu menjadi pendorong & penghambat terjadinya. Akan namun yg pasti semua lumrah adanya, lantaran selaku makhluk sosial setidakanya tak bisa sejalan sepemahaman.
Hubungan Sosial
Hubungan dgn sesama manusia ialah segala hal yg paling penting untuk bertahan hidup. Definisi kekerabatan sosial yang umum disebut sebagai timbal balik dr interaksi sosial yg mampu diartikan sebagai relasi yg terjadi dengan-cara dinamis yaitu adanya interaksi antar individu, kelompok, atau individu dgn kelompok.
Faktor Terjadinya Hubungan Sosial
Hubungan masyarakat terjadi alasannya kemauan dr dlm diri seseorang atau permintaan lingkungan, sehingga seseorang harus melaksanakan interaksi dgn lingkungannya. Syarat interaksi sosial ini terjadi terus menerus tatkala kehidupan terus berjalan. Seseorang yg melakukan relasi sosial terdapat faktor pendorong & penghambatnya.
Berikut merupakan faktor pendorong hubungan sosial,
-
Imitasi
Hidup bermasyarakat merupakan salah satu cara untuk bertahan hidup. Hal yg dijalankan dgn artifisial. Dimana makna imitasi yakni memalsukan apa yg dilakukan oleh lingkungannya. Keinginan untuk menggandakan ini bermaksud untuk melaksanakan adaptasi diri dgn lingkungan. Secara langsung atau tak pribadi sikap seseorang tetep di pengaruhi oleh hal tersebut.
-
Sugesti
Dorongan dr lingkungan yg menciptakan seseorang ingin mengenal lingkungannya. Orang yg ada di lingkungan kadang sering mengajak orang disekitarnya untuk mengikuti kebiasaan yg ada di lingkungannya. Rasa sungkan yg menciptakan orang terdorong untuk ikut & menjalin korelasi dgn lingkungan.
-
Empati
Kemampuan seseorang untuk mencicipi apa yg ada di lingkungan membuat seseorang ingin mengenal lingkungannya. Walaupun belum melaksanakan apapun untuk lingkungan namun memliki perasaan kasihan atau bahagia tatkala terjadi sesuatu di lingkungannya. Dorongan dr dlm diri ini menciptakan seseorang mengenal orang disekitarnya.
-
Identifikasi
Mengenal lingkungan dgn memperhatikan setiap aspek yg ada di lingkungan kemudian memahaminya merupakan salah satu cara untuk menjalin korelasi sosial. Identifikasi merupakan cara yg dilakukan dengan-cara akal & mampu diterima oleh banyak orang. Setelah melaksanakan identifikasi maka akan bisa mengenal lebih mendalam.
-
Motivasi
Definisi motivasi yaitu cita-cita dr dlm diri untuk mengenali lingkungan sosial merupakan dorongan yg besar lengan berkuasa dr dlm diri seseorang. Hal ini akan menciptakan seseorang lebih senang melakukan aneka macam teladan relasi sosial dengan lingkungan sekitar.
-
Simpati
Perasaan seseorang yg mencicipi apa yg dirasakan oleh seseorang tatkala menyaksikan kondisi orang lain & ikut menunjukkan penyelesaian atas permasalahan tersebut. Keikutsertaan dlm mencicipi perasaan orang lain ini membuat seseorang terdorong untuk berinteraksi & menawarkan solusi atas permasalahan yg terjadi.
-
Kondisi emosional
Kondisi emosi seseorang berbeda-beda yg menciptakan respon seseorang berlawanan-beda. Hal ini akan menciptakan seseorang memiliki harapan untuk melaksanakan interaksi dgn lingkungan. Tatkala seseorang merasa tenteram maka akan menentukan melaksanakan interaksi dgn lingkungan, tatkala merasa tak tenteram maka akan menentukan untuk menghindar dr lingkungan ini.
-
Kondisi lingkungan
Ketika kondisi lingkungan sosial mempunyai kesamaan dlm memberikan respon atas hal yg dijalankan seorang individu & memberi potensi untuk berpartisipasi pada kegiatan lingkungan, maka seseorang akan mempunyai keinginan untuk melaksanakan interaksi sosial. Kesempatan ini menciptakan orang mampu mengambil tugas sosial dan memberikan faedah untuk lingkungan.
-
Peran dlm lingkungan
Memiliki ketertarikan untuk ikut serta pada aktivitas yg ada di lingkungan hal ini akan menciptakan seseorang dapat merasa yakin diri untuk melaksanakan interaksi sosial. Semakin baik interaksi yg dikerjakan maka akan kian gampang melakukan relasi dgn lingkungan sosial terlebih pada lingkungan terdekat.
-
Mayoritas penduduk
Penduduk yg dominan saling sapa & melakukan aktivitas dengan-cara gotong royong. Hal ini menciptakan seseorang ingin melakukan interaksi berupa kekerabatan sosial dgn penduduk sekitar untuk mengikuti kebiasaan penduduk .
Berikut merupakan faktor penghambat relasi sosial,
-
Takut akan kegoyahan
Ketika seseorang sudah merasa nyaman dgn kondisi yg ketika ini, tatkala ingin melaksanakan interaksi dgn orang lain merasa cemas akan timbul rasa tak tenteram. Hal ini menciptakan seseorang merasa ragu untuk melakukan interaksi sosial dgn orang lain.
-
Hambatan ideologis
Ideologi merupakan hal yg penting selaku pegangan hidup seseorang. Orang yg memiliki ideologi & kepercayaan yg tak perlu melakukan relasi sosial dgn kelompok sosial tertentu maka hal ini akan menjadi suatu hambatan yg besar bagi seseorang.
-
Adat
Adat istiadat atau kebiasaan yg ada di penduduk membuat seseorang akan susah menerima sesuatu yg baru. Hal baru kadang dianggap berbeda dgn akhlak yg ada & tak mampu di toleransi. Seseorang akan lebih berpegangan pada etika yg dipercayainya.
-
Persaingan
Adanya arti persaingan dalam melakukan korelasi sosial membuat seseorang kadang tak memiliki peluang untuk melaksanakan interaksi. Interaksi mampu terhambat karena merasa kalah & tak mampu menyaingi orang lain yg ada di sekitarnya.
-
Konflik
Permasalahan yg terjadi di masyarakat kadang yg membuat seseorang merasa terbatas untuk melaksanakan interaksi satu dgn yg lain. Berbagai pola pertentangan sosial ini kerap kali membuat seseorang takut untuk menyapa atau mencoba menyapa orang tertentu hal ini tentu sungguh menghalangi adanya interaksi sosial.
-
Stereotip
Kecurigaan kepada kelompok penduduk tertentu menciptakan seseorang tak ingin melakukan interaksi sosial. Apabila kecurigaan berlebih akan membuat seseorang jauh dr jangkaun masyarakat. Bahkan ia akan menentukan untuk hidup sendiri dr pada meminta perlindungan orang lain.
-
Apatis
Seseorang yg tak mempunyai kepedulian dgn lingkungan akan susah melakukan korelasi dgn lingkungan sekitar. Sikap hirau tak hirau kadang menciptakan orang tersebut terkucilkan dgn lingkungan. Hal ini akan sukar untuk melakukan korelasi dgn lingkungan sekitar.
-
Anti Sosial
Sikap yg tak peduli sekitar & merasa tak memerlukan orang lain, akan membuat seseorang susah mengikuti keadaan dgn lingkungan. Bahkan dr dlm dirinya tak ada keinginan untuk melakukan interaksi dgn orang lain & lebih senang menyendiri.
-
Individualisme
Seseorang yg sudah bisa bertahan hidup tanpa pinjaman orang lain, melakukan segala acara sendirian, & tak peduli dgn lingkungan. Hal ini membuat seseorang tak saling kenal terlebih untuk melaksanakan relasi sosial yg berhubungan degan relasi bersama. Hal ini sungguh sulit terjadi bahkan akan semaki tak memungkinkan apabila terus dipaksa.
-
Etnosentris
Terlalu menjunjung tinggi akhlak yg di miliki & rasa besar hati tersebut membuat seseorang tak mampu menerima keberadaannya. Hal ini akan membuat seseorang sukar mendapatkan kehadirannya di lingkungan yg gres bahkan mungkin akan banyak yg merasa kebingungan untuk memahami orang jenis ini.
Jenis Hubungan Sosial di Masyarakat
Bentuk kekerabatan sosial sungguh beragam mulai yg berafiliasi hingga tak saling bekerjasama satu sama lain. Bentuk relasi yg terjadi di lingkungan penduduk ialah asosiatif & diasosiatif. Dengan penjelasannya;
- Hubungan asosiatif adalah kekerabatan yg mempunyai integrasi sosial yang kuat antara satu dgn yg lain. Hubungan tersebut dijalankan dengan-cara baik-baik & tak ada kekerasan. Hubungan yg terjalin akan membentuk suatu relasi yg berbentuk kerjasama, kompromi, & lain-lain.
- Hubungan diasosiatif yakni korelasi sosial yg terbentuk untuk melawan kelompok tertentu. Hal ini dilakukan untuk membela golongan tertentu yg dianggap baik atau dgn tujuan lainnya yg berlawanan dgn kelompok tertentu. Hal ini biasa dijalankan dgn perubahan yg cukup besar & memperlihatkan efek untuk sebagian besar kawasan tertentu.
Dari penjelasan yg dikemukakan dapatlah dibilang bahwa adanya faktor yg menjadi pendorong & penghambat serangkaian proses relasi sosial akan terlihat tatkala seseorang sudah melaksanakan interaksi dgn lingkungan. Dimana, dlm kondisi inilah setiap orang akan mempunyai faktor pendorong & penghambat tersendiri untuk pendapatuntuk mengambil keputusan pada suatu kekerabatan atau interaksi sosial.
Nah, itulah saja postingan yg bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dgn adanya faktor yg menjadi pendorong & penghambat terjadinya proses relasi sosial di penduduk dlm kehidupan sehari-hari. Semoga berkhasiat.
- Purwulan, H. 2011. Kepedulian Sosial dlm Pengembangan Interpersonal pendidikan