Fenomena globalisasi bukanlah hal yg asing lagi bagi kita, dikala ini proses globalisasi sudah mencapai dlm tahap perkembangan yg mewajibkan masyarakat untuk memahaminya. Hal ini dengan-cara sederhana, mirip banyak sekali produk yg dijual di Market ialah suatu miniature hubungan antara lokal & global. Dilihat dr market pula menjadi cerminan suatu proses perubahan sosial dlm skala besar dimana individu saling berafiliasi & bergantung satu sama lain meskipun dipisahkan jarak.
Jika dimengerti dlm sejarah kehidupan insan, dimana kekerabatan antara setempat & global merupakan fenomena yg relatif gres. Anthony Giddens (2002), menyatakan bahwa hubungan yg intens antara setempat & global gres terjadi 30 atau 40 tahun belakang, hal ini tentunya dipicu oleh kemajuan teknologi, pengetahuan, isu & transportasi.
Hal yg sederhana dlm memahami globalisasi mampu dimengerti tatkala komunikasi yg dipakai saat ini, merupakan sistem komunikasi satelit dunia, yg pula baru berkembang pada tahun 30 tahun terakhir, hal ini sudah memungkinkan insan saling berhubungan dengan-cara eksklusif, dgn proses intensifikasi hubungan sosial dunia & interdependensi semacam kajian mendalam terhadap sosiologi globalisasi.
Istilah Globalisasi memiliki sejarah yg menarik, hal ini mampu dimengerti tatkala sepuluh tahun yg lalu kata globalisasi nyaris tak pernah digunakan dlm dunia akademis & pers. Hal ini, tentunya timbul perdebatan yg intens & sebagian besar diskusi politik & perdebatan lainnya. Tetapi, jikalau dipahami bahwa Globalisasi merujuk pada keadaan bahwa kita hidup dlm “satu dunia”, alasannya itu baik individu, kelompok maupun bangsa-bangsa menjadi saling bergantung satu sama lain (Giddens, 2002).