Food, dan Kehidupan Sosial Orang Tionghoa

Pada sebuah masa yg menempatkan kehidupan sosial, penduduk Tionghoa, pada konsep kehidupan beragama. Telah menampatkan berbagai perumpamaan pada teladan konsumsi yg mereka terima selama mereka hidup bermasyarakat & dilingkungan. 

Hal ini, dimulai dr perkataan yg menjadi sebuah nilai terhadap karakteristik mereka, kelas sosial tak menempatkan diri & prilaku mereka dgn baik, menurut fatwa agama, & kehidupan sosial, baik dlm sebuah perkataan & tindakan mereka (ekonomi seksualitas, kehidupan dgn perkataan kotor menjadi perjalanan budaya sosial pada karakteristik manusia, 2021 karakteristik orang Tionghoa, 2000).

Dari apa yg dibilang, dgn firman Tuhan & tidaknya hidup mereka ialah salah satu desain kehidupan mereka dlm berkeluarga. Hal ini, tentunya dimulai dr lingkungan keluarga yg tak berlawanan jauh pada penduduk orang Batak, 2011 (kelas sosial, Pontianak, Indonesia).

Berbagai konflik sosial yg mereka lakukan, dipahami dgn aspek budaya yg mereka lakukan, & pula pada Orang Tionghoa tatkala berbahasa, & kehidupan sehari-hari. Hal ini terperinci bagaimana mereka hidup & beragama sesuai dgn faktor sosial budaya di penduduk .

Yang menjadi relevan bahwa agama, tak melekatkan kehidupan mereka terhadap perkataan mereka, hal ini terperinci bagaimana mereka hidup. Mereka, hidup diketahui terang bagaimana berada dgn berlindung pada kehidupan agama di penduduk .

Dengan keadaan mirip itu maka, jelas bagaimana perjalanan budaya dan  kehidupan mereka dipahami dgn budaya, sosial, & agama yg menjelaskan berbagai hal terkait dinamika sosial mereka selama pergeseran lingkungan tersebut terjadi.

Pada sebuah keadaan akan sangat terperinci bagaimana hal itu dijadikan tempat untuk mereka menciptakan pertentangan & menjadi catatan yg terang bagaimana mereka hidup pada lingkungan sosial & budaya, hendaknya dipahami dgn baik, dgn Bahasa yg mereka gunakan.

  Girl : You know a jumping spider, don't you?