Seperti yg telah diketahui bahwa tumbuhan merupakan makhluk hidup yg memiliki ciri-ciri hidup seperti berkembang biak, bergerak, serta bernapas. Lantaran dapat mengalami proses fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat memproduksi makanannya sendiri, maka tumbuhan berbeda dgn organisme lain. Jenis tumbuhan dibagi menjadi 2 yaitu tumbuhan monokotil & dikotil.
Lantaran dapat melakukan fotosintesis tersebut, maka tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri, sehingga dapat digolongkan sebagai organisme autotrof. Proses fotosintesis terjadi karena adanya faktor cahaya matahari serta klorofil, namun ada pula fotosintesis yg tak membutuhkan cahaya matahari.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis merupakan suatu reaksi kimia yg terjadi karena adanya cahaya matahari. Hal itu dimanfaatkan untuk memeroleh makanan yg dibutuhkan tumbuhan. Fotosintesis dapat diartikan pula sebagai suatu proses biokimia untuk membentuk suatu zat makanan seperti karbohidrat. Proses fotosintesis terjadi pada tumbuhan yg memiliki klorofil atau zat hijau daun.
Selain itu, fotosintesis pula diartikan sebagai suatu proses pembentukan makanan yg terjadi pada tumbuhan berklorofil serta ganggang. Dalam kamus biologi, fotosintesis memiliki arti sebagai suatu peristiwa pencampuran air dgn CO2. Hal itu terjadi dengan-cara kimiawi untuk menghasilkan karbohidrat & dibantu oleh cahaya matahari yg berperan sebagai sumber energi.
Ringkasnya, fotosintesis adalah proses pembuatan atau penyusunan makanan yg prosesnya terjadi di daun yg dilakukan oleh klorofil & dibantu oleh energi cahaya. Pada siang hari, proses fotosintesis terjadi dengan-cara alami karena adanya cahaya matahari, sedangkan pada siang hari, fotosintesis pula dapat terjadi dgn bantuan cahaya lampu & cahaya lainnya.
Karbohidrat yg dihasilkan dr proses fotosintesis digunakan tumbuhan untuk keperluan hidupnya sendiri, misalnya untuk tumbuhan tumbuh & berkembang serta berbagai aktivitas lain, untuk sisanya dapat disimpan dlm bentuk cadangan makanan yg akan dimanfaatkan oleh manusia bahkan hewan sebagai sumber makanannya.
Fotosintesis diartikan sebagai pemanfaatan energi cahaya matahari oleh tumbuhan, yg memiliki klorofil serta bakteri untuk dapat mengubah karbondioksida & pula air menjadi karbohidrat. Pengertian tersebut tercantum dlm kamus besar bahasa Indonesia.
Penemuan Fotosintesis
Fotosintesis merupakan sebuah proses yg terjadi pada tanaman & pada beberapa organisme hidup lain, seperti bakteri untuk memeroleh sumber energi. Dalam proses terjadinya fotosintesis, energi yg dimaksud adalah energi cahaya matahari.
Proses terjadinya fotosintesis memang sudah diketahui sejak dahulu. Terbukti dgn adanya beberapa ilmuan dlm beberapa tahun yg lalu, memberi kontribusi pada kejadian alam terkait fotosintesis. Proses terjadinya fotosintesis ditemukan oleh beberapa tokoh yaitu:
Jan Baptista
Seorang ilmuan bernama Jan Baptista van Helmont pada sekitar tahun 1600-an menemukan proses terjadinya fotosintesis. Jan Baptista merupakan seorang dokter asal Belgia yg pula ahli fisiologi & pula ahli kimia.
Jan Baptista telah melakukan percobaan, dgn menggunakan pohon willow yg ditanamnya dlm pot selama kurun waktu sekitar 5 tahun. Percobaannya berupa tanah yg digunakan sebagai media tanam, kemudian ditempatkan pada lingkungan yg terkendali. Dirawat dgn penuh kehati-hatian, disiram setiap pagi selama kurang lebih sekitar 5 tahun.
Dalam eksperimennya, beliau menyimpulkan bahwa pohon yg tumbuh merupakan adanya peran nutrisi yg dihasilkan. Hal itu karena adanya air yg diterima pohon. Kesimpulan eksperimen ini merupakan yg paling akurat dlm membuktikan bahwa air sangat berperan dlm pertumbuhan tanaman.
Joseph Priestley
Selanjutnya seorang ilmuwan yg pula berperan dlm penemuan proses fotosintesis adalah Joseph Priestley yg lahir pada tahun 1733. Beliau merupakan seorang yg ahli dlm ilmu kimia, seorang filsuf alam, seorang pendidik, Menteri, & ahli dlm teori politik.
Joseph Priestley melakukan eksperimen berupa lilin menyala yg ditempatkan dlm sebuah toples yg tertutup.
Hasil percobaan yg dilakukan oleh Joseph Priestly pada tahun 1774 telah diterbitkan dlm bukunya dgn judul “Percobaan serta Pengamatan pada jenis yg berbeda dr Air, Volume L”. Meskipun pada waktu itu beliau tak mengetahui bahwa percobaan tersebut membuktikan bahwa di dlm udara terdapat gas oksigen, sehingga api dapat menyala.
Jan Ingenhousz
Seorang ilmuan yg ahli dlm ilmu kimia, fisiologi, & pula biologi yg berasal dr Belanda yaitu Jan Ingenhousz yg pula turut berkontribusi dlm ditemukannya proses fotosintesis. Pada sekitar tahun 1770-an, beliau melakukan sebuah percobaan yg memberikan bukti bahwa tanaman merupakan penghasil oksigen.
Jan Ingenhousz kemudian meletakkan tanaman dibawah sinar matahari, lalu kemudian meletakkannya pada tempat yg teduh. Sehingga, beliau menyadari bahwa apabila terdapat gelembung kecil merupakan hasil produksi tanaman tatkala diletakkan di bawah sinar matahari. Sehingga Jan Ingenhousz dapat mengambil sebuah kesimpulan, tanaman yg dapat memanfaatkan cahaya dapat menghasilkan oksigen.
Jean Senebier
Seorang ahli botani pada tahun 1796 yg bernama Jean Senebier adalah seorang ilmuan yg berasal dr Swiss. Beliau pula seorang pendeta serta seorang naturalis yg memberikan pendapat bahwa tanaman dapat menghasilkan oksigen & menyerap karbondioksida dgn bantuan cahaya matahari.
Pada awal tahun 1800-an seorang ilmuan bernama Nicholas Theodore de Saussure memberikan suatu informasi bahwa meskipun tanaman membutuhkan karbondioksida, maka proses meningkatnya masa tanaman bukan semata-mata merupakan hasil dr air yg diserap oleh tanaman.
Julius Robert Mayer
Seorang ilmuwan yg berasal dr Jerman, yg merupakan seorang dokter yg pula seorang fisikawan pada tahun 1840-an. Beliau memiliki pendapat bahwa segala bentuk energi tak dapat diciptakan & tak dapat dihancurkan.
Hal tersebut selanjutnya disebut sebagai hukum termodinamika pertama. Beliau pula mengusulkan bahwa apabila tanaman dapat mengubah energi cahaya menjadi energi kimia.
Julius Sachs
Julius Sachs pada tahun 1862 hingga tahun 1864 membuat sebuah riset bahwa diproduksinya pati karena adanya pengaruh cahaya yg berkaitan dgn klorofil. Dengan hal tersebut, Julius Sachs dapat menuliskan sebuah reaksi persamaan dr fotosintesis yaitu:
6CO2 + 6H2O2 à (dibantu energi cahaya) C6H12O6 + 6O2
Fungsi Fotosintesis
Memproduksi Glukosa
Fotosintesis yg terjadi memiliki beragam fungsi, fungsi yg pertama yaitu untuk memproduksi glukosa, yg mana glukosa yg diproduksi ini selanjutnya akan diubah menjadi bahan dasar, untuk kemudian diolah kembali menjadi zat makanan lain yg menghasilkan lemak serta protein pada suatu tumbuhan. Hal itu kemudian dimanfaatkan oleh manusia bahkan hewan.
Mengurangi Karbondioksida (CO2) & Menghasilkan Oksigen (O2)
Proses fotosintesis dapat membantu mengurangi jumlah CO2 di udara lingkungan, karena dlm proses fotosintesis membutuhkan karbondioksida. Hal itu menghasilkan gas yg sangat penting bagi kehidupan manusia di bumi yaitu oksigen.
Manusia & berbagai makhluk hidup lain memerlukan oksigen untuk keberlangsungan hidupnya. Apabila tak ada oksigen, maka manusia & berbagai makhluk hidup lain akan sulit untuk bertahan hidup.
Menghasilkan Batubara
Pada waktu tumbuhan masih hidup & mengalami proses fotosintesis, ternyata dapat menghasilkan sisa-sisa tumbuhan yg sudah bertahun-tahun tertimbun oleh tanah berubah menjadi batu bara yg sangat penting dlm keberlangsungan kehidupan saat ini, sebab fungsi serta berbagai manfaat yg terkandung pada batu bara sangat banyak. Sudah menjadi kewajiban manusia melestarikan tumbuhan di lingkungan.
Proses Fotosintesis pada Tumbuhan
Tumbuhan dapat melakukan sintesis makanan dengan-cara langsung dr berbagai senyawa organik, sehingga tumbuhan dikatakan memiliki sifat autotrof. Misalnya untuk menghasilkan oksigen serta gula, tumbuhan memanfaatkan air serta karbondioksida. Untuk melakukan proses ini dibutuhkan energi yg dihasilkan dr proses terjadinya fotosintesis.
Proses fotosintesis untuk menghasilkan gula memiliki persamaan bahwa glukosa yg digunakan dapat untuk memproduksi senyawa organic, misalnya selulosa yg selanjutnya kembali digunakan sebagai bahan bakar.
Melalui respirasi seluler proses tersebut berlangsung, baik yg terjadi pada hewan maupun yg terjadi pada tumbuhan. Umumnya, pada reaksi yg berlangsung, gula (glukosa) serta senyawa yg lain dlm hal menghasilkan karbondioksida, energi kimia serta air akan bereaksi dgn oksigen.
Klorofil yg dimiliki oleh tumbuhan merupakan pigmen warna yg dapat menangkap cahaya. Dengan adanya klorofil ini, maka tumbuhan dapat berwarna hijau.
Kloroplas merupakan organel sel yg didalamnya terdapat klorofil yg memiliki fungsi untuk menangkap cahaya yg kemudian cahaya tersebut digunakan dlm proses terjadinya fotosintesis. Sebagian besar, energi yg dihasilkan dr proses fotosintesis terdapat pada daun, padahal hampir seluruh bagian tumbuhan memiliki kandungan kloroplas.
Hal tersebut disebabkan pada bagian dlm daun terdapat mesofil atau lapisan sel yg memiliki kandungan pada setiap milimeternya sebanyak setengah juta kloroplas. Cahaya yg ditangkap oleh klorofil kemudian dibawa ke lapisan epidermis yg transparan, selanjutnya ditujukan ke bagian mesofil. Pada bagian ini sebagian besar proses fotosintesis berlangsung.
Untuk mencegah kemungkinan sinar matahari yg diserap, atau terjadinya penguapan air dlm jumlah banyak, maka pada bagian permukaan daun sudah terdapat lapisan lilin atau yg dikenal pula sebagai lapisan kutikula.
Fotosintesis pada Alga & Bakteri
Alga memiliki berbagai jenis seperti ganggang yg merupakan contoh dr alga multiseluler sampai pada alga yg hanya tersusun atas satu sel dgn ukuran mikroskopis. Walaupun tak mempunyai struktur tubuh yg kompleks seperti tumbuhan darat, tetap saja fotosintesis yg terjadi tetap melalui proses fotosintesis yg sama.
Gelombang cahaya yg dibutuhkan oleh alga sangat bervariasi, karena pada alga memiliki mempunyai warna yg beraneka ragam dlm kloroplasnya. Seperti tumbuhan, alga memiliki sifat autotrof, sehingga dapat menghasilkan oksigen. Namun sebagian kecil, alga pula memiliki sifat heterotroph, sehingga tergantung pada organisme lain untuk dapat mendapatkan makanannya.
Untuk dapat memproduksi makanannya sendiri, tumbuhan membutuhkan air, udara, serta sinar matahari. Zat hijau daun yg terdapat pada tanaman, pada setiap harinya dapat menyerap cahaya matahari untuk keperluan proses fotosintesis, sehingga dapat memeroleh makannya sendiri.
Cahaya matahari yg digunakan oleh tumbuhan tersebut selanjutnya akan diubah menjadi gas CO2, sedangkan yg akan diubah menjadi makanan yg memiliki kandungan gula adalah air yg didapat dr tanah.
Proses fotosintesis berlangsung hanya pada tumbuhan hijau, sebab hanya tumbuhan hijau yg memiliki klorofil. Proses fotosintesis terjadi pada siang hari, dgn bantuan energi cahaya matahari & dapat pula terjadi pada malam hari, dgn bantuan cahaya lampu dgn panjang gelombang tertentu.
Selain cahaya, untuk dapat melakukan proses fotosintesis tumbuhan pula membutuhkan air & karbondioksida. Gas CO2 (karbondioksida) yg didapatkan tumbuhan dapat masuk ke dlm tumbuhan melalui mulut daun atau yg disebut dgn stomata. Sedangkan, untuk air yg dibutuhkan tumbuhan akan diteruskan ke daun melalui batang, air tersebut diperoleh oleh tumbuhan dr akar.
Klorofil yg terdapat pada daun akan menangkap cahaya matahari tatkala cahaya tersebut mengenai permukaan daun. Selanjutnya, cahaya tersebut akan diteruskan ke bagian mesofil melalui lapisan transparan epidermis. Di dlm mesofil proses fotosintesis sebagian besar terjadi.
Energi yg dihasilkan pada proses fotosintesis dimanfaatkan untuk mengubah air menjadi gula (C6H12O6) & gas oksigen (O2). Kemudian, proses akhir dr fotosintesis diubah menjadi zat makanan bagi tumbuhan.
Untuk gas oksigen yg dihasilkan dr proses fotosintesis, selanjutnya dikeluarkan oleh tumbuhan melalui stomata, sehingga seluruh makhluk seperti manusia serta hewan dapat menghirup gas O2 ini dlm proses respirasinya.
Faktor yg Mempengaruhi Fotosintesis
Pada proses terjadinya reaksi fotosintesis, sedikitnya terdapat 4 faktor yg dibutuhkan oleh tumbuhan seperti cahaya matahari, air, gas karbondioksida (CO2), & klorofil.
Cahaya Matahari
Faktor yg dibutuhkan dlm proses terjadinya fotosintesis yg sangat penting yaitu cahaya matahari. Sebab, tumbuhan hijau tak dapat melakukan proses fotosintesis, apabila tak terdapat cahaya matahari, meskipun dapat digantikan oleh cahaya lampu dgn panjang gelombang tertentu.
Sebab, intensitas cahaya yg dimiliki oleh cahaya matahari dlm proses fotosintesis memiliki pengaruh yg besar. Apabila intensitas cahaya matahari tinggi, maka energi yg dihasilkan dr proses fotosintesis pula akan semakin banyak, sehingga terjadinya fotosintesis akan berlangsung lebih cepat, begitu pula sebaliknya.
Air atau H2O
Tumbuhan akan membutuhkan air (H2O) untuk dapat melakukan proses fotosintesis. Sebab, sebagai bahan baku reaksi fotosintesis, apabila air ini tak ada, maka dapat menghambat terjadinya fotosintesis. Air yg digunakan dlm proses fotosintesis ini berasal dr tanah yg diserap oleh akar.
Pada keadaan kering sering kali akan mengalami kekeringan, sehingga dapat menyebabkan keadaan stomata pada tumbuhan menutup. Dengan demikian, penyerapan CO2 pula akan ikut menurun, sehingga proses terjadinya fotosintesis akan terhambat. Sehingga, dapat disebutkan bahwa air memiliki peran yg sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan proses fotosintesis.
Gas Karbondioksida
Selain air & cahaya matahari, untuk dapat melangsungkan reaksi fotosintesis pula dibutuhkan adanya gas CO2 atau karbondioksida. Dalam terjadinya proses fotosintesis karbondioksida ini, mempunyai peran yg begitu penting. Karbondioksida dr udara bebas akan diperoleh tumbuhan melalui stomata.
Salah satu sumber karbondioksida ini berasal adalah dr zat sisa respirasi pada manusia maupun hewan. Udara yg semakin banyak memiliki kandungan CO2, maka jumlah karbondioksida yg dapat dimanfaatkan tumbuhan untuk melangsungkan proses fotosintesis pula akan semakin banyak.
Klorofil
Apabila air, karbondiksida, serta cahaya matahari sudah terpenuhi, tanpa adanya klorofil, maka proses fotosintesis pula tak akan terjadi. Klorofil atau yg dikenal pula dgn zat hijau daun merupakan suatu zat penghijau yg terdapat pada tumbuhan yg memiliki peranan penting untuk proses fotosintesis. Pada suatu organisme yg tak mempunyai klorofil, maka proses fotosintesis pula tak akan terjadi.
Proses atau Reaksi Fotosintesis
Untuk memeroleh makanan tumbuhan, akan memanfaatkan CO2 & H2O dlm proses fotosintesis yg dapat terjadi tatkala mendapat bantuan sinar matahari. Lantaran membutuhkan cahaya, maka proses fotosintesis umumnya terjadi pada pagi serta siang hari. Ternyata, terdapat proses fotosintesis yg tak membutuhkan energi cahaya yg mana reaksinya dibedakan menjadi dua yaitu reaksi terang & gelap.
Reaksi Terang
Pada reaksi terang, proses fotosintesis berlangsung di dlm membran tilakoid yg terdapat pada bagian grana. Grana sendiri merupakan suatu bentuk dr struktur membrane tilakoid yg terletak pada bagian stroma, stroma ini merupakan bagian dr ruangan yg dapat ditemukan dlm kloroplas.
Pada bagian grana tersebut dapat dijumpai zat hijau daun atau klorofil, sabagai warna yg memiliki peran penting dlm berlangsungnya proses fotosintesis. Dalam proses reaksi terang terjadi penyerapan energi cahaya & molekul air yg kemudian diuraikan menjadi oksigen serta hidrogen, reaksi ini disebut pula dgn reaksi fotolisis.
Reaksi terang disebut pula dgn reaksi hill, yg merupakan proses terjadinya fotosintesis yg membutuhkan cahaya matahari. Tujuan dr terjadinya reaksi terang dlm proses fotosintesis adalah untuk menghasilkan ATP, Oksigen, & NADPH. Untuk ATP & NADPH, akan digunakan dlm reaksi gelap yaitu siklus calvin, sedangkan O2 yg dihasilkan dilepas ke udara.
Reaksi terang sebagai proses fotosintesis awalnya terjadi, karena klorofil menangkap energi cahaya yg selanjutnya akan digunakan dlm reaksi fotolisis air & fotofosforilasi baik fotofosforilasi non siklik maupun fotofosforilasi siklik. Secara umum reaksi terang yg terjadi dlm fotosintesis dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Tempat terjadinya berada di membran tilakoid atau grana.
- Bahan yg digunakan adalah H2O (air), klorofil, cahaya, CO2 (karbondioksida).
- Hasil akhir berupa NADPH, ATP, & O2 (oksigen).
Reaksi yg pertama yaitu fotofosforilasi non siklik. Dalam reaksi ini terdapat 2 jenis fotosistem yaitu fotosistem 1 (P700) dgn panjang gelombang 700 nanometer untuk dapat menyerap energi cahaya matahari, sedangkan fotosistem 2 (P680) dgn panjang gelombang 680 nanometer untuk dapat menyerap energi cahaya matahari.
Dalam fotofosforilasi non siklik diawali dgn adanya energi foton dr cahaya diserap oleh fotosistem 2 dgn cahaya biru, merah, serta nilai yg akan memicu P680 melepaskan elektron yg selanjutnya diterima akseptor primer. Proses elektron yg terlepas ini melibatkan energi cahaya, sehingga dikenal pula dgn fotoeksitasi.
Reaksi yg kedua yaitu fotofosforilasi siklik yg biasanya hanya terjadi pada tumbuhan atau organisme yg hanya mengalami fotosistem 1 (P700) saja. Pada reaksi fotofosforilasi siklik ini, terjadi tatkala energi cahaya matahari ditangkap oleh fotosistem 1 dgn panjang gelombang 700 nanometer dgn melibatkan eksitasi elektron.
Elektron yg dilepaskan tersebut, selanjutnya akan diterima oleh akseptor primer & melalui transpor elektron kembali dikembalikan ke fotosistem 1. Dalam hal ini, akan terbentuk ADP & pula ATP.
Pada fotosistem 1 ini tak terjadi fotolisis air, karena elektron yg dilepaskan oleh P700 akan kembali lagi ke P700. Sehingga, dlm hal ini tak dihasilkan NADPH & O2 seperti pada fotofosforilasi non siklik. Hasil akhir dr fotofosforilasi siklik adalah ATP. Siklik artinya berputar yaitu elektron yg tereksitasi akan kembali masuk ke pusat reaksi fotosistem 1 kembali.
Reaksi Gelap (Siklus Calvin)
Reaksi gelap yg terjadi dlm proses fotosintesis sering kali disebut dgn siklus calvin, yg merupakan reaksi selanjutnya setelah reaksi terang. Dalam prosesnya reaksi gelap, tak memerlukan adanya cahaya matahari langsung. Hal itu terjadi di dlm kloroplas pada bagian stroma.
Lantaran tak menggunakan energi cahaya matahari, dlm proses terjadinya reaksi gelap menggunakan ATP yg dihasilkan dr proses reaksi terang. Sehingga, dapat dikatakan bahwa apabila tak ada reaksi terang, maka reaksi gelap pula tak akan terjadi.
Dalam reaksi gelap sebagai proses fotosintesis, membutuhkan karbondioksida dr udara bebas, NADPH & pula ATP yg dihasilkan dr reaksi terang. Dalam prosesnya, reaksi gelap terjadi dlm 3 fase yaitu proses fiksasi, reduksi, & regenerasi.
Proses terjadi reaksi gelap dimulai dgn adanya molekul CO2 yg didapatkan dr udara sebanyak 6 molekul akan membentuk 1 molekul glukosa, kemudian akan masuk & membentuk ikatan RuBP (ribulosa 1,5 bifosfat) yg dibantu dgn bantuan enzim rubisco membentuk C6 yg labil sebanyak 6 senyawa. Kemudian, pecah menjadi 12 molekul senyawa 3 PGA.
Selanjutnya, dgn bantuan ATP, PGA akan menjadi 1,3 bifosfogliserat dgn 12 molekul melalui proses reduksi 1 P. selanjutnya NADPH yg dilepaskan berupa ion H+ berubah menjadi NADP+ yang digunakan dlm proses reduksi 1,3 bifosfogliserat yg mengalami reduksi menjadi PGAL atau fosfogliseraldehid sejumlah 12 molekul.
Fosfogliseraldehid yg berjumlah 10 molekul direduksi menjadi RuBP untuk proses selanjutnya, sedangkan sebanyak 2 molekul fosfogliseraldehid yg masih ada diubah menjadi glukosa. Secara keseluruhan, reaksi gelap dlm proses fotosintesis dapat disimpulkan yaitu:
- Tempat terjadinya berada dlm stroma.
- Bahan baku yg digunakan berupa karbondioksida (CO2), NADPH, & ATP.
- Hasil akhir dr reaksi gelap berupa NADP, ADP, & C6H12O6 (glukosa).
Dalam reaksi gelap, terdapat dua macam siklus yg terjadi yaitu siklus Hatch-Slack & siklus Calin-Benson. Dalam siklus Hatch-Slack senyawa yg dihasilkan dgn atom karbon sebanyak 4. Sedangkan, dlm siklus Calin-Benson dibantu oleh enzim rubisco, senyawa yg dihasilkan dlm tumbuhan memiliki atom karbon dgn jumlah 3 (senyawa 3-fosfogliserat).
Kedua siklus dlm reaksi gelap tersebut dibantu oleh enzim phosphoenolpyruvate carboxylase. Dalam siklus gelap, hasil akhir dr reaksi gelap ini digunakan oleh tumbuhan sebagian digunakan dlm aktivitasnya & sebagian yg lain akan disimpan dlm bentuk cadangan makanan atau energi.
Reaksi Kimia Fotosintesis
Energi cahaya matahari yg digunakan dlm proses fotosintesis diubah menjadi sebuah energi kimia, yg selanjutnya akan digunakan dlm gula (glukosa). Sederhananya reaksi fotosintesis yg terjadi yaitu air, sinar matahari, serta karbondioksida dimanfaatkan untuk memproduksi oksigen, air, serta glukosa.
Apabila dituliskan dlm persamaan reaksi kimia adalah sebagai berikut:
6CO2 + 12H2O + Energi cahaya matahari diubah menjadi 6H2O + C6H12O6 + 6O2
Apabila reaksi tersebut diperhatikan, maka 6CO2 dgn 12H2O digunakan dlm proses fotosintesis, sedangkan untuk hasilnya berupa C6H12O6, 6O2, & 6H2O.
Jika dijelaskan berdasarkan teori struktur atom, penjelasan reaksi kimia akan lebih lengkap lagi.
Jenis Reaksi Kimia
Reaksi kimia yg terjadi dlm proses fotosintesis ternyata dapat dikelompokkan dlm berbagai jenis, apabila dilihat dr kesamaannya, pengelompokkan ini dibuat untuk memudahkan dlm mempelajari prosesnya. Dalam pengelompokkan ini, salah satunya dgn cara susunan atom yg dapat kembali tersusun dlm reaksi kimia yaitu:
Reaksi Penggabungan
Reaksi penggabungan dapat terjadi, apabila pada kedua zat atau lebih yg bereaksi dapat membentuk zat jenis lain. Contohnya, seperti yg terjadi pada oksigen dgn hidrogen yg bereaksi dapat menghasilkan air. Bentuk reaksi kimianya yaitu 2H2 dgn O2 diubah menjadi 2H2O.
Reaksi Penguraian
Kebalikan dr reaksi penggabungan adalah reaksi penguraian, yg dapat terjadi apabila terdapat suatu zat yg dapat diuraikan menjadi satu atau lebih zat lain. Contohnya, yaitu 2NH3 diuraikan menjadi 3H2 dgn N2.
Reaksi Penggantian
Jenis reaksi yg ketiga adalah reaksi yg dapat terjadi tatkala ada satu atom yg menggantikan atom lain yg masih dlm senyawa yg sama. Contohnya, yaitu pada 2HCl dgn Mg menjadi H2 & MgCl2. Sehingga, dapat diketahui bahwa Mg dlm reaksi tersebut menggantikan Cl.
Dari apa yg sudah diuraikan, dapat diketahui bahwa proses fotosintesis yg terjadi memiliki berbagai reaksi yg kompleks dgn berbagai siklus yg terjadi.