Fungsi Linguistik Bagi Guru Bahasa yang Harus dipahami

Linguistik
atau linguistik pada hakikatnya sama dgn pendidikan bahasa. Harus kita akui
bahwa ada korelasi yg sungguh erat di antara keduanya. Ada dua pendapat yang
berlawanan di antara para jago bahasa.

Kegiatan pendidikan bahasa aneh merupakan upaya biar peserta didik mampu mempelajari suatu bahasa dengan-cara efektif & efisien. Karena teori-teori bahasa sendiri tak menjamin bahwa seseorang yg menguasai sebuah bahasa dapat mengajarkan sebuah bahasa pada orang lain, bagaimana guru bahasa dapat menerapkan teori-teori bahasa tersebut pada kemampuan berbahasanya.

Demikian pula pendidikan bahasa gila merupakan ilmu yang  simpel & praktis. Tujuan utama pendidikan bahasa ajaib ialah untuk meraih hasil pendidikan bahasa aneh. Siswa dapat memakai bahasa target mereka dgn baik selaku alat komunikasi.

Guru mempunyai
cara yg berlainan dr mengatakan & mengetahui 
bahasa  & memperoleh wawasan
teknis yg diharapkan untuk mengerti & mengetahui sistem bahasa, fonem,
morfem, kata, kalimat, & struktur wacana yg dijelaskannya.

Pasti ada
kegunaan praktis dlm kehidupan manusia, tak peduli seberapa ilmiah atau
teoretisnya. Hal yg sama berlaku untuk linguistik. Apa faedah mempelajari
linguistik? Linguistik menenteng faedah eksklusif bagi mereka yg terlibat dalam
aktivitas yg berafiliasi dgn bahasa, termasuk hebat bahasa itu sendiri, guru
bahasa, penerjemah, penulis buku teks, penulis kamus, informan, jurnalis,
politisi, & diplomat.

Fungsi Linguistik Bagi Guru Bahasa

Berikut ialah
fungsi Linguistik bagi guru bahasa menurut pemaparan yg sudah dijalankan oleh
Chaer (2014: 25), yaitu:

  • Bagi penerjemah, wawasan linguistik adikara diharapkan bukan hanya yg berkenaan memakai morfologi, sintaksis, & semantik saja, namun jua memakai yg berkenaan menggunakan sosiolinguistik & kontrastif linguistik. Seorang penerjemah bahasa Inggris-Indonesia wajib  bisa menentukan terjemahan, contohnya, my brother itu menjadi “kerabat tertua saya”, “saudara termuda saya”, atau cukup “kerabat saya` saja. Juga bagaimana struktur kalimat Tanya what is your name? wajib  diterjemahkan menjadi “siapa namamu?” & bukan menjadi “apa namamu?”, padahal what berarti “apa”.
  • Pengetahuan linguistik sungguh penting bagi guru, khususnya guru linguistik, mulai dr subbidang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, & teori leksikal hingga wawasan perihal korelasi antara bahasa  & penduduk & budaya. Bagaimana  seorang guru bahasa mampu melatih keahlian bahasanya kalau ia tak tahu fonologi? Bagaimana ia bisa melatih kemampuan menulisnya jikalau ia tak tahu ejaan, morfologi, sintaksis, semantik, atau teori leksikal? Selain itu, sebagai guru bahasa, Anda tak hanya perlu menguasai keahlian bahasa, tetapi pula menerangkan aturan bahasa dgn benar. Misalnya, kenapa saya membaca & menyimak ? ia harus menjelaskan aturannya. Bukan cuma mengatakan, memang begitulah semestinya. Antara pengajaran bahasa & linguistik memang ada pandangan yg bertentangan. Pengajaran bersifat preskriptif atau normative, sedangkan linguistik bersifat deskriptif. Maka di tangan guru yg mengetahui linguistik kedua kedua pendangan yg berbeda itu bisa dimengerti. ia akan mampu merumuskan kaidahkaidah preskriptif dr kaidahkaidah deskriptif, sehingga pengajaran dapat sukses dgn baik.
  • Bagi ahli bahasa sendiri, wawasan linguistik yg komprehensif pasti  sungguh membantu dlm melaksanakan & mengemban misinya. Untuk peneliti, politisi, & penggemar Sasra dlm linguistik, ia menolong untuk lebih mengetahui karya Sasra. Bahasa yg diminati dlm penelitian linguistik ialah daerah lahirnya karya Sasla. Tanpa pengetahuan yg baik ihwal fakta & struktur bahasa, karya Sasra tak dapat dimengerti dgn baik. Perhatikan pula bahwa karya Sasra memakai ragam bahasa khusus yg berbeda dgn bahasa lazimnya .
  • Pengetahuan tentang bahasa pula memiliki kegunaan bagi penulis pelajaran & buku teks. Keterampilan bahasa menolong penulis buku teks menulis kalimat yg tepat & menentukan kosakata sesuai dengan  usia pembaca. Tentu saja, buku  untuk siswa sekolah dasar harus ditulis dlm bahasa yg berlawanan  dgn bahasa untuk siswa tingkat lanjut, perguruan tinggi tinggi, & penduduk biasa .
  • Untuk penulis leksikografis & leksikografer,  wawasan linguistik adalah sebuah keharusan, alasannya adalah wawasan linguistik berfaedah bagi kinerja peran. Untuk menciptakan kamus, ia menjelaskan fonem bahasa yg ingin ia didik, fonem ejaan atau grafik, kompleksitas bentuk & pembentukan kata, struktur frasa, struktur kalimat, makna kosa kata, makna & konteks pemahaman tata bahasa. untuk mengawali dgn memutuskan makna Ada tak hanya latar belakang linguistik & sosial, tetapi pula makna idiomatik. Tidak mungkin menciptakan kamus tanpa pengetahuan tentang semua aspek linguistik.
  Terbentuknya xilem sekunder disebabkan oleh

Fungsi Linguistik Bagi Guru Bahasa dlm Pengajaran Bahasa

  • Teori bahasa menyediakan guru bahasa dgn gosip tentang struktur & fungsi sistem bahasa lazim. Ini memainkan kiprah penting dlm menentukan tujuan, isi & pendekatan kursus bahasa.
  • Teori  bahasa pula memberi guru bahasa mediator. Ini ialah universalitas banyak sekali jenis lisan (lisan pembatalan, verbal konversi, dll.) dlm tata bahasa generatif transformasi. Semua ini dapat digunakan oleh guru dlm pendidikan bahasa abnormal.
  • Teori linguistik pemerolehan bahasa, baik langsung maupun tak eksklusif, menghipnotis metode pendidikan bahasa & bahkan bagaimana bahasa itu diajarkan.
  • Penjelasan bahasa dapat menciptakan guru peka kepada struktur bahasa yg mereka ajarkan & mengembangkan kualitas isi bahasa pelajaran bahasa mereka.
  • Penjelasan bahasa pula membekali guru dgn pengetahuan tentang satuan-satuan dasar mirip fonem, morfem, & tagme.
  • Ini pula menyediakan daftar struktur bahasa atau  sistem mulut yg mampu dipakai di kelas.