Hasil Kunjungan World Bank Jim Yong Kim Di Bali 2018

Presiden World Bank Jim Yong Kim direncanakan akan bertemu dgn 300 kepala desa adat di Bali pada Jumat (6/7/2018) besok untuk membicarakan proyek dasar mengenai waste management.

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan kunjungan Presiden Jim Yong Kim untuk menjelaskan waste management berkaitan dgn planning pemerintah Indonesia untuk mampu menghemat 70% sampah plastik pada 2025 nanti.

Dijadwalkan, Presiden Kim pula akan mendatangi Balai Pengelolaan Hutan Mangrove & melaksanakan diskusi roundtable tentang sampah & penanganannya dgn beberapa Menteri, seperti Menteri Keuangan, Menteri PUPR, & Menteri Desa.

Menurutnya kunjungan Presiden World Bank ke Indonesia memang tak hanya untuk membahas proyek-proyek besar saja, melainkan pula proyek mengenai pengelolaan sampah. Bahkan, pada Kamis (5/7/2018), Presiden Jim Yong Kim pula mendatangi Lombok untuk meninjau berbagai program stunting (kekerdilan anak).

Presiden Jim Yong Kim mengharapkan semoga bonus demografi di Indonesia yg bermutu tak terdampak stunting. “Kemarin bersama Presiden Jokowi, Presiden Kim pula melihat posyandu,” kata Luhut, Kamis (5/7/2018).

Jim Yong Kim mengapresiasi kinerja pemerintah Indonesia. Program kesehatan di negara ini dinilai telah cukup maju. Selain itu, perkembangan ekonomi Indonesia dinilai pula baik. Bahkan memiliki visi yg panjang hingga 5 tahun ke depan.

Bank Dunia sendiri saat ini akan menjalankan proyek Dana Perwalian Kemaritiman Indonesia (Indonesia Oceans Multi Donor Trust Fund) yg memberikan pinjaman strategis kepada seluruh Agenda Kelautan Indonesia.

Dukungan yg diberikan antara lain mendukung perbaikan terhadap perencanaan, kerjasama, kebijakan & pendanaan taktik kelautan Indonesia. Kedua, Bank Dunia pula akan mendukung upaya penghematan limbah plastik yg diwujudkan dlm Rencana Aksi Nasional Pengurangan Sampah Plastik. Ketiga, mendukung ketahanan kawasan pesisir & sumber daya bahari.

  Catatan Singkat “Kapitalisme Dalam Setiap Era”

Dana Perwalian ini dikontrol oleh Bank Dunia, yg merupakan dana hibah dr Norwegia & Denmark, masing-masing berjumlah US$1,4 juta & US$875.000. Dana ini bermaksud membuat sinergi dgn program sejenis yang lain di bawah Bank Dunia & kawan pembangunan yang lain, tergolong dlm memajukan pengelolaan sampah di berbagai kota di Indonesia.

Badan ini pula menjalankan Proyek Pengelolaan Sampah Padat Bank Dunia (National Municipal Solid Waste Management Project) yaitu memperlihatkan dukungan pada Kementerian Perumahan Rakyat & Pekerjaan Umum serta Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan dlm melaksanakan program pengelolaan sampah senilai US$1,2 miliar yg sebagian besar akan didanai oleh pemerintah sentra & tempat. Program ini dibutuhkan mampu menarik investasi pihak swasta senilai US$1,5 miliar.

Pada acara yg akan berlangsung selama enam tahun ini, diharapkan sekitar 30 kota di Indonesia dapat meraih tata cara pemungutan, pengelolaan & pembuangan sampah yg lebih baik, & dengan-cara keseluruhan dapat meminimalkan jumlah sampah yg mengalir ke laut, terutama sampah plastik.