Hasil Selesai Peperangan 5 Hari Di Semarang

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, bangsa Indonesia terus dihadapkan dgn penentangan dr Belanda maupun Jepang. Salah satunya yaitu Pertempuran 5 Hari di Semarang menjadi salah satu bukti kegigihan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya. Akhir Pertempuran 5 Hari di Semarang tak begitu menenteng angina segar bagi pejuang di Semarang, karena Sekutu justru datang untuk kembali menguasai negeri ini.

Penyebab Pertempuran 5 Hari di Semarang

Ada dua penyebab utama yg menjadikan Pertempuran Lima Hari di Semarang, yakni selaku berikut:

  1. Penyebab pertama merupakan desas-desus bantuan racun pada sumber ari yg ada di Candilama oleh Jepang. Hal tersebut meresahkan banyak warga apalagi lokasi sumber air itu merupakan satu-satunya yg ada di Semarang & mampu diakses oleh banyak warga.
  2. Penembakan dr. Kariadi

Mendengar kemungkinan adanya racun di dlm sumber air tersebut, maka dr. Kariadi yg melakukan pekerjaan di kawasan tersebut berusaha tiba untuk mengecek. Namun, saat akan melakukan pengecekan, ia justru dihadang & ditembak dgn membabi buta oleh Tentara Angkatan Laut jepang. Akibat aksi ini maka dr. Kariadi pun meninggal dunia, sehingga mengakibatkan perjaka murka & melakukan agresi penyerangan balik. Baca pula latar belakang Pertempuran 5 Hari di Semarang & masa penjajahan Jepang di Indonesia.

Para Pemuda Semarang yg Berjuang Melawan Jepang

Para pemuda Semarang melaksanakan penangkapan pada para prajurit Jepang yg berada di daerah tersebut. Mereka kemudian dijebloskan ke penjara & senjatanya dilucuti. Jepang kesannya mengamuk & melakukan serangan mati-matian dgn alat tempurnya yg serba mutakhir dikala itu.

Namun, para cowok Semarang tak gentar & pantang menyerah meski kalah dr segi persenjataan. Para cowok terus melakukan penyerangan hingga radius 10 km dr Monumen Tugu Muda, sehingga berbagai cowok & serdadu Jepang yg gugur. Kawasan Simpang Lima menjadi bukti dr medan peperangan dimana para pejuang berjuang mati-matian demi mempertahankan kemerdekaan negara ini.

Akhir Pertempuran 5 Hari di Semarang

Pertempuran 5 Hari di Semarang terjadi mulai tanggal 15 Oktober hingga 19 Oktober 1945. Pertempuran yg berjalan selama lima hari tersebut hasilnya berhenti. Akhir Pertempuran 5 Hari di Semarang tersebut diantaranya yaitu:

  1. Gencatan senjata antara para pemuda Semarang & Tentara Jepang

Jepang mulai mengalami kesusahan menghadapi para perjaka Semarang, sehingga meminta melakukan gencatan senjata. Kedua belah pihak menyepakati keputusan ini & tak melakukan perang yg menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan.

  1. Pembunuhan sandera oleh Jepang

Namun, ketika terjadi gencatan senjata diantara kedua belah pihak, Jepang masih menyandera sekitar 75 orang warga. Bahkan, ketujuh puluh lima orang tersebut dibunuh dgn cara menakutkan. Warga yg disandera semestinya dibebaskan sesuai dgn komitmen yg ada. Pemuda yg mengenali aksi ini hasilnya terus melakukan penyerangan hingga kesudahannya Jepang mundur.

  1. Kekalahan Jepang & masuknya Sekutu ke Indonesia

Jepang alhasil dipukul mundur & dilucuti semua kekuatan tentaranya setelah Sekutu masuk ke Indonesia. Semarang pun kesannya terbebas dr Jepang yg telah menguasai semenjak 3 tahun sehabis Belanda kalah dr Jepang. Belanda terpaksa menyerahkan kawasan kekuasaannya yg sudah dikuasai sejak ratusan tahun lalu.

Sayangnya, kekalahan Jepang ternyata tak memperlihatkan angina segar bagi para pejuang di Semarang. Sekutu yg diboncengi oleh Tentara Belanda ternyata ingin kembali menguasai negeri ini. Perjuangan melawan penjajahan pun dimulai kembali sampai Belanda & dunia internasional mengakui kedaulatan Indonesia dengan-cara de facto & de jure. Baca pula sejarah Museum Ambarawa, sejarah Monumen Palagan Ambarawa, latar belakang Pertempuran Ambarawa, & imbas Pertempuran Ambarawa.

Nama Tokoh-Tokoh yg Terlibat dlm Pertempuran 5 Hari di Semarang

Pertempuran 5 Hari di Semarang ini melibatkan beberapa tokoh, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  • Kariadi ialah dokter yg akan menyelidiki cadangan air minum di wilayah Candi yg kabarnya telah diracuni oleh Jepang. Beliau merupakan Kepala Laboratorium Dinas Pusat Purusara.
  • Wongsonegero yakni Gubernur Jawa Tengah yg kemudian sempat ditahan oleh Jepang.
  • Sukaryo & Sudanco Mirza Sidharta, keduanya yaitu tokoh Indonesia yg ditangkap oleh Jepang bareng Mr. Wongsonegoro.
  • Mayor Kido merupakan Pemimpin Kido Butai, dia ialah pimpinan Batalion Kido Butai yg berpusat di Jatingaleh.
  • Soenarti yakni istri dr. Kariadi.
  • Kasman Singodimejo yaitu perwakilan Indonesia pada perundingan gencatan senjata.
  • Jenderal Nakamura yakni perwira tinggi yg ditangkap oleh TKR (Tentara Keamanan Rakyat) di Magelang.

Pembangunan Monumen Tugu Muda

Sebuah monumen dibangun untuk memperingati Pertempuran 5 Hari di Semarang. Monumen tersebut dinamakan Monumen Tugu Muda yg peletakan kerikil pertamanya dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1945. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Mr. Wongsonegoro pada lokasi yg dijadwalkan semula yakni di dekat Alun-alun.

Namun, terjadi peperangan melawan Sekutu & Jepang pada bulan November sehingga proyek ini pun menjadi terbengkalai. Tahun 1949, Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI) kembali berinisiatif inspirasi pembangunan tugu ini. Akan tetapi, sebab kesulitan dana maka ilham ini pula belum mampu terealisasi.

Wali Kota Semarang pada tahun 1951, Hadi Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk Panitia Tugu Muda. Rencana pembangunan tak lagi pada lokasi alun-alun, namun pada lokasi tempat terjadinya kejadian Pertempuran 5 Hari di Semarang. Lokasi tersebut yakni di konferensi Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Dr. Sutomo, & Jalan Pandanaran dgn Lawang Sewu. Gubernur Jawa tengah Boediono alhasil menaruh batu pertama di lokasi gres ini pada tanggal 10 November 1951. Desain dr tugu dilaksanakan oleh Salim. Sementara itu, relief pada tugu dilakukan oleh seorang seniman berjulukan Hendro. Batu yg digunakan diantaranya berasal dr Kaliurang & Paker.

Monumen Tugu Muda kemudian didirikan pada tanggal 20 Mei 1953 oleh Ir. Soekarno. Peresmian ini bertepatan dgn Hari Kebangkitan Nasional. Di sekitar Monumen Tugu Muda, terdapat bangunan bersejarah lainnya, seperti Lawang Sewu, Gedung Pandanaran, Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah, Museum Mandala Bhakti, & Gereja Katedral Semarang. Baca pula sejarah kota Semarang, museum di Semarang, bangunan bersejarah di Semarang, & sejarah Masjid Agung semarang.

Inilah klarifikasi mengenai akhir Pertempuran 5 Hari di Semarang. Selain Pertempuran 5 Hari di Semarang, terdapat pula pertempuran yang lain demi menjaga kemerdekaan Indonesia pasca dibacakannya Proklamasi oleh Soekarno. Pertempuran tersebut diantaranya yakni Pertempuran Medan Area, sejarah Peristiwa 10 November, Pertempuran Puputan Margarana, & Peristiwa Bandung Lautan Api. Semoga berfaedah.

  Biografi Marco Polo sang Petualang Venesia