Heritage Pontianak, Sosial Budaya Pada Kehidupan Kota Dagang Tionghoa Hakka

Pontianak – Sosial budaya penduduk kota akan diketahui identitas lokal masyarakat setempat. Kehidupan masyarakat kota Pontianak akan dipahami dgn budaya Internasional & lokal, yg mencakup Tionghoa Hakka & Tiochu & Melayu, serta Dayak.

Masyarakat lokal, mengenal budaya dgn asimilasi yg diterapkan penduduk setempat, dgn adanya kehidupan budaya menurut kota Pontianak. Biasanya masyarakat Tionghoa – Melayu akan lekat dgn budaya & agama masing kehidupan sosial.

Pada masa kolonialisme akan tampak sepetak ruang kota Pontianak, yg berasal dr sistem pemerintahan Sultan. Yang dipenuhi dgn kontrakdagang yg datang untuk menerapkan tata cara ekonomi Belanda, & pribumi disini.

Peletakan manajemen, kehidupan budaya & masyarakat akan lekat dgn ekonomi politik yg berasal dr kota Pontianak, yg hendak dipahami adanya perang dagang, & konflik budaya. Pada masa itu, pemerintahan Belanda, menerapkan dagang yg berasal dr keperluan seperti pangan atau rempah yg hendak dibawa & dimuat lewat jalur sungai.

Hingga pada masa setelah kemerdekaan, sistem ekonomi Tionghoa & pribumi yg diterapkan menurut kehidupan kota lewat pinggiran sungai mampu dilihat lewat kehidupan pasar yg dikala ini menyanggupi keperluan pokok masyarakat.

Masih dgn bangunan kota yg hendak dipahami sebagai heritage kota Pontianak, pada tempat parit besar. Hal ini berlangsung dgn kehidupan sosial budaya di penduduk , dgn adanya pribumi & Tionghoa disini.

Memahami penduduk kota Pontianak, akan dimengerti dgn adanya kolektifitas & perorangan penduduk yg menarapakan sistem ekonomi Barat, & ekonomi Indonesia yg lebih pada skala kecil (mikro). Hal ini tentunya memiliki tugas serta dlm melihat berbagai hal terkait dgn sistem ekonomi kolektifitas & perorangan menurut hasil yg ditetapkan.

  Apa Hubungan Antara Eksklusi Sosial Dengan Masalah Sosial

Ketika mengerti kehidupan sosial budaya di masyarakat, hendaknya dipahami melalui jalur air pada kehidupan kota dikala ini. Maka, dgn adanya masyarakat setempat yg hendak mengerti kota Pontianak, akan tampak dgn kehidupan sehari – hari penduduk Tionghoa – Pribumi pada pembangunan ekonomi, & politik sehabis pada tahun 1990an masa Orde Baru terjadi di Pontianak.

Keterlibatan Tionghoa Indonesia, pada ekonomi & politik masih menjadi persoalan panik, atau adanya pergeseran sosial apa yg akan diterapkan, tentunya memiliki efek terhadap pembangunan insan, dlm setiap pekerjaan mereka sampai ketika ini.

Kehidupan Tionghoa Hakka pada masyarakat kota Pontianak akan lekat dgn penduduk sebelumnya, kepada kepentingan ekonomi budaya yg berada pada pinggiran sungai, rumah & gertak melalui jalan – jalan yg sebelumnya menjadi budaya dimasyarakat yg hidup pada bantaran sungai.