Tujuan pendidikan nasional adalah untuk membuat warga negara yg sosial, demokratis, cakap & bertanggung jawab, serta siap sedia menyumbangkan pikiran & jasa mereka untuk mengembangkan mutu pendidikan. Jika dilihat dr pendekatan macrocosmics menerangkan bahwa analisis & praktek pendidikan tak bisa lepas dr lingkungan sosial, politik, ekonomi, & lingkungan lainnya.
Pada masa ini, lingkungan politik terasa begitu mendominasi praktek pendidikan. Praktek pendidikan zaman Indonesia mampu dikatakan yg begitu perpengaruh terhadap metode pendidikan Indonesia ialah tata cara pendidikan Belanda. Sehingga, dapat dikatakan pula bahwa kebijakan politik dlm membangun pendidikan senantiasa memiliki arti politis & arti politis lainnya dr banyak sekali pihak & kepentingan.

Tujuan yg hendak diraih ialah kecerdikan desentralisasi, dimana sistem sekolah harus dianggap bisa mendukung keperluan individu penerima asuh khususnya. Karena dlm hal ini, mereka merupakan pergantian dasar yg begitu penting dlm tata cara pendidikan dgn segala mutu yg fundamental pada tata cara pendidikan.
Hal ini, dikarenakan kunci dlm keberhasilan dlm pembangunan sebuah Negara, yakni adanya komitmen yg berpengaruh kepada pembangunan pendidikan. Pendidikan bukan hanya akan melahirkan sumber daya insan yg berkualitas saja, tetapi produktivitas suatu masyarakat merupakan pertumbuhan dlm meraih kesejahteraan sosial, & ekonomi.