close

Inggris, Resmi Keluar Dari Uni Eropa

Baru-gres ini sedang terjadi pergeseran kebijakan terkait Negara Inggris, dlm hal ini proses politik yg berjalan di Negara tersebut menjadi bagian dr sebuah insiden bersejarah dlm setiap pergeseran yg dimiliki Negara itu.
Adapun dlm hal ini, Inggris risikonya resmi keluar dr Uni Eropa pada 31 Januari 2020 pukul 23.00 GMT. Dalam prosesnya selama ini peristiwa itu diketahui dgn sebutan Brexit. Setelah itu, masa transisi akan segera diberlakukan selama 11 bulan.
Selama masa transisi berlaku, Inggris akan tetap mematuhi peraturan Uni Eropa, tergolong mengeluarkan uang sejumlah duit terkait biaya Brexit.
Sementara itu, sebagian besar metode di Inggris setelah Brexit akan tetap sama. Meski demikian akan ada beberapa pergeseran yg terlihat, berikut di antaranya seperti dikutip dr BBC, Sabtu, (1/2): merupakan salah satu kebijakan yg dibikin sesuai dgn lembaga politik Uni Eropa yg meliputi beberapa hal, yakni :
1. Tidak Memiliki Kursi di Parlemen Eropa
Setelah Brexit, Inggris tak akan mempunyai lagi dingklik di Parlemen Eropa.
Hal itu dikarenakan ketika Brexit sah, semua forum & lembaga politik Uni Eropa akan ditinggalkan oleh Inggris.
Namun, selain Inggris mengikuti aturan Uni Eropa selama masa transisi, Pengadilan Eropa akan terus mempunyai keputusan simpulan atas sengketa hukum.
2. Tidak Lagi Menghadiri KTT Uni Eropa
Jika ingin bergabung di KTT Dewan Uni Eropa di masa depan, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mesti dipanggil dengan-cara khusus.
Pertemuan berkala Uni Eropa pula tak lagi akan didatangi oleh para Menteri Inggris yg menentukan hal-hal, salah satunya batas penangkapan ikan.
3. Proses Panjang Perdagangan
Pembicaraan perihal aturan baru aktivitas pembelian & penjualan barang & jasa antara Inggris dgn negara-negara di seluruh dunia, akan diadakan dgn adanya Brexit.
Namun, jual beli formal belum mendapatkan izin untuk diadakannya perundingan dgn negara-negara mirip Amerika Serikat & Australia selama Inggris menjadi anggota Uni Eropa.
Pendukung Brexit berpendapat bahwa perekonomian Inggris akan berkembangbila mempunyai kebebasan untuk menetapkan kebijakan perdagangannya sendiri.
Selain itu terdapat banyak hal yg harus dibicarakan dgn Uni Eropa.
Persetujuan & komitmen jual beli Inggris-Uni Eropa adalah prioritas utama, sehingga ongkos pelengkap untuk barang & kendala perdagangan yang lain tak diharapkan tatkala transisi rampung.
Jika janji perdagangan tercapai, mereka tak akan dapat dimulai sampai periode transisi rampung.
4. Paspor Berubah Warna
Paspor Inggris yg berwarna biru dikabarkan akan kembali, sesudah lebih dr 30 tahun digantikan oleh rancangan merah keunguan yg digunakan dikala ini.
Perubahan ini diumumkan pada 2017 lalu oleh Menteri Imigrasi, Brandon Lewis dgn memuji kembalinya desain biru & emas yg “ikonik”, yg pertama kali dipakai pada tahun 1921.
Dalam beberapa bulan, warna baru tersebut akan muncul dengan-cara bertahap, dgn semua paspor berwarna biru yg dikeluarkan pada pertengahan tahun 2020. Namun, paspor berwarna merah keunguan yg ada akan tetap berlaku.
5. Koin Brexit
Koin Brexit akan memasuki sirkulasi, ada sekitar 3 juta koin peringatan 50p Brexit yg bertuliskan tanggal “31 Januari” & “Perdamaian, kemakmuran, & persahabatan dgn semua bangsa”.
Koin serupa telah direncanakan untuk diperkenalkan oleh pemerintah pada tanggal 31 Oktober, yg merupakan tanggal Brexit sebelumnya.
Namun, koin-koin itu harus dilebur & didaur ulang sehabis deadline diperpanjang.
6. Tak Ada Lagi Departemen Brexit Inggris
Tim yg menanggulangi perundingan Inggris – Uni Eropa & persiapan tanpa janji dikabarkan akan dibubarkan pada hari Brexit resmi.
Dibentuk pada tahun 2016 silam, Department for Exiting the European Union dibuat oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Theresa May.
Untuk pembicaraan mendatang, tim negosiasi Inggris dikabarkan akan berbasis di Downing Street.
7. Jerman Tak Akan Menyerahkan Warganya ke Inggris
Tidak ada kemungkinan untuk beberapa tersangka yg dibawa kembali ke Inggris jikalau mereka melarikan diri ke Jerman.
Konstitusi Jerman tak akan mengijinkan warganya untuk diserahkan, kecuali jikalau mereka ke negara Uni Eropa lain.
Juru bicara Kementerian Kehakiman Federal Jerman, menyampaikan pada BBC News bahwa, “Pengecualian ini tak berlaku lagi sehabis Inggris meninggalkan Uni Eropa”.
Belum ada keterangan perihal apakah pembatasan yg sama akan berlaku untuk negara lain.
UK Home Office mengatakan bahwa European Arrest Warrant akan terus berlaku selama masa transisi. (Itu berarti Jerman akan dapat menyerahkan warga non-Jerman).
Namun, ia menambahkan bahwa kalau undang-undang suatu negara menangkal penyerahan ke Inggris, hal itu “diinginkan akan menggantikan persidangan atau eksekusi dr orang yg bersangkutan”.