Integrasi Kebudayaan Daya Tarik Wisatawan Datang ke Bali

 Indonesia memiliki pekerjaan rumah (PR) yg cukup berat, yaitu wacana keselamatan & kenyamanan. 

Itulah cara & kunci berhasil menarik wisatawan baik setempat maupun luar negeri. Percuma, jika Pesona Indonesia yg indah dr Sabang hingga Merauke.

Namun masyarakatnya tak ramah, serta ketentraman & keamanan yg kurang.

Setelah masyarakat yg ramah, nyaman & kondusif, langkah berikutnya dlm mempesona turis yaitu dgn kebudayaan tempat tersebut yg unik, menawan & khas (asli) budaya nusantara. 

Kebudayaan yg bermacam-macam, mulai dr budpekerti-istiadat, kebiasaan penduduk , cara berpakaian, tempat tinggal & nilai religius yg dimiliki oleh kawasan tersebut. 

Siapakah tempat dgn kebudayaan yg mempesona itu ?

Terkenal, bukan alasannya keberadaannya di Indonesia, malah kebalikannya, kawasan ini diketahui selaku Indonesia, tampaknya sudah menempel dgn pelancong luar negeri.

Bali namanya. Pulau dewata sebutannya. Dan pulau seribu. Pulau Bali banyak nilai-nilai budaya penduduk yg bisa kita jadikan teladan, mulai dr masyarakatnya yg ramah, kondisi setempat yg tenteram & kondusif, serta daya tarik kebudayaannya.

Itulah yg membuat Bali dikenal sebagai Pesona Indonesia yg menakjubkan, alasannya selain alam, masakan, para pelancong bisa menyaksikan kebudayaan khas penduduk Bali dengan-cara lebih erat & membuat nilai religius timbul pada diri seseorang. 

Ini yg menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara & lokal tiba ke Pulau Dewata.

Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat menerima kunjungan wisatawan luar negeri 4,92 juta orang selama tahun 2016. 

Jumlah tersebut meningkat 23,14 persen dibanding tahun sebelumnya yg tercatat 4,001 juta orang (Debora, 2017).

Apa saja pesona Pulau Seribu Pura ini ? Apakah alasannya kebudayaan penduduk Bali atau hal lain yg menjadi pemikat wisatawan. 

Pertama, tradisi adab-istiadatnya, mulai dr upakara yg kecil, sedang & utama. 

Misalnya, mecanang atau mebanten dgn canang sari, mesaebanan/ngejot, upakara pemkaran mayat atau upakara ngaben & tradisi upakara yang lain.

Kedua, busana budbahasa penduduk Bali yg unik & menarik, alasannya perpaduan warna, biasanya bagi yg kaum laki-laki dgn udeng, baju, kamben, yg serba putih berpaduan dgn kuning atau kotak-kotak hitam & putih. 

Sementara pada perempuan menggunakan sanggul gonjer atau teger (wanita sampaumur), dgn perpaduan warna putih & kuning.

Ketiga, rumah adat Bali, dgn menggunakan kayu yg serba tabrakan, serta dinding yg pula serba diukir membuat rumah adat Bali menarik untuk dilihat dengan-cara erat. Disinilah seninya orang Bali.

Keempat, tarian khas Bali, mulai dr Tari Panji Semirang, Tari Condong, Tari Barong, Tari Kecak, & jenis-jenis tarian yang lain.

Kelima, alat musik khas Bali, yakni gamelan Bali & rindik yg populer hingga ke luar negeri. Biasanya alat musik ini selalu mengiringi upakara

Dari beberapa kebudayaan diatas dgn makna & fungsinya yg berbeda-beda, pada intinya akan menjadi satu kebudayaan yaitu Tradisi Masyarakat Bali. Tradisi ini sudah mengakar dr dulu & sampai kini sebagai suatu warisan kebudayaan. 

Menurut Ilmu Antropologi, kebudayaan yakni keseluruhan metode pemikiran , langkah-langkah & hasil karya manusia dlm kehidupan masyarakat yg dijadikan milik diri insan dgn belajar (Koentjaraningrat, 2009).

Kebudayaan memiliki tiga wujud yakni : 1) wujud kebudayaan selaku suatu kompleks dr inspirasi, gagasan, nilai, norma, peraturan & sebagainya, 2) wujud kebudayaan selaku suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dr insan dlm masyarakat., 3) wujud kebudayaan selaku benda-benda hasil karya insan (Koentjaraningrat, 2009).

Itulah budaya penduduk Bali yg terbentuk sebab wujud atas wangsit, ide, nilai, norma, & peraturan religius. Semua kebudayaan yg menjadi daya tarik wisatawan datang ke Bali suatu penyatuan kebudayaan dlm bentuk wujud kebudayaan religius. 

Integrasi kebudayaan dlm masyarakat Bali terlihat dr bagaimana masyarakat Bali melakukan sebuah tradisi yg turun temurun. Integrasi kebudayaan adalah pembiasaan antara komponen kebudayaan yg saling berbeda sehingga meraih suatu keserasian fungsi dlm kehidupan penduduk (kamusbesar, 2017). 

Penyesuaian keseluruhan nilai-nilai budaya pada penduduk Bali adalah langkah mereka dlm menawan turis dunia & setempat untuk tiba ke Pulau Seribu Pura ini. 

Hal seperti ini seharusnya mampu pula dipraktekkan di kawasan lain yg ingin meningkatkan wisatawan mancangegara atau lokal. 

Salah satu PR kita sebagai masyarakat & pemerintah selaku pelayan untuk mampu mengamati nilai-nilai kebudayaan sebagai cara pemikat para wisatawan. 

Sumber Refrensi
Debora, Y. (2017, Februari 18). https://tirto.id. Dipetik Desember 3, 2017, dr https://tirto.id: https://tirto.id/bps-kunjungan-wisman-ke-bali-meningkat-2314-persen-cji2
kamusbesar. (2017, Desember 3). Dipetik Desember 3, 2017, dr kamusbesar: https://www.kamusbesar.com/integrasi-kebudayaan
Koentjaraningrat, P. D. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumber Foto : www.phdi.or.id