Dalam Studi Geografi: Suatu Pendekatan & Analisa Keruangan (1981), Nursid Sumaatmadja menjelaskan definisi dr kata ruang. Dimana ruang ialah tempat di permukaan bumi, baik dengan-cara keseluruhan maupun cuma sebagian yg dipakai makhluk hidup untuk tinggal & beraktivitas. Ruang pula tak hanya sebatas udara yg bersinggungan dgn permukaan bumi. Tapi pula lapisan atmosfer terbawah yg memengaruhi permukaan bumi. Ruang pula mencakup perairan yg terdapat di permukaan bumi yakni bahari, sungai, danau ataupun yg ada di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai ke kedalaman tertentu.
Dikutip dr Education Standards, konsep ruang ialah desain yg berkonsentrasi pada lokasi & distribusi keruangan, serta cara orang mengontrol & mengelola ruang yg ditinggali. Karakteristik lingkungan & manusia dipengaruhi oleh lokasi mereka. Pengertian interaksi antar ruang Setiap ruang di permukaan bumi memiliki ciri khas tertentu yg berbeda antara suatu wilayah dgn wilayah yg lain.
Tidak ada satu ruang pun yg mampu memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri. Setiap ruang membutuhkan ruang yang lain untuk menyanggupi keperluan hidup. Perbedaan karakteristik ruang tersebut menjadikan adanya interaksi antar satu ruang dgn yg lainnya. Termasuk komunikasi antar manusia yg tinggal didalamnya. Interaksi merupakan suatu proses yg sifatnya timbal balik & mempunyai efek terhadap tingkah laku, baik melalui kontak pribadi atau tak pribadi.
Interaksi antarruang ialah suatu cara mengorganisir ruang-ruang menurut potensi pula permasalahannya & keterkaitan suatu ruang dgn ruang-ruang di sekitarnya. Interaksi antarruang mampu berupa pergerakan orang, barang atau informasi dr daerah asal menuju tempat tujuan atau dr suatu daerah ke kawasan lain. Disesuaikan dgn Geografi Indonesi, syarat-syarat interaksi antar ruang terdapat beberapa kondisi saling bergantung yg dibutuhkan untuk terjadinya interaksi antar ruang atau interaksi keruangan, yakni:
1. Saling Melengkapi (Complementarity)
Antara suatu ruang dgn ruang lain saling memerlukan sehingga saling melengkapi. Kondisi saling melengkapi mampu terjadi kalau antara satu daerah dgn tempat lain menghasilkan komoditas yg berlawanan.
2. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
Kesempatan antara maksudnya yakni penawaran alternatif, di mana sebuah ruang memperlihatkan pilihan yg lebih baik dr ruang asal atau ruang tujuannya.
3. Kemudahan Tranfer (Transferability)
Tranfserability pula mampu diartikan selaku keadaan yg mampu diserahkan atau dipindahkan. Syarat interaksi antarruang ini sangat penting dlm menciptakan interaksi antarruang. Banyak cara untuk berpindah atau bergeser ke suatu ruang. Syarat ini pula memerlukan biaya.
Selain jenis jenis interaksi antar ruang, terdapat bentuk-bentuk interaksi antar ruang pula. Tiga bentuk interaksi antar ruang tersebut antara lain :
1. Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk ialah bentuk interaksi antarruang dlm bentuk pergerakan & perpindahan insan dr satu ruang ke ruang lainnya. Contoh: urbanisasi, imigrasi, transmigrasi, perjalanan ke tempat kerja, perjalanan ke tempat rekreasi & yang lain.
2. Komunikasi
Komunikasi ialah bentuk interaksi antarruang melalui perpindahan wangsit, gagasan, keterangan,visi misi, keinginan & sejenisnya baik dengan-cara pribadi maupun tak langsung. Contoh: menyaksikan tayangan informasi, menyaksikan tayangan televisi, membaca buku & lainnya.
3. Transportasi
Transportasi adalah bentuk interaksi antarruang lewat perpindahan barang dr suatu tempat ke tempat lain. Contoh: pengangkutan barang, perdagangan, & yang lain.
Lalu apa saja efek pengaruh dr interaksi antar ruang? Setidaknya terdapat enam efek yg terjadi balasan adanya interaksi antar ruang, yaitu :
1. Berkembangnya Titik Pertumbuhan
Interaksi antar ruang berpeluang memunculkan titik sentra pertumbuhan (kota). Hal ini terjadi sebab insan, barang, & jasa berpindah ke suatu tempat hingga kesannya menumpuk di satu tempat. Ternyata, ini memiliki dampak pada kecepatan kemajuan tempat tersebut.
2. Perubahan Penggunaan Lahan
Lahan kosong yg biasanya tak dipakai bisa bermetamorfosis sektor pergerakan manusia. Dari tempat padat contohnya, mereka pindah ke desa yg lebih sepi & membangun perumahan sehingga lahan tersebut fungsinya ikut berganti.
3. Perubahan Orientasi Mata Pencaharian
Suatu ruang yg menjadi tujuan umumnya akan lebih cepat meningkat . Informasi, pengetahuan, & teknologi pun berpartisipasi dlm mengembangkan mata pencaharian. Akibatnya, keberagaman sektor orientasi ekonomi terbentuk.
4. Berkembangnya Sarana & Prasarana
Sarana & prasarana suatu daerah pula potensial meningkat sebab adanya interaksi ruang. Mulai dr transportasi, kemudahan umum & pusat perdagangan, akan muncul & terus meningkat .
5. Perubahan Komposisi Penduduk
Penduduk dr ruang yg latar belakangnya berlawanan akan berkumpul di suatu daerah yg menurutnya lebih baik. Oleh alasannya itu, maka keberagaman itu ikut serta dlm membangun komposisi penduduk di suatu tempat.
6. Perubahan Sosial Budaya Norma
Nilai & etika yg dibawa dr tempat lain pasti mempengaruhi terjadinya pergantian hukum sosial di sebuah daerah. Akibatnya, peraturan gres pun potensial muncul selaku titik tengah perbedaan tersebut.
Berdasarkan klasifikasi diatas perihal interaksi ruang, maka perbedaan kondisi suatu tempat akan terlihat. Sebelum adanya interaksi, suatu ruang cenderung monoton & hidup serba kekurangan. Akan tetapi, sesudah terjadi interaksi antar ruang, tempat tersebut terbantu dlm menyokong kehidupan & melanjutkan perkembangannya. Begitu pula dgn adanya interaksi antar ruang mampu memakmurkan seluruh wilayah dlm negara bukan cuma di satu tempat saja.