– Apa saja yg dimaksud dgn sosiologi bersifat empiris, kumulatif, teoritis, non etis & beserta misalnya, jelaskan ?
Berikut ini simak penjelasan & ulasannya singkat mengenai topik pembahasan diatas yg sering kita jumpai di kehidupan masyarakat. Yuk baca.
Sosiologi di Masyarakat
Apa kata hebat mengenai sosiologi ? Menurut Roucek & Warren menjelaskan bahwa pengertian sosiologi yaitu ilmu yangmempelajari hubungan antar insan dlm antar kelompok-kalangan.
Selanjutnya, kata Pitirim Sorokin menyebut bahwa sosiologi ilmu yg mempelajari hubungan & pengaruh adanya timbal balik antara berbagai gejala-gejala sosial.
Gejala sosial dgn tanda-tanda non sosial serta ciri ciri lazim semua tanda-tanda sosial tersebut yg ada pada masyarakat.
Itulah sekilas pemahaman sosiologi yg perlu ananda ketahui sebagai dasar untuk mengenal ilmu sosial yg terkenal dikala ini.
Kemudian untuk menurut sifatnya dimana ilmu pengetahuan sosiologi di kelompokkan menjadi yaitu selaku berikut :
1. Ilmu pengetahuan yg bersifat eksak
2. Ilmu pengetahuan yg berisfat non eksak
Lalu bagaimana penjelasan untuk sosiologi yg bersifat empiris,kumulatif, teoritis & non etis yg perlu ananda ketahui ? Simak dibawah ini ya penjelasannya.
Adapun menurut pandangan & pertimbangan Johnsons, ia menyampaikan ada beberapa ciri ciri sosiologi sebagai ilmu wawasan, yaitu meliputi :
1. Sosiologi Bersifat Empiris
Memiliki ciri ciri yg didasarkan pada obervasi terhadap realita & akal sehat, serta kesannya tak bersifat spekulatif.
Misalnya contoh pada masyarakat di Indonesia yg mempunyai kebiasaan dlm kekeluargaan, bahu-membahu, ramah tamahnya, & sikap sederhana, & yang lain.
2. Sosiologi Bersifat Kumulatif
Memiliki ciri ciri dimana dibuat atas dasar teori yg sudah ada. Nantinya akan diperbaiki atau diperluas mampu pula memperhalus teori yg sudah ada tersebut yakni pada teori teori usang.
Misalnya teladan dimana teori yg disampaikan oleh Darwin tentang insan dibumi ini yg berasal dr simpanse atau monyet.
Tetapi pada kenyataannya teori tersebut telah tak berkaitan lagi, & mengalami suatu pergantian yg terus mengalami perkembangan di penduduk .
3. Sosiologi Bersifat Teoritis
Memiliki ciri ciri dimana senantiasa berusaha untuk menyusun abstraksi dr hasil hasil yg dilakukan atau adanya pengamatan.
Selanjutnya dimana pada ilmu wawasan tersebut memang senantiasa berupaya untuk melakukan penyusunan abstraksi dr hasil observasi & menyusunya menjadi sebuah teori.
Misalnya contoh tatkala seorang pelajar ataupun mahasiswa yg rajin belajar dengan-cara teliti, tekun, seksama karea adanya dorongan.
Dan harapan untuk menjadi orang bakir & berguna untuk keluarga serta penduduk di lingkungan tersebut.
4. Sosiologi Bersifat Non Etis
Memiliki ciri ciri dimana permasalahan yg dipersoalkan bukanlah buruk atau baiknya fakta tertentu.
Akan tetapi tujuannya yakni untuk menawarkan penjelasan mengenai fakta tersebut dengan-cara analitis & mendalam.
Memang pada ciri sosiologi bersifat non etis ini yg mana mempersoalkan fakta tertentu untuk dijadikan tujuan menjelaskan fakta tersebut dengan-cara dgn analisis.
Misalnya acuan, peran seorang sosiolog yg mengungkapkan langkah-langkah sosial seseorang individu selaku bagian dr fakta sosial, & teladan lainnya.
Nah itulah klarifikasi & ulasan mengenai topik pembahasan perihal Jelaskan Sosiologi Bersifat Empiris, Kumulatif, Teoritis, Non Etis & Contohnya.
Sumber Referensi :
Buku Pengantar Sosiologi Dasar ditulis oleh Dany Haryanto, S.S & G Edwi Nugrohadi, S.S., M.A
https://sosiologiku.com