Kalimantan : Budaya Sosial Masyarakat Desa

Masyarakat pedesaan yg masih minim dgn aneka macam hal terkait dgn pembangunan, termasuk pembangunan manusia, sumber daya alam, serta aneka macam pelestarian yg belum lekat dgn masyarakatnya.

Masing-masing menjinjing identitas mereka, dgn banyak sekali ragam yg tak layak dimengerti dgn banyak sekali tata cara budaya yg hendak mereka ketahui berlainan. Kalau tak salah, aneka macam hal yg berafiliasi dgn budaya Kalimantan akan berbeda dgn metode budaya penduduk .

Dengan begitu yg aneka macam hal terkait dgn sistem budaya yg menempel dgn metode dinamika budaya sosial masyarakat yg memang berlawanan. Kalau perbedaan budaya yg lekat dgn sistem pengetahuan akan menawan untuk dikenali.

Apa yg terlihat berlainan, dgn Jakarta pastinya aneka macam ragam masyarakat yg tinggal disana, dgn berbagai sistem budaya mereka, serta kerja yg mereka terapkan, akan berlainan dgn aneka macam kawasan yg ada.

Berbagai hal terkait dgn metode dinamika budaya masyarakat yg memiliki tugas terlihat berlainan akan berbeda dgn metode dinamika budaya sosial yg lekat dgn metode dinamika masyarakat, yg berperan dlm budaya yg lekat dgn masyarakatnya.

Berbagai hal terkait dgn tata cara budaya mereka, yg berperan dlm budaya sosial mereka, akan berlawanan dgn masing-masing daerah yg ada di penduduk . Dengan begitu banyak sekali hal terkait dgn tata cara budaya sosial masyarakat hendaknya dipahami dgn penduduk Desa, khususnya yg diketahui dgn kearifan lokalnya.

Peran dr yg dikenali dgn penduduk Kalimantan, pastinya hutan yg lebat, menurut dgn pembangunan yg hendak dimengerti menurut sistem budaya masyarakatnya. Sehingga, kemakmuran yg diketahui oleh mereka memang berlainan, kalau dgn peran serta yg berbeda maka masyarakat yg berlainan, akan memiliki efek pada peluang produktifitas masyarakatnya.

  17- Perundingan Roem – Royen tanggal 7 Mei 1949