Pengertian Kalimat Persuasif
Kalimat persuasif yaitu kalimat yg dipakai untuk meyakinkan, mengajak, merayu, ataupun membujuk seseorang supaya mau atau berkeinginan untuk melaksanakan perbuatan atau kegiatan yg disampaikan oleh penulis. Dalam kalimat persuasif, terdapat makna perintah yg disampaikan dengan-cara tak pribadi (tersirat) atau tak bersifat memaksa.
Hal inilah yg menjadi perbedaan antara kalimat persuasif & kalimat imperatif. Selain itu, kalimat persuasif pada umumnya didapatkan pada lembaran brosur, poster, pamflet, dsb, yg bersifat untuk mengiklankan.
Ciri-Ciri Kalimat Persuasif
Seperti kalimat-kalimat lainnya, kalimat persuasif mempunyai ciri-ciri selaku berikut.
- Kalimat persuasif mengandung makna usul. Makna permintaan ini ditangkap oleh pembaca atau kawan tutur sehingga menciptakan niatan atau impian untuk melaksanakan apa yg disampaikan atau dinyatakan.
- Kalimat persuasif pula mampu memakai tanda seru (!) mirip kalimat imperatif, tetapi kalimat persuasif bersifat mengajak tanpa adanya paksaan.
- Pada umumya, kalimat persuasif didapatkan dlm hal yg erat kaitannya dgn penawaran khusus. Sifat dr promosi ini mampu berupa komersil maunpun nonkomersil.
- Terdapat kata-kata yg berarti ‘usul’, mirip ayo, yuk, mari, dsb.
- Kalimat persuasif disampaikan dgn kreatif & kebanyakan menggunakan rima untuk dapat mempesona perhatian & mampu dgn gampang untuk diingat, seperti “Yuk, kita patuhi protokol kesehatan di manapun kita berada semoga kesehatan akan selalu terjaga.”
Fungsi Kalimat Persuasif
Kalimat persuasif memiliki fungsi, antara lain
- Kalimat persuasif berfungsi dlm iklan atau kampanye. Jika pada iklan, kalimat persuasif dipakai agar sebanyak-banyaknya pendengar atau pembicara berbelanja produk yg dijual. Sementara itu, bila pada kampanye, orang-orang yg membaca atau mendengar kalimat persuasif diperlukan akan tergerak hatinya untuk melaksanakan hal-hal yg dikampanyekan, seperti kampanye “Tetap di rumah selaku upaya untuk memutus rantai penyebaran virus korona.“
- Kalimat persuasif berfungsi untuk membentuk paragraf persuasif yg bertujuan ibarat dgn kalimat persuasif.
Jenis-Jenis Kalimat Persuasif
Kalimat persuasif mempunyai beragam jenis, antara lain.
1. Kalimat Persuasif Politik
Kalimat persuasif ini dipakai pada bidang politik atau dlm teks yg bertemakan politik. Contohnya:
Tidak akan lama lagi, kita akan menggelar Pemilihan Umum Ketua Daerah (Pilkada) 2020. Sebagai generasi milenial, ayo, gunakan hak pilih kita untuk menentukan pasangan calon ketua tempat yg sepenuhnya paham akan permasalahan kawasan & mempunyai penyelesaian brilian. Jangan sampai kita masuk ke dlm kalangan putih (golput) yg selalu apatis akan kondisi bangsa. Oleh lantaran itu, teman-sahabat & seluruh masyarakat Indonesia, mari, kita bantu-membantu gunakan hak pilih kita untuk Pilkada 2020 nanti!
2. Kalimat Persuasif Pendidikan
Kalimat persuasif ini digunakan oleh para pelaku pendidikan, mirip menteri pendidikan, kepala sekolah, dosen, rektor, dekan, murid, mahasiswa, dsb, untuk meraih tujuan tertentu. Seorang dosen, misalnya, dapat menggunakan kalimat persuasi ini untuk membuat mahasiswanya berprestasi & gotong royong bersemangat dlm meraih pengakuan acara studi, mirip “Ayo, kita buktikan, universitas ini diisi oleh belum dewasa terbaik negeri dgn berupaya keras untuk menulis jurnal akademis!”
3. Kalimat Persuasif Advertensi
Kalimat persuasif digunakan dlm mempromosikan produk ke khalayak umum (endorsement). Kalimat persuasif jenis ini mesti dipikirkan matang-matang & bernilai kreativitas tinggi lantaran akan berpengaruh pada produk yg diperjualkan. Contohnya, contohnya nama produknya ialah Potpurri, jadi bentuk kalimatnya dapat menjadi, “Mari kita sudahi kehilangan cairan tubuh ini dgn meminum Potpurri di manapun & kapanpun!“
4. Persuasif Propaganda
Dalam kalimat persuasi propaganda, objek yg dituju adalah penyebaran berita. Tentunya, tujuan dr kalimat persuasif jenis ini tak hanya pada penyebaran gosip saja. Kalimat persuasi propaganda kebanyakan digunakan pada momen berkampanye. Biasanya, isi kampanye berwujud undangan & gosip. Ajakan & isu ini akan sampai pada tindakan dr pembaca atau pendengar yg mendapatkan tersebut. Inilah yg menjadi tujuan dr kalimat persuasif propaganda. Contohnya:
Hendaknya Anda menyantap mie tanpa nasi alasannya adalah akan meminimalkan risiko diabetes & obesitas. Hal ini disebabkan kandungan glukosa yg berlebih kalau kedua kuliner tersebut dimakan pada saat yg serempak.
Kontributor: Adip Prasetyo, S.Hum.
Alumni Sastra Indonesia FIB UI
Materi Sosiologiku.com yang lain: