Pola asuh anak dlm keluarga sangat besar lengan berkuasa dlm segala aspek perkembangan anak termasuk dlm beberapa kecerdasan anak, beberapa contoh sederhana kecakapan intrapersonal yg dapat dipakai untuk mengukur kesiapan anak memasuki sekolah dasar menurut Tembong (2006):
- Anak sudah bisa mengurus diri sendiri, antara lain dlm hal buang air kecil & buang air besar.
- Anak sudah bisa melaksanakan acara-acara tertentu dgn inisiatifnya sendiri, misalnya bangkit, mandi, & makan tanpa mesti disuruh-suruh atau di kejar-kejar untuk melakukan urutan tugas-peran tersebut supaya tak telat sekolah.
- Anak telah mempunyai inisiatif sendiri untuk belajar & secepatnya melaksanakan & menyelesaikan tugas-peran tersebut.
- Anak sudah memiliki kesadaran bahwa untuk mampu mengerti & mendalami sebuah ilmu atau kecakapan, harus berguru dgn benar.
- Anak telah bisa mengorganisir & mengontrol serta mengorganisir emosinya dengan-cara sempurna guna (appropriate) & konstruktif, bukan dengan-cara destruktif (mengamuk, membanting, memukul, berguling-guling & sebagainya).
Beberapa aspek diatas mau tak ingin mesti dimiliki oleh anak, guna kesuksesan belajarnya. Menurut Tembong, lewat proses pembelajaran yg benar, baik di rumah, di sekolah, maupun dilingkungan pengembangan yang lain, di akhir masa sekolah dasar, diharapkan anak mempunyai (2006:148):
- Need of Achiement (keinginan untuk berprestasi) yg cukup tinggi. Keinginan yg muncul dr dirinya sendiri atau kebutuhan menjadi lebih baik dr hasil sebelumnya.
- Need of competences (kompetensi) Keinginan atau kebutuhan untuk mampu menguasai banyak sekali macam kecakapan yg diperlukan dlm perkembangan berikutnya.
- Kemampuan mengorganisir & mengungkapkan emosi-emosi nya dengan-cara lebih cukup umur
- Kemampuan untuk menentukan opsi atas stimulus yg kasatmata & konstruktif.
Adapun beberapa tolak ukur kesuksesan yg cukup penting & fundamental dlm perkembangan kecakapan interpersonal (Tembong, 2006:152):
- Anak-anak bisa menjalin kerja sama & kesetiaan persahabatan yg kasatmata dgn teman sebaya.
- Anak-anak mampu memaafkan kesalahan orang lain & meminta maaf bila mereka bersalah.
- Anak-anak mampu mengikuti keadaan dgn lingkungan sosial atau pertemanan baru.
- Anak mampu mengidentifikasi peranan penting dirinya, baik didalam lingkungan keluarga, sekolah maupun di kalangan sobat-sobat sebayanya.