Kehidupan sosial ekonomi, akan memiliki dampak pada aspek budaya di masyarakat. Pada masa kolonial, jual beli opium akan lekat dgn penghisapan yg disediakan untuk buruh, kelas pekerja, atau budak yg bekerja pada tata cara jual beli kala itu.
Selanjutnya hal ini mampu dijelaskan berbagai problem sistem budaya yg menempel pada ekonomi kolonial tatkala itu, yg belum mengenal agama katolik – Kristen & Islam di Indonesia. Lebih jelas kembali, bahwa dlm suatu pembelajaran agama akan lekat dgn kegiatan manusia yg berasal dr sistem budaya ekonomi suatu Negara.
Perdagangan di Pontianak, yg diketahui berasal dr pulau Jawa – Pontianak, lewat pelabuhan itu, dgn layaknya adanya sistem budaya yg melekat pada metode ekonomi suatu kota. Pada setiap kunjungan yg mempunyai efek pada kehidupan sosial di masyarakat, maka jual beli ekonomi berada pada suatu hubungan masyarakat hingga ketika ini berasal.
Ketika ekonomi di kuasai oleh masyarakat Tionghoa, bahwa diketahui pembeli ialah raja begitu pula dgn sebaliknya, aneka macam sistem ekonomi yg berasal dr faktor kehidupan sosial budaya yg menempel pada kebudayaan sebelumnya.
Maka, selanjutnya dapat dipahami dgn adanya bisnis, yg berasal dr tata cara kelas pekerja. Tatkala hal ini kekuasaan dlm tata cara perdagangan mampu diketahui bahwa pergeseran sistem ekonomi – sosial akan berada pada korelasi jualan yg berasal dr adanya distribusi – buatan sehingga mampu dipahami bagaimana proses ekonomi politik sebuah kota berasal.
Ketika hal ini berada pada situasi kelas sosial dgn kompetisi suatu kelompok – individu – organisasi yg berada pada sebuah duduk perkara mereka, kepada berbagai faktor kehidupan budaya yg menempel dlm sebuah kebudayaan maka jelas bagaimana mereka hidup dgn ekonomi yg lemah.
Persaingan ekonomi dimulai dgn adanya pola hidup, serta aneka macam aspek kehidupan budaya yg saling melukai mesti mempelajari berbagai agama yang lain, terperinci bagaimana kehidupan sosial menciptakan mereka mesti bertahan hidup dgn karakteristik agama Islam Sihombing – Marpaung 2000 – 08. Sehingga muncul agama apa yg diterapkan pada kehidupan sehari – hari mereka, untuk para suku di Indonesia.
Pekampungan, kota & ekonomi tak diganggu pada mulanya, sehingga tatkala ekonomi berada pada kehidupan sosial & kebutuhan mereka hendaknya dipahami dgn adanya sistem budaya bertarung mereka, misalnya lewat metode pendidikan, & seksualitas menjadi proses bagian dr kehidupan berikutnya untuk bisa bertahan hidup dengan-cara ekonomi.