Pandangan tentang keistimewaan Nusantara, merupakan salah satu cara bagi penduduk kita untuk memahami tugas modal sosial yakni fondasi bagi pembangunan manusia & ekonomi. Nilai komunitarian inilah yg memungkinkan ekonomi koperasi untuk dibangun ditengah penduduk Indonesia.
Ekonomi koperasi tatkala pastinya mempunyai peran kepada penyedian pasar mengenai kondisi ekonomi sesame, ditengah krisis ekonomi global, nilai komunitarian yg termuat dlm studi ekonomi mikro yg yakni hal yg mampu menopang krisis ekonomi.
Pada dasarnya masyarakat komunal tatkala berkumpul maupun bersikap emosinal & itu belum merujuk pada bunyi susila, apa yg dimengerti oleh para pakar & mahir masyarakat dgn prilaku tersebut, pastinya tatkala sebuah kegiatan yg diselenggarkan.
Memang betul, hal ini merupakan salah satu perilaku dlm suatu pendidikan di penduduk , lingkungan serta lainnya yg saling menghipnotis aneka macam korelasi antar insan. Kesenjagan sosial, pula mampu merujuk dr masalah hal tersebut, dikarenakan dgn banyak sekali masalah terkait dgn aneka macam derma yg diberikan oleh moneter ditengah kesusahan ekonomi tatkala itu.
Masyarakat Indonesia, memang mempunyai peluangpemicu pertentangan yg memang menjadi duduk perkara terhadap provokasi untuk membangun stigma & perilaku solidaritas yg tak etis kepada ragam golongan sosial.
Contohnya, dlm hal ini persatuan Indonesia terkadang dibangun bersama atas dasar dr lawan bersama. Mungkin dgn keadaan ekonomi sosial & budaya yg mempunyai perbedaari pada sistem politik di masyarakat, pula menjadi persoalan dlm setiap manusia mengerti kehidupan mereka.
Mempelejari mereka pastinya merupakan duduk perkara yg dinamis dgn sistem penanganan yg diterapkan berdasarkan aspek pendidikan yg diberikan, serta lainnya, sehingga menyebabkan problem kehidupan insan. Itu memang berada pada posisi penduduk Jawa & Batak, dgn prilaku kehidupan mereka di penduduk , & didorong dgn dilema penduduk Melayu.
Pada dasarnya manusia yg mempunyai masalah terkait dgn metode ekonomi, serta budaya yg mereka terapkan, sering kali menjadi kata-kata bagi mereka untuk hidup dilingkungan penduduk . Hal tersebut, yg dibangun oleh mereka untuk membangun perilaku permusuhan yg penu prasangka.