Karya Tulis Ilmiah

Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis Ilmiah dapat diketahui sebagai teks yg ditulis dgn susunan sistematis, serta logis, & menyanggupi kaidah ilmu wawasan yg berlaku. Aspek rasionalitas diutamakan dlm penulisan karya tulis ilmiah, & permasalahan yg diangkat bersifat objektif & faktual. Karya tulis ilmiah menuntut untuk memakai kata-kata yg tak ambigu atau mempunyai arti ganda sehingga dibutuhkan gaya bahasa yg lugas, serta eksplisit, & pastinya dgn ragam ilmiah sesuai dgn PUEBI.

Lihat pula materi Sosiologiku.com yang lain:

Teks Deskripsi & Contoh

Paragraf Deduktif & Induktif

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah memilik ciri-ciri yg kompleks & tersusun rapi. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut.

  1. Suatu permasalahan diungkapkan dengan-cara logis, fakta dr data yg kredibel, & analisis yg objetif, serta pada kepingan rumusan dilema diungkapkan dgn kalimat interogativa.
  2. Opini yg dikemukakan harus berlandaskan teori dr membuatkan sumber, mirip pertimbangan andal, jurnal ilmiah, ataupun buku-buku yg sudah terbit, bukan berasal dr imajinasi, perasaan, atau pertimbangan yg subjektif.
  3. Ragam bahasa haruslah ilmiah, tak ambigu, & tak menggunakan kata-kata yg bersifat konotatif.

Struktur Karya Tulis Ilmiah

Struktur karya tulis ilmiah pada umumnya bergantung pada jenisnya & hukum dr Lembaga atau institusi apa yg dibarengi. Namun, kebanyakan struktur karya ilmiah terdiri atas:

1. Halaman judul.

Judul karya tulis ilmiah ditulis berdasarkan topik yg diangkat sehingga menjadi nama dr karya ilmiah tersebut. Judul mesti ditulis semenarik & sejelas mungkin sehingga pembaca menerima gambaran ihwal apa isinya, contohnya, “Judul-Judul yg Berpotensi Menjadi Clickbait pada Portal Berita Daring Line Today: Suatu Kajian Pragmatik”. Dalam halaman judul, nama penyusun, nama Lembaga atau institusi, serta kawasan & tahun ditulis dgn aturan rata tengah, yg ditempatkan berturut-turut sehabis judul di serpihan bawah.

2. Abstrak

Ringkasan dr seluruh isi karya tulis disebut dgn absurd. Abstrak ini ditulis bergantung pada peraturan akademis tertentu. Pada umumnya, absurd ditulis dgn maksimal 150—200 kata dgn jarak spasi 1,5 pt & tak ada jarak antar baris. Isi abstrak, antara lain tujuan penelitian, metode observasi, sumber data, & pembahasan. Bagian bawah absurd terdapat kata kunci. Kata kunci ini ditulis maksimal lima kata.

Lihat pula bahan Sosiologiku.com lainnya:

Hortatory Exposition

Sumpah Pemuda

Suku Banyak

3. Pendahuluan

Bagian pendahuluan setidaknya di dalamnya terdapat:

  1. Latar belakang dilema
  2. Identifikasi masalah
  3. Pembatasan persoalan
  4. Perumusan problem
  5. Tujuan pembahasan
  6. Kemaknawian tulisan

4. Kerangka teoretis

Kerangka teoretis berisi penjelasan perihal hasil kajian terhadap teori & hasil-hasil penelitian yg sudah ada & sudah terpublikasi & relevan dgn karya tulis ilmiah itu. Pada belahan ini, teori-teori dr para jago akan diumpamakan selaku pisau untuk mengupas permasalahan yg disebutkan pada bagian rumusan problem. Dalam menyusun teori tersebut, kemampuan menggunakan kaidah pengutipan sangat dibutuhkan semoga tulisan tak dinilai selaku plagiarisme.

5. Metode Penelitian

Metode observasi menjadi hal yg sangat fundamental dr karya tulis ilmiah. Metode atau mekanisme observasi menjadi isyarat penulis untuk meneliti dgn tindakan yg benar alasannya jikalau metodenya salah, pembahasannya niscaya pula akan salah. Terdapat dua metode yg di dalamnya masih ada sub-bagiannya, yaitu metode kualitatitf & metode kuantitatif.

6. Pembahasan

Bagian ini mesti mendapatkan takaran goresan pena yg paling banyak dibandingkan dgn kepingan lainnya. Apa yg tertulis pada potongan kerangka teoretis akan digunakan semaksimalnya pada potongan ini. Penulis akan memakai daya analisisnya dengan-cara objektif bergantung pada metode yg dipilih. Jika metode kuantitatif yg dipilih, data akan dijabarkan dgn pinjaman beberapa fitur, seperti garfik, diagram, ataukah tabel. Sementara itu, jikalau metode kualitatif yg diseleksi, data akan diuraikan dengan-cara verbal.

7. Kesimpulan & Saran

Tedapat dua penyampaian dalm menulis kesimpulan: ditulis butir per butir atau uraian berupa esai padat. Kesimpulan berlawanan dgn rangkuman. Pada kepingan kesimpulan, proses pemaknaan telah terjadi, sedangkan rangkuman hanyalah berisi kumpulan ilham pokok. Kesimpulan berisi pemaknaan dr awal pembahasan sampai akhir yg ditulis dengan-cara singkat, padat, & jelas. Pada umumnya, bagain ini pula menyajikan anjuran & rekomendasi. Sementara itu, cuilan anjuran berisi anjuran penulis dr hasil penelitian yg sudah dibahas pada para pembaca atau pihak yg berafiliasi dgn topik. Selain itu, nasehat pula berisi anjuran kepada observasi selanjutnya yg sejenis.

8. Daftar Pustaka

Karya tulis ilmiah wajib menambahkan sumber karena jika tak akan dianggap sebagai plagiarism. Penulisan daftar pustaka membutuhkan waktu yg tak sebentar & ketelitian yg mendalam & bergantung pada format. Terdapat dua format penulisan daftar pustaka yg paling populer: format APA & MLA.

Contoh format MLA:

Sukadji, Soetarlinah. Menyusun & Mengevaluasi Laporan Penlitian. Jakarta: UI Press, 2000.

Contoh format APA:

Sukadji,S. (2000). Menyusun & Mengevaluasi Laporan Penlitian. Jakarta: UI Press.

Dalam beberapa Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), hal pertama yg dicek yaitu daftar pustaka. Jika terjadi kesalahan, goresan pena tak akan dibaca, yg artinya terdiskualifikasi.

Lihat pula bahan Sosiologiku.com yang lain:

VOC

Spoof Text

Pengertian Integral

Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah memiliki tujuh jenis. Perbedaannya terletak dr isi & sistematika penulisan. Ketujuh jenis tersebut antara lain.

1. Artikel

Artikel yakni tulisan yg berisi opini penulis atas permasalahan tertentu yg diangkat. Opini yg dimaksud bukan pandangan subjektif semata, namun menurut beberapa penelitian yg sudah dijalankan oleh Lembaga atau institusi tertentu. Contohnya, postingan berjudul “Manusia Tidak Didesain untuk Bahagia” dr situ The Conversation.com berisi tentang opini penulis bahwa insan didesain selaku makhluk untuk bertahan hidup. Opininya disokong dgn teori evolusi insan.

2. Makalah

Makalah yakni jenis karya tulis ilmiah yg dlm proses penulisannya diperlukan data studi lapangan sehingga bersifat empiris & objektif. Data-data yg dihimpun dr studi lapangan diperlukan untuk menuntaskan dilema penelitian. Makalah kebanyakan dipresentikan dlm sebuah seminar.

3. Skripsi

Skripsi yaitu jenis karya tulis ilmiah yg disusun oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1). Dalam proses pembuatannya, orisinalitas menjadi hal yg utama. Bentuk simpulan skripsi biasanya berupa hard cover & dipresentasikan di depan para dosen penguji & pembimbing, yg disebut dgn istilah sidang skripsi.

4. Work paper

Work paper atau kertas kerja adalah jenis karya tulis ilmiah yg hampir mirip dgn makalah, tetapi analisisnya lebih mendalam. Work paper dipresentasikan di depan para ilmuwan & kebanyakan isi work paper berisi solusi dr permasalahan besar yg sedang dihadapi.

5. Paper

Paper ialah jenis karya tulis ilmiah yg popular pada kelompok mahasiswa. Strukturnya mirip dgn makalah, tetapi lebih sederhana. Permasalahan lebih dipersempit biar mampu terfokus pada satu ini. Pada lazimnya , paper ditulis oleh mahasiswa untuk menyanggupi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) ataupun Ujian Akhir Semester (UAS).

6. Tesis

Jika skripsi dibutuhkan oleh mahasiswa untuk syarat memperoleh gelar S-1, Tesis diperlukan untuk menjangkau gelar strata dua (S-2) atau Master. Perbedaannya dgn skripsi, tesis mengalisis suatu topik observasi lebih kompleks sehingga tingkat ilmiah dr tesis lebih berpengaruh dibandingkan skripsi.

7. Disertasi

Disertasi ialah jenis karya tulis ilmiah yg disusun untuk memperoleh gelar strata tiga (S-3) atau doktoral. Calon doktor mencari permasalahan yg tengah dihadapi oleh insan pada bidang tertentu kemudian mencari solusi akan permasalahan tersebut sehingga hasil karyanya berfaedah nyata sehingga bersifat orisinal.

Contoh Karya Tulis Ilmiah:

Paper

contoh karya tulis ilmiah tentang pendidikan sma

Sumber gambar: kemdikbud.go.id

Pengaruh Bahasa Indonesia kepada Struktur Penulisan Bahasa Inggris pada SISWA SMAN 99 Jakarta: Studi Kasus Sintaksis

oleh

Adip Prasetyo

Program Studi Sastra Indonesia

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Universitas Diponegoro

ABSTRAK

Menulis yaitu salah satu dr empat kesanggupan bahasa yg membutuhkan kesanggupan kognitif yg tinggi kalau dibandingkan dgn yang lain. Karena masih terpengaruh dgn bahasa ibu, yakni bahasa Indonesia, kesalahan dlm mengekspresikan ide ke dlm sebuah goresan pena kerap kali terjadi. Hal ini menawan untuk dikerjakan penelitina dr faktor sintaksis. Metode yg dikerjakan adalah metode deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek bahasa Indonesia dlm penulisan berbahasa Inggris pada belum dewasa siswa SMAN 99 Jakarta yg disebabkan oleh perbedaan struktur bahasa. Hasil observasi ini yakni kesalahan terjadi pada urutan kata karena perbedaan sifat sintaksis dr Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris.

Kata Kunci:  Menulis, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Kognitif, Sintaksis.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahasa mencakup empat keterampilan: menyimak , mengatakan, membaca & menulis. Tingkat kosentrasi kognitif diperlukan lebih tinggi pada aspek menulis. Saat menulis, seseorang harus menyusun gagasannya dgn sistematik & diksi yg sempurna untuk diekspresikan ke dlm bentuk goresan pena. Akan tetapi, menulis berbeda dgn menulis bahasa Indonesia. Bahasa Inggris sebagaimana dinyatakan di atas yakni bahasa gila untuk siswa Indonesia. Salah satu alasannya adalah karakteristik bahasa Inggris itu sendiri. Misalnya, tenses, kata kerja reguler & kata kerja tak beraturan tak didapatkan di Indonesia. Oleh karena itu,  kebiasaan dlm menggunakan bahasa Indonesia pada saat menulis menyebabkan efek kepada penggunaan bahasa Inggris pada goresan pena siswa.

Kajian Pustaka

Penulis ingin menerangkan dengan-cara singkat karakteristik pola struktural bahasa Indonesia & bahasa Inggris untuk mengenali persamaan & perbedaan yg mampu diprediksi  menjadi faktor penyebab efek dlm penulisan kalimat pada siswa SMAN 99 Jakarta.

Dalam uraian ini, penulis menggambarkan penjabaran kalimat menurut  jumlah dan jenis klausa dan kalimat. Ada empat jenis kalimat, antara lain”

Metodologi

1.1 Metode

Penulis memakai metode deskriptif untuk memenuhi tujuan observasi. Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif yakni langkah penelusuran fakta dgn intepretasi yg berpengaruh. Tujuan dr penelitian deskriptif yakni untuk menciptakan ataupun lukisan dengan-cara sistematis dgn logika & premis yg berpengaruh.

1.2 Instrumen

Penulis akan melakukan tes pada para siswa SMAN 99 Jakarta untuk mendapatkan data.

  • Tes menulis dijalankan untuk menunjukkan perkiraan sejauh mana wawasan siswa tentang menulis komposisi bahasa Inggris yg singkat/
  • Soal yg dibentuk telah disusun sedemikian rupa menurut Dinne Larsen orang bebas & Michael H Long (1991: 59), yaitu untuk mengenali letak imbas bahasa ibu.

1.3 Teknik Pengumpulan

Data Penulis menghimpun data dgn teknik manajemen . Para siswa menulis bahasa Inggris singkat sebanyak 10—20 kalimat dgn tema, antara lain:

  • Aktivitas mereka sehari-hari
  • Aktivitas mereka di hari libur
  • Aktivitas mereka saat membeli di pasar.

1.4 Populasi dan Sampel

Dalam observasi ini, penulis mengambil siswa tahun kedua SMAN 99 Jakarta selaku populasi. Terdapat sembilan kelas dgn tiap-tiap kelas terdiri atas empat puluh murid. Penulis mengambil lima siswa sebagai sampel observasi ini.

1.5 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menyusun mekanisme penelitian selaku  berikut:

  1. Mempelajari kurikulum, terutama kurikulum pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris secara garis besar
  2. Membangun instrumen pengumpulan data
  3. Mengumpulkan metode data
  4. Analisis data
  5. Menarik kesimpulan dan saran

Hasil

Data yg sudah didapatkan kemudian diproses melalui prosedur berikut.

  1. Pertama, penulis menawarkan kertas yg akan diisi oleh para siswa dgn tulisan berbahasa Inggris. Kemudian, isi goresan pena akan dianalisis hingga didapatkan pola sintaksis yg mungkin memperlihatkan pengaruh bahasa Indonesia.
  2. Pada risikonya, dlm tulisan tersebut dilihat dr kalimat sederhana yg digunakan, kalimat kompleks, kalimat beragam, kalimat majemuk kompleks, & pula kesalahan yang lain. Selanjutnya, kalimat yg ditulis oleh siswa kan dikelompokkan menurut dampak dr bahasa Indonesia. Setelah dikelompokkna, penulis meberikan klarifikasi & bagaimana seharusnya kalimat tersebut ditulis dlm bahasa Inggris dengan-cara baik & benar.

Pembahasan

1.1 Kalimat Sederhana

Untuk mengenali lebih lanjut wacana penggunaan kalimat sederhana, hasilnya sebagai berikut.

  1. Times vacation, I went to Kota Tua with my friends toegther. (003)
  2. Before times holiday, I’m which my guys go to Perpussat UI.  (005)
  3. At Perpussat UI, I and my guys looking a fiction book about phychology and medicine. (006)
  4. There, I selfie with my guys and felt so really happy. (009)
  5. Besides many books, I saw many rooms, many facilities, and many technologies. (010)

1.2 Kalimat kompleks

Hasil dari kalimat kompleks yang terdapat pengaruh bahasa Indonesia yakni sebagai berikut.

  1. We were going to Perpussat UI because I get task from my teacher biology.
  2. I wasn’t enough happy because one my friends can not join.

1.3 Kalimat Majemuk

Terdapat data kalimat majemuk selaku  berikut.

  1. Perpussat UI is so wide and become place cool for milennials.
  2. In there, Perpussat UI provides so many books and other facilities, like store clothes and sport store.

1.4 Kalimat Majemuk Kompleks

Data dari jenis kalimat ini selaku  berikut.

  1. There I was very happy finding place that make feel peace and fun with my guys but match with milennial style.

Dalam hal ini, penulis memperoleh bahwa siswa telah membuat kesalahan dlm mengendalikan urutan kata benda & kata sifat, kata kerja & kata kerja atau penempatan kata kerja.

Kesimpulan & Saran

Dari data yg analisis & kajian pustaka yg telah diperoleh, penelitian ini  menciptakan beberapa kesimpulan, antara lain.

  1. Pengaruh bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama siswa tahun kedua SMAN 99 Jakarta telah diperhatikan untuk timbul dlm bahasa tertulis mereka, dr mulai kalimat sederhana hingga kalimat beragam kompleks.
  2. Tingkat dampak bahasa Indonesia, yg selaku bahasa ibu menjadi konsentrasi observasi ini, tingkatan sintaksis. Kesalahan terjadi pada urutan kata karena perbedaan sintaksis bahasa Indonesia dgn bahasa Inggris, serta beberapa kesalahan terjadi karena kurangnya wawasan para siswa akan kosakata & makna kata.

Daftar Pustaka

Diane Larsen Freeman Michael H Long (1991).  An introduction to second language acquisition research Longman. London. Publisher: Routledge.

F.L,Whitney.1960.The Elements of Resert.Asian Eds. Osaka: Overseas Book Co.

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendidikan. Karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Artikel: Karya Tulis Ilmiah

Kontributor: Adip Prasetyo, S.Hum.

Alumni Sastra Indonesia FIB UI

Materi Sosiologiku.com lainnya:

  Homonim, Homofon, Homograf, dan Polisemi